6

2.7K 94 2
                                    

Ziwa menggeleng ia sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang cinta. Kekasihnya itu tak perlu menye - menye mengingatkan menjaga hati lah saling percaya lah setia lah jangan lupa memberi kabar lah menjaga diri lah atau apapun itu karena tanpa Oliver mengatakan pun Ziwa memang wajib melakukan hal itu. sebaliknya dengan Oliver yang juga wajib melakukan hal itu sebagai sepasang kekasih yang memang mau menjalani hubungan dengan serius dan awet.

"bagus kalo gitu. Hati - hati di jalan hubungi kalau udah sampai jepang" kata Oliver kemudian mencium kening Ziwa dan memeluk Ziwa sebagai tanda perpisahan.

"aku berangkat. Kita bakal ketemu lagi kan?"

"takdir tuhan yang menentukan" kata Oliver. Ziwa masuk ke dalam bandara sambil melambaikan tangannya.

Oliver bernafas lega ketika Ziwa sudah berangkat. Kini masalah yang harus Oliver hadapi adalah adiknya, Oliver tahu siapa orang pertamaya yang harus ia temui. Oliver mengemudikan mobilnya menuju rumah yang sudah mendjadi tempat tinggal Ify. Dan entah adiknya masih ada di situ atau kembali ke rumahanya.

Oliver baru saja sampai di rumah Gabriel. Ia menarik nafas rasanya Rindu dengan rumah ini rumah yang sudah menjadi tempat berteduh kedua setelah bundanya menikah dengan papah Ify. bahkan Oliver juga sempat pangling dengan wajah seorang pria yang sudah di anggap adiknya ini. lebih tinggi dan lebih tampan.

"Gabriel" panggil Oliver. Gabriel masih bingung dengan kehadiran Oliver mungkin Gabriel pun sama - sama pangling.
"ini kakak. Oliver" kata Oliver. Gabriel menghampiri Oliver dan langsung menghamburkan pelukannya pada Oliver.

Inilah yang Gabriel tunggu. Kehadiran Oliver di tengah - tengah kelemahan Gabriel dan Ify. tanpa di sadar Gabriel menangis di pelukan Oliver. Oliver tau adik angkatnya ini menangis bukan karena cengeng atau terharu namun ia ingin menumpahkan segala rasa sakit yang terus bergirlya di dalam hatinya. Ia tak mungkin menangis di depan Via atau Ify. ia juga tak mungkin menangis di depan sahabat - sahabatnya karena ini masalah Ify dan itu masalah yang tidak boleh di ketahui oleh banyak orang terutama Rio.

"Gue gak sanggup kak Gue gak kuat liat penderitaan adik lo yang di buat sama papah lo yang bejad itu" ucap gabriel penuh emosi di tengah tangisnya.

"iya gue tau maaf karena gue yang terlalu lama di sana. Maaf gue gak bisa jagain Ify dengan sepenuhnya. Maaf gue yang membebani lo atas hidup Ify maaf Yel kakak minta maaf" kata Oliver mengusap punggung Gabriel.

Gabriel melepaskan pelukan Oliver kemudian menyeka air matanya, ia menyuruh Oliver untuk masuk ke dalam rumahnya kemudian Gabriel menceritakan kalau Ify pergi dari rumahnya tanpa pamit. Gabriel saat ini sedang merasa kebingungan harus mencari Ify kemana lagi.

@@@@@@

Seminggu sudah Ify pergi entah kemana. Seminggu sudah Via, Gabriel dan Oliver mencari Ify dengan susah payah. Namun hasilnya selalu nihil mereka sudah mencari Ify kemana - mana mulai dari hotel, hingga apartemen. Via sudah berfikiran negatif jika Ify di tangkap oleh suruhan papahnya untuk mentranplatisi organ tubuh atau lebih sering di kenal dengan cangkok organ tubuh.

Hari ini Gabriel dan Via berangkat di antar Oliver entah kenapa setelah Oliver pulang ke Indonesia mereka sangat manja pada Oliver namun Oliver bahkan merasa senang ia tak kesepian karena papah mamahnya yang menghilang entah kemana, Oliver tahu jika papah mamahnya pasti berada di sebuah rumah sakit namun ruangan itu di rahasiakan.

"lo tugas kak?" tanya Gabriel
"gak" jawab Oliver singkat
"pulang gak usah jemput gue mau kumpul" kata Gabriel
"Via juga mau latihan band" kata Via
"hah? Band? Bisa main apa emang kamu Vi?" tanya Oliver sedikit meremehkan Via
"gak bisa, Via jadi Vocalis wlee.. Ify juga gabung di band Itu gak usah Via kasih tau pasti kak Oliver udah bisa tebak Ify jadi apa?" ujar Via
"pemain keyboards, bener?" tebak Oliver dan bertanya.
"bener tapi jadi sepi kita masa Cuma bertiga" kata Via
"Ify pasti ketemu kok" kata Gabriel positif thinking.
"masuk sana udah nyampe" perintah Oliver sudah menghentikan mobilnya di depan gerbang sekolah
"gak keluar" tanya Via
"gue bukan bapak lo yang harus bilang hati - hati ya Via Iel jangan jajan sembarangan jangan ngelawan guru belajar yang bener terus cipika cipiki pas lo berdua masuk lambai tangan. Alay" ujar Oliver sambil mencibir.

The Light Of Love For IfyWhere stories live. Discover now