23

18.4K 841 24
                                    

Hoho aku balik lagi, lama ya? Maaf yakk. Lagi betapa nyari ide huahaha, oiya beberapa part lagi end. Buat cerita Dena udah aku bikin beberapa part tapi.... Tunggu nanti aku umumin yes, banyakin komennya dong, itu buat aku semangat tau, kalo komennya banyak aku bakal update lagi besok deh. Tapi jangan next, lanjut, dsb. Itu ngga aku itung hehe. Oke happy reading.

Vote dulu baru baca :)

Aku masih menangis, dan mas Keanu masih di sampingku. Dia masih terus menenangkanku, kenapa mas Keanu baik banget sama aku. Harusnya kan dia bekerjasama dengan mama buat menyiksaku

Aku harus cerita dengan mas Keanu, siapa tau dia bisa membantu masalah pelik ini. Aku menegakan kepalaku dan menatap mas Keanu

"Kenapa? Udah siap cerita sama saya?"

"Anaknya mama itu kak Farel mas, kakak tingkat aku di kampus tapi beda jurusan"

"Kamu... Dekat sama Farel?"

"Aku cuma pernah ngobrol sama dia 2 kali"

"Bisa kebetulan gitu ya"

"Aku ngga ngerti lagi deh mas, ini susah buat aku pahami"

"Kamu tenang semua ini pasti bisa terungkap, saya akan bantu kamu"

"Terimakasih mas, mas baik banget"

"Sudah sepatutnya begitu, yaudah kamu mandi sana. Disitu udah disiapin baju"

Mas Keanu keluar dari kamar ini, dan akupun menuruti kata mas Keanu. Aku menuju kamar mandi yang ada di kamar itu, huftt aku harus merilexkan otakku sejenak

Selesai mandi aku melihat mama sudah duduk di ranjang, mau apa lagi sih dia? Sejujurnya aku rada ngga percaya kalau aku di lahirkan dari wanita seperti dia

"Mau apa mah?"

"Gapapa sayang, mama hanya ingin melihat kamu. Yasudah mama pergi dulu"

Mama keluar dari kamarku, aku berbaring di ranjang. Aku harus cepat mencari tau kebenaran ini sebelum hari halanganku selesai, dan waktunya tinggal 6 hari lagi

Aku keluar dari kamarku mencari keberadaan mas Keanu, tapi aku melihat mas Keanu sedang menelfon dengan seseorang dengan suara yang sangat pelan sehingga aku ngga bisa mendengar apapun

Aku menepuk bahunya, dia yang kaget langsung mematikan hp nya dan balik menatapku. Menatap dengan tatapan menyelidik, ada apa?

"Ngapain kesini?"

"Mas ngapain?"

"Bukan urusan kamu"

Yeuhh jutek banget jawabannya, persis kayak bang Vero yang dulu. Dingin dan jutek! Emangnya semua orang ganteng di dunia ini semuanya pada gini ya

"Udah sana masuk"

"Ett ribet deh, aku kan mau ngomong sama mas"

"Apa lagi sih? Kamu kan udah tau kalau dia anak mama kamu, apa lagi yang kamu ingin tau lagi?"

"Ngga tau ya mas perasaan aku bilang ada yang aneh, aku ngga liat sosok mama yg dulu disini. Aku harus selidiki penyebabnya"

"Oke kita bicarain nanti, kamu masuk kamar dulu. Saya lagi ada urusan"

"Oke deh mas, aku masuk dulu"

Aku kembali ke kamar, tapi sebelum sampai di kamar aku menuju kamar mama. Aku melihat mama lagi memegang foto papa, aku melihat dari celah pintunya yang ngga tertutup rapat

"Aku tau kamu sangat mencintai Wini, sampai kamu ngga sadar kalau aku mencintai kamu mas"

Loh kenapa mama menyebut namanya sendiri? Aku ngga ngerti deh, masalah apa yang terjadi disini. Kayaknya aku harus konfirmasi ini dengan kak Farel, siapa tau dia bisa membantu menguak sedikit kasus ini

My Perfect TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang