29

162 18 0
                                    

Tepat pukul tujuh malam Alfina sampai pada rumah sakit tempat ia bekerja.

Menyapa petugas satpam yang berdiri didepan pintu masuk, melihat data yang diberikan Anya dan mendapati Alfin sedang berdiri didepan kaca kamar Ayana.

Alfina sebenarnya ingin menyapa Alfin, namun karena rasa sakit yang masih terasa, Alfina memilih masuk kedalam ruangannya dan memakai jas putihnya.

"Ini dia, akhirnya ketemu." Ucap Alfina senang saat melihat handphonenya tergeletak diatas meja kerjanya.

Segera ia membuka lockscreen handphonenya dan munculah banyak panggilan tak terjawab yang berasal dari nomor asing tadi pagi.

"Siapa sih ini?" Alfina bertanya sendiri.

Pelan, Alfina akhirnya melihat 10 pesan yang belum terbaca.

"Al, ini gue Lian gue ada di Yogyakarta loh."

"Gue ada di Prambanan nih, setelah ini sih niatnya gue balik ke hotel."

"Ohiya, ini nomer baru gue yang lama kalau disini ngga ada sinyal."

"Al, angkat telfon gue!"

"Alfina!"

"Al,"

"Lo masuk shift pagi ya?"

"Yaudah setelah makan siang telfon balik"

"Alfinaaaa"

"Ajak gue keliling Yogya dong Al!"

Senyum terukir pada bibir Alfina. Lian, sahabatnya. Perempuan itu sedang berada di Yogyakarta. Tempat yang sama dengannya.

Segera jari Alfina mengetuk tombol hijau dan menimbulkan deringan yang terhubung pada suara seseorang disebrang sana.

"Yan! Seriusan lo ada di Yogya?"

"Alfina!! Gue udah telfon, sms tapi diabaikan sebegitu ngga pentingnya kah gue?"

Alfina terkekeh, "Bukan gitu Yan. Nanti gue jelasin. Lo di hotel mana?"

"Hotel Bina Arum, gue udah tunggu lo dari pagi-"

"Tapi gue malam ini kerja, gimana kalau besok aja?"

"Lo shift malem? Yaudah gue ke Rumah Sakit aja. Kangen gue tidak bisa tertahan untuk besok Al."

Alfina tertawa, "Hahah, yaudah gue tunggu lo di RS Adiftra. Okey?"

"Siaaaap!"

Tut. Telfon dimatikan.

Senyum terus terukir pada bibir Alfina. Hingga semuanya pudar ketika melihat Alfin berbicara bersama perempuan cantik didepan kamar Ayana.

Sakit, itu yang dirasakannya hari ini. Semenjak bertemu dengan Alfin kehidupan Alfina kembali lagi seperti dahulu.

Menyakitkan, menyedihkan dan mengenaskan. Terlalu terluka pada seseorang yang jelas - jelas sudah berasama yang lain. Yang bahkan melirikpun rasanya mustahil.

"Alfinaa!" Panggil seseorang.

Alfina berhenti berjalan, dan mendapati suara larian yang menyusul keberadaannya.

"Al, besok Ayana sudah boleh pulang." Ucap Alfin dengan nada gembira.

Sangat berbeda dengan gue yang sedang sedih karena lo.

Alfina tersenyum, "Wah selamat ya. Berarti Ayana pulih dengan cepat."

Alfin mengangguk, "Iya, gue bersyukur banget. Ini juga suatu keajaiban karena dia bisa sembuh dengan cepat."

Childhood MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang