12

20.5K 999 56
                                    

Untuk beberapa hari kedepan kayaknya ngga bisa update deh soalnya deadline tugas kampus. Tapi kalo sempet aku usahain update ya, oke happy reading :).

Vote dulu baru baca :)

Perlahan cahaya menembus penglihatanku, rasanya kepalaku sakit semua. Dan dimana aku ini? Terakhir kali yang aku ingat aku lari dari bang Vero menuju ke tangga dan aku jatuh

"Isya kamu udah sadar?"

"Abang?"

"Iya ini abang"

Aku ingat kenapa aku bisa lari dari bang Vero yang menyebabkan aku jatuh dari tangga, ini karena wanita yang ada disamping bang Vero. Siapa dia? Bang Vero terlihat menyayangi dia

"Aku mau tanya bang"

"Nanti aja ya tunggu kamu sampai sembuh dulu"

"Aku udah sembuh, sekarang aku mau tanya siapa wanita yang ada di belakang abang?"

"Dia Kesya, dia wanita masa lalu abang"

"Yang abang harapkan untuk menjadi masa depan abang kelak?"

Andaikan kamu tau bang, saat kamu bicara seperti itu hatiku sakit. Aku tau bang dia wanita yang sampai sekarang masih bertahta di hati kamu

"Bunda, daddy, dan papa mana bang?"

"Di luar"

"Tolong panggilin mereka, dan aku minta kalian pergi dari ruangan ini"

"Baiklah"

Bang Vero dan wanita itu perlahan keluar dari ruanganku, dan digantikan bunda, daddy, dan papa yang masuk ke ruanganku

"Isya sayang apa yang sakit?" tanya bunda Nesya

"Hmm gapapa kok bunda, hanya kepalaku aja yang masih sedikit sakit. Berapa lama aku di r.s ini bunda?"

"Kamu ngga sadari diri dari kemarin, tapi untung cedera di kepala kamu tidak parah"

"Daddy"

"Isya kenapa? Ada masalah dengan Vero?"

"Engga kok daddy"

Aku ngga boleh cerita apapun tentang rumah tanggaku dengan vang Vero ke bunda, dadd, ataupun papa. Papa yang ada di samping kiriku meneteskan air matanya seolah dia tau penderitaan hatiku

"Papa...hiks"

"Sayang, udah ya. Papa minta kamu sabar"

"Sakit pah...hiks... Hisya mau..."

"Sttt jangan bicara seperti itu, papa ngerti kok"

*ceklek*

Aku melihat ke arah pintu, ternyata itu bang Vero. Tapi kali ini dia ngga membawa wanita itu, syukurlah setidaknya aku ngga meneteskan air mata di depan bunda, daddy, dan papa. Dia mendekat ke ranjangku, papa bergeser dan posisinya digantikan bang Vero

Bang Vero menyentuh tanganku, aku tau dia hanya berpura-pura di depan semua orang. Terutama bunda Nesya. Bang Vero meminta semuanya untuk keluar dari ruanganku karena katanya dia mau bicara serius padaku, feeling ku mengatakan kalau ini ada sangkut pautnya sama wanita yang bernama Kesya itu

Setelah semuanya keluar bang Vero duduk di kursi samping ranjangku, pandangannya lurus terhadapku. Sebenarnya apa yang mau dia bicarakan, kenapa ngga langsung to the poin aja. Sampai kira-kira 10 menit aku dan bang Vero masih sama-sama terdiam

"Kesya hamil"

Hanya 2 kalimat yang diungkapkannya, namun bermakna menyakitkan untukku. Lalu jika Kesya hamil memangnya dia mau apa?

My Perfect TeacherDove le storie prendono vita. Scoprilo ora