1

7.7K 151 0
                                    

The Light of love for Ify
Pagi yang cerah, gadis cantik bernama Alyssa Saufika Umari yang akrab di panggil Ify masih terlelap di badcover ukuran king size. Mata teduh dan kepolosan raut wajahnya bisa membuat orang gemas. Gadis yang bernama Ify itu mempunyai wajah yang hampir sempurna mulai dari hidung bangirnya, rambutnya yang hitam , bola mata yang kecoklatan dan bibir yang merah merekah.

KRIIIING

Suara jam beker Ify yang berbentuk sebuah gambar stich berbunyi dengan nyaring hingga membuat si empunya jam beker itu terbangun dengan sedikit malas - malasan. Tangannya bergerak - gerak mencari jam beker untuk di matikan , nyawanya belum benar - benar tekumpul

" lagi - lagi gue kalah cepet bangun dari lo" gumam Ify berbicara pada benda mati yang sampai kapanpun akan menjawab pertanyaan Ify.

Ify segera bangun dari tempat tidurnya kemudian lekas mandi dan pergi ke sekolah. Ia berharap bahwa hari ini adalah hari yang menguntungkan dan tak membuat jengkel ataupun merasa tertekan. Begitulah harapan Ify setiap paginya, itu semua karena sang papah yang sudah menganggapnya patung di rumah ini seperti tak menganggapnya setelah insiden meninggalnya ibu kandung Ify dan setelah ia menikah lagi dengan seorang janda beranak satu.

Setelah ia rasa selesai membereskan perlengkapan sekolahnya dan siap berangkat ke sekolah Ify menuruni tangga, tak ada sama sekali niatannya untuk sarapan dengan papah dan mamah tirinya karena memang setiap hari Ify tak melakukan hal itu, makan pun percuma ayahnya hanya menatap kemudian balik membaca koran tak ada sepatah kata pun yang keluar dar mulut sang papah, oleh sebab itu Ify hanya meminta pada pembantunya bi Minah untuk menyiapkan bekal makan dan minum untuk di bawa ke sekolah.. Padahal di hati kecil Ify ia ingin sekali kembali seperti dulu menjadi anak yang di sayang dan selalu di perlakukan baik.

"besok kamu pindah sekolah" celetuk sang papah
"apa maksud papah? Kenapa harus pindah sekolah? Mau papah apa sih?" ketus Ify
"gak usah membantah Ify!" seru ayah Ify
"Ify gak mau!" tolak Ify keras

"terserah! Ucapkan salam perpisahan kamu dengan teman - teman sekolah karena ini hari terakhir kamu sekolah di situ!" balas ayahnya tak berperasaan
"ikuti saja kemauan papah kamu Fy" kata mamah tiri Ify

Ia berlari keluar rumah kemudian berangkat sekolah dengan raut wajah yang kesal dan murung air matanya sudah meluncur deras di pipi putih Ify

DEGH

Pindah sekolah? Tak cukup kah papahnya menyiksa bathin selama tiga tahun ini? pindah sekolah berarti ia tak akan pernah sekelas lagi dengan sahabat karibnya yang akan selalu membuatnya seolah - olah lupa akan masalah yang menimpa. Berpisah dengan Ray, Ozy, Deva, keke, dan Acha. Apa lagi yang papah Ify mau? Apa maksud kepindahan sekolah Ify? bahkan Ify tak pernah membuat masalah di sekolah malah sebaliknya prestasi lah yang selalu Ify raih. Hingga ia mengikuti olimpiade bahasa inggris di korea dan meraih juara dua tak cukup kah papah berbangga hati? Sampai kapan papahnya akan melakukan hal semaunya tanpa memperdulikan perasaan Ify?

Sampai sekolah ify berlari ke dalam kelas yang memang terlihat masih sepi karena ini juga masih pagi. Namun di kelas sudah terdapat kelima sahabatnya baru mereka saja yang datang yang lain mugkin masih berada di jalan itu pun jika tak kesiangan.

"hallo cantik kenapa mukanya murung gitu?" goda Ozy yang memang mempunyai sifat sedikit playboy namun itu semua Cuma scenario saja dan hanya di lakukan oleh kelima sahabatnya.
"gue benci papah!" celetuk Ify air matanya sudah jatuh
"kan tiap hari lo emang ngomong gitu Fy?" ujar keke
"tapi ini bencinya double tambah pangkat terus pake kuadrat juga tau gak!" ketus Ify. ini sebenrnya nangis apa ngelawak si Ify?.
"lo ngabsen bilangan apa curhat neng? Gak sekalian aja masukin tuh kali bagi sama kurang" sambar Ray
"kepanjangan Ray" sanggah Ify
"mau nangis apa mau ngelawak? Labil banget lo" sindir Acha
"nangis sambil curhat" jawab Ify polos

The Light Of Love For IfyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang