8

3K 86 1
                                    

berusaha mencari cara agar kakaknya bisa ke sini secepat mungkin. Ify sudah tak betah dengan alat - alat gilak di tangannya itu meskipun Ify tau ia akan berdebat terlebih dahulu dengan kakaknya saling keras kepala dan mencari ide agar kakaknya mau mengalah. Ify melihat sebuah gelas di sampingnya Ify memutar kedua bola matanya dan..

PRANGGG....

Ify sengaja menyenggol gelas yang ada di meja dekatnya, yah mungkin dengan cara itu kakaknya atau siapapun akan datang menghampiri Ify. benar bukan Oliver dengan wajah panik membuka knop pintu kamar sambil berteriak memanggil namanya. Sedangkan Ify? ia hanya memutar bola mata sebal.

"gak bisa panggil kakak dengan cara yang lebih baik hemm?" tanya Oliver menghampiri Ify
"lepasin alat - alat mengerikan ini, Ify udah sehat" ujar Ify dengan wajah kesalnya
"setelah kakak periksa baru kakak akan lepas" ujar Oliver
"itupun kalau keadaan kamu udah membaik" lanjutnya
"kan Ify bilang Ify udah sehat coba aja periksa" timpal Ify masih kokoh pada pendiriannya
"oke kamu udah sehat tapi kakak gak akan izinin kamu sekolah besok" kata Oliver selesai memeriksa keadaan Ify
"enak aja besok gak sekolah. Nehi - nehi, Ify besok mau sekolah kalo Ify gak sekolah nanti Ify gak bisa ketemu sama kak cogan terus nanti ketinggalan pelajaran terus gimana sama temen - temen Ify yang belum hafal nari untuk drama terus gimana sama band Ify yang baru latihan beberapa kali doang?" cerocos Ify.

Oliver masih fokus membereskan alat - alat medis di kamar tersebut namun ketika Ify terus saja mengomel ia berhenti sejenak kemudian menatap sang adik sambil menautkan alisnya. Cish bahkan Oliver baru menyadari jika adiknya itu ternyata sangat bawel seperti ibu - ibu arisan yang sangat hobi rumpi, semoga saja jika sudah menikah nanti adiknya itu tidak akan jadi ibu - ibu tukang rumpi yang kerjaannya mengomongi orang.

"kakak gak ada acara untuk gendong kamu lagi, apa lagi sampai masuk ke toilet wanita. Cish memalukan!" seru Oliver.

Ify hanya tersenyum dengan tampang polosnya, sesunggunya Ify sedang membayangkan bagaimana jika Ify pingsan di toilet kemudian kakaknya itu datang dalam keadaan banyak siswa perempuan yang sedang berada di sana pasti mereka akan berteriak, atau memukuli atau hal yang lebih mengerikan yaitu mereka malah memandang wajah kakaknya dengan terkagum - kagum kemudian dia menjadi idola dan menyuruh agar kakaknya itu menjadi dokter cadangan di UKS. Cishh amit - amit Ify berdoa agar itu tak akan pernah terjadi, Pasti kakaknya akan kapok ke sekolah Ify.

Jtaakkkk!

"gak usah mikir sesuatu yang menjijikan alyssa Saufika Umari" tuding Oliver menjitak Ify, ia seperti tau jika Ify tengah memikirkan hal yang menurutnya lucu dan menurut Oliver sangat menyebalkan
"auuuu sakit Mario Oliver Albert yang bodoh" pekik Ify kesakitan.
"kalo gue bodoh gak bakal jadi dokter" sembur Oliver, Ify hanya mendengus kesal sambil misuh - misuh tak jelas.
"apa?" cetus Oliver seakan menantang sang adik.
"iiih apaan sih kak Oli, udah cepet lepas infusenya dan jangan pernah pasang alat ini lagi ke tubuh Ify. mending minum obat sepuluh deh dari pada di giniin. Kayak sakit parah aja" rengek Ify. Oliver terdiam seakan ia ingin membalas ucapan ify dengan kata 'iya lo emang sakit dan gak bisa di katakan spele'.
"yakin mau di lepas dalam keadaan sadar?" ucap Oliver. Menyindir Ify, ia tahu jika adiknya itu pasti akan berteriak atau menangis ketika proses Infuse di lepas
"biasanya juga tak tarik paksa" balas Ify tak mau kalah dan sok berani.
"silahkan kalau begitu" kata Oliver.
"kakeeeeeeeeeeeeeeeeeeekkkkk kak Oliver jahattttttttttttttttt" teriak Ify. Oliver terkekeh, apa - apaan adiknya ini berteriak memanggil nama sang kakek yang jelas - jelas ia sangat jauh.

Ify mendengus kesal, kakaknya ini selalu saja tau kelemahan Ify. tapi itu malah yang membuat Ify semakin sayang terhadap kakaknya, ia selalu berusaha bagaimana caranya agar Ify tak merasakan sakit. Buktinya dengan infuse, ia tak mau melepas Infuse Ify dalam keadaan sadar karena Oliver tau itu sakit dan jika Oliver melepasnya dalam keadaan Ify sedang tidur pasti tak akan terasa apa - apa setidaknya jika sakit tak akan seperih saat di cabut.

The Light Of Love For IfyWhere stories live. Discover now