21

18.7K 893 10
                                    

Aku ngga pernah permasalahin gimana kalian komen cerita aku, tapi ya yang lembut dikitlah bahasanya. Meskipun udah diapus tapi masih masuk ke email aku loh, pas aku baca bikin aku kaget. Sekali lagi aku menerima masukan ataupun kritikan dari kalian asal bahasanya di perlembut dikit, dan buat kalian yang masih jadi rider mari muncul aku menunggu kalian. Oke happy reading :)

Vote dulu baru baca :)

Yaampun - yaampun aku kaget saat melihat siapa yang menculikku, ternyata mama berhasil menculikku lagi. Oh tuhan kenapa nasibku sial banget sih

"Hai sayang, kali ini kamu ngga bisa lolos lagi dari mama dan kamu akan mama kirim ke bos besar"

"Mah plis ya, Hisya sekarang udah nikah. Jadi mama ngga usah ganggu Hisya lagi"

"Mama tau kamu sudah menikah, kamu memang anak kurang ajar! Menikah tanpa mama"

"Aku ngga akan sudi mama melihat aku menikah, karena sekarang aku udah ngga pernah nganggep mama itu mama aku lagi"

*plak*

Mama menamparku tepat di pipi kiriku, rasanya panas bekas tangan mama. Aku mulai mengeluarkan air mataku

"Mama jahat!"

"Mama jahat karena suatu hal"

Aku terus berdebat dengan mama, sampai aku ngga sadar kalau mobil ini sudah sampai di perkarangan rumah bordil yang dulu aku pernah disekap

"Ayok turun"

Mama menarikku masuk, aku rasa percuma aja aku melawan mereka. Rasanya aku muak dengan sikap mama, aku benci mama!

Aku di paksa masuk ke salah satu kamar, aku duduk di atas ranjang. Dibarengi dengan mama, mama memelukku dengan erat. Cihh kenapa di mataku tingkah mama menjijikan

"Mama mau kamu nurutin kata mama"

"Mah mama harusnya sadar, aku itu anak mama. Dan seharusnya mama itu ngelindungin aku bukan malah ngerusak aku"

"Ngga usah sok nasehatin mama, kamu ngga tau apa - apa. Baiklah mama keluar, kamu istirahat dulu ya, nanti malam mama ke kamar kamu lagi. Oh iya nanti kamu makan ya makanannya akan di bawakan orang suruhan mama"

Setelah mama keluar aku langsung berbaring di ranjang itu, huftt aku ngga bawa tas lagi. Apa untungnya aku bawa kunci mobil doang, emang bisa hubungin bang Vero atau yang lain

Aku tertidur sampai sore, yaampun bisa - bisanya sih kamu Ca disaat keadaan lagi gini malah tidur. Tsk..efek halangan nih badanku jadi gampang capek

"Permisi non, saya di perintahkan madam untuk mengantar makanan ini"

Tiba - tiba ada cowok ganteng yang masuk ke kamarku, eh tapi masih gantengan bang Vero deh. Aduh ganteng - ganteng tapi kok ya mau kerja di tempat gini

"Taro disana aja mas, oh iya mau nanya boleh?"

"Silahlan non, kalau saya bisa menjawab akan saya jawab"

"Ngga usah formal, lagian kan tuaan mas daripada aku. Nama mas siapa?"

"Keanu, mbak"

"Mas orang baru ya?"

"Iya mbak"

"Mas jawab jujur boleh? Kenapa mas mau kerja di tempat ini?"

"Maaf kalau soal itu saya ngga bisa jawab, saya permisi mbak"

Dia langsung keluar dari kamar ini, dihh dasar cowok sombong. Ditanyain gitu aja ngga mau jawab, dia tuh cocok sama Dena adiknya bang Vero yang orangnya dingin

My Perfect TeacherWhere stories live. Discover now