Zac Afrod[?]

853 95 3
                                    

Rowena merebahkan tubuhnya ke kasur yang sudah sangat lama ia tinggali. Pandangannya menyusuri ruangan ini, masih dengan warna merah-hitam dan lukisan para leluhur disetiap sudut dindingnya. Rowena menarik napas panjang, merentangkan tangannya ke sekeliling kasur, merasakan kembali lembutnya seprai satin berwarna merah maron kesayangannya dan Christian.

"Senang rasanya bisa kembali." ucap Rowena lirih.

Christian yang berdiri di depan cermin rias bercorak emas itu melihat pantulan tubuh kekasihnya di cermin. Ia mengangguk setuju dan tersenyum melihat sikap Rowena yang terlihat sangat menikmati kepulangan mereka.

"Sudah lama sekali semenjak Justin kehilangan kesadarannya."

Rowena mendengus, "Kau terlalu sibuk saat itu, sangat sibuk hingga melupakanku."

"Kau juga, Rowena." bantah Christian, "Aku bahkan tak tahu kalau kau melakukan hal gila bersama seorang penyihir."

Rowena mengubah posisinya menjadi duduk, menatap Christian yang masih sibuk merias dirinya didepan cermin. Wanita itu nampak berpikir sesaat, "Apakah hal ini benar menurutmu Christian?"

"Hal apa?" tanya lelaki itu balik.

Rowena menghela napas kasar, "Tentang Elise dan Justin."

Christian berbalik, melangkah pelan ke arah Rowena yang terduduk dipinggir ranjang lalu mengambil tempat disamping wanita itu.

"Kita harus percaya, Rowena. Pada Justin dan Elise. Kita tak pernah tahu wanita itu secara langsung bukan?"

Rowena mengangguk mengiyakan.

"Siapa tahu Elise yang ada di cerita para orang-orang itu berbeda dengan Elise yang sebenarnya." sambung Christian.

Rowena membisu, bibir merahnya terkatup rapat. Christian memegang jemari putih pucat wanita itu lembut seakan menyalurkan pikiran positif pada wanita itu.

"Maaf lancang Yang Mulia."

Christian dan Rowena nampak tak terusik saat pelayan membuka pintu kamar mereka lancang. Setelah langkah kaki pelayan itu memasuki sekitar kamarnya, Christian dan Rowena dapat mendengarnya dengan jelas.

"Ada apa?"

Pelayan itu menunduk, "Tuan Zac Afrod mencari Anda diruang tamu."

"Zac Afrod?!" pekik Rowena.

Pelayan itu mengangguk, "Ya Yang Mulia. Saya permisi undur diri." dan pelayan itu pergi dari pandangan mereka.

"Dia tahu Lena disini?"

"Entahlah mungkin saja, Christ. Sebaiknya kita temui dia sekarang."

---------

Jemari-jemarinya menyusuri lukisan di dinding itu perlahan, bibirnya terangkat naik membentuk senyuman tipis khas lelaki itu. Ia mencermati lukisan-lukisan 'kesayangan' paman dan bibinya itu khimat, entah sudah berapa lama ia meninggalkan Rjukan dan rumah ini hingga rasanya ia ingin memuntahkan rasa rindunya.

"Halo, Zac."

Lelaki itu berbalik ke arah asal suara, senyumnya makin berkembang saat mata birunya bertemu dengan mata biru milik Rowena.

"Halo, Rowena, Christian!" sahut lelaki itu ramah.

Rowena mendekat ke arah lelaki itu dan memeluknya singkat, Zac dan dia memang baru saja bersahabat tetapi persahabatan para vampire tak usah diragukan lagi.

"Duduk, Zac. Aku punya banyak pertanyaan untukmu." ucap Rowena menarik lelaki itu pelan menuju sofa berwarna putih gading yang lebih dulu di tempati Christian.

Lena Lee : When You Comeback[2]Where stories live. Discover now