18

18.6K 798 15
                                    

Masih pov Vero, oiya mohon maaf lahir batin ya semua. Maaf kalau ada kata - kata aku yang ngga berkenan di hati kalian, happy reading :)

Vote dulu baru baca :)

Esoknya aku melihat Hisya bersiap untuk pergi ke acara reuninya, aku menawarkan untuk mengantarnya. Namun dia sepertinya masih kesal karena hal kemarin, makanya dia ngga mau aku antar. Yaudahlah

Setelah kepergian Hisya aku masuk kembali ke kamar, namun kamarku di ketuk. Ternyata itu Dena, dan dia memintaku mengantarnya kesuatu tempat

Aku mengantarnya, baiklah sekalian jalan ke kampus juga. Sampai di tempat itu aku langsung pamit, dan aku melanjutkan ke kampus

Sampai di kampus aku masuk ke ruang kerjaanku, aku memeriksa tugas kampus mahasiswa - mahasiswaku. dan aku tersenyum melihat tugas yang bertengger nama Hisya, dia sangat bagus dalam mata pelajaran ini. Meskipun kadang dia sering ngga memperhatikanku saat menerangkan, tapi dia bisa belajar sendiri dan cepat menangkap pelajaran

Tiba - tiba pintu ruanganku diketuk, aku menyuruhnya masuk. Aku kaget saat mengetahui kalau Hisya yang datang ke ruanganku, bukannya dia bilang mau reunian? Kok sekarang ada di sini

"Bang"

"Ada apa sih Isya? Aneh banget"

"Maafin aku ya, sumpah tadi tuh aku ngga sengaja aku kebawa susana"

"Apasih?"

Apasih maksudnya ini anak? Aku ngga ngerti sama sekali apa yang diomonginnya, kenapa dia minta maaf? Emang dia salah apa sama aku?

"Tadi yang abang liat ngga seperti kenyataannya"

"Tapi abang tadi liat jelas kok"

"Sumpah bang, Isya ngaa ada maksud apa-apa"

Lah emang aku liat apaan? Orang aku liat dia masuk ke ruanganku dengan jelas kok? Emang salah? Maksudnya ngga ada apa - apa itu apaan sih? Kok aku makin bingung

"Yaudah trus maunya gimana?"

"Aku ngga mau cerai dari abang hiks...masa baru 4 hari nikah aku udah jadi janda hiksss...ngga mau abang"

Lah siapa yang mau cerai dari dia? Hisya sebenernya kenapa sih, kok hari ini aneh banget. Perasaan sebelum berangkat baik - baik aja deh

"Jelasin deh sebenernya ada apa?"

Dia menjelaskan, jadi sebenernya dia sama temennya itu ciuman. Eh oh apa ciuman? Apa aku ngga salah denger? Kenapa ada rasa ngga suka saat Hisya bicara gitu ke aku?

Akhirnya dia minta maaf, karena katanya dia juga kebawa suasana. Yaudahlah yang penting ngga diulangin lagi kedepannya

Aku menanyakannya udah makan apa belum, dan dia menggeleng. Akhirnya aku mengajaknya untuk ke kantin, sampai di kantin aku memesankan makanan kesukaannya. Kenapa aku bisa tau? Karena aku sering memperhatikan Hisya saat makan siang, dan aku liat menunya ngga pernah ganti - ganti. Jadi aku simpulin kalau Hisya menyukai makanan itu makanya aku pesankan

Setelah pesanan itu datang, aku meyuruhnya makan. Namun dia hanya mengacak - ngacak makanannya. Aku pun makin bingung karena Hisya di ajak ngomongnya ngga nyambung

Selesai makan. Ya meskipun Hisya memakan hanya sedikit. Kami menuju ruanganku lagi, namun sebelum itu aku menyuruh Hisya meminjam buku di perpustakaan. Dan akupun Kembali ke ruanganku sendiri

Sampai diruanganku, aku kaget karena sudah melihat Kesya yang duduk di bangku kerjaku. Aku menghampirinya dan dia langsung memelukku

Dia menceritakan secara rinci, oke aku agak kurang konsen. Namun yang aku tangkap kalau Reza ngga bisa menerima anak yang ada di kandungan Kesya, ya Kesya menceritakan bahwa dia mengalami kejadian yang membuatnya trauma. Dia diperkosa sebelum hari pernikahannya, yang menyebabkan dia hamil

My Perfect TeacherWhere stories live. Discover now