14

2.4K 85 0
                                    

Pernyataan Oliver selama ini salah ayahnya benar - benar berubah bahkan ia menjadi motivator untuk semua anak muda yang mempunyai kekurangan fisik, preman - preman pasar dan yang lainnya mereka semua di berikan kesempatan untuk berkarya denga tuan Albert membuat rumah karya di mana mereka semua berkarya mendaur ulang bahan - bahan bekas menjadi barang yang bagus kembali. Juga membuat tempat pembuatan batik, gerabah, lilin hias dan lain - lain dan usahanya sukses bahkan sampai manca negara.Hal itu membuat Oliver tersenyum bangga kepada sang ayah. inilah yang selama ini Oliver inginkan ayahnya mempunyai maftaa dalam hidup bukan menyia - nyiakan seperti waktu yang lampau. Bahkan kini Oliver merasa jika hidupnya itu di butuhkan dan membutuhkan orang tua. Oliver tak butuh orang tua yang lengkap namun saling menyakiti satu sama lain. Oliver tak membutuhkan seorang ibu tapi hanya menyia - nyiakan Oliver bahkan tak memperdulikan Oliver. Kini Oliver hanya menikmati hidupnya bersama sang ayah.

"kamu seorang dokter dan resiko dokter harus siap menghadapi penyakit pasienmu siapapun itu " saran tuan Albert. Oliver hanya mengangguk, sedangkan tuan Albert hanya diam menatap putra semata wayangnya dengan tatapan belas kasihan. Di dalam hidup tuan Alber berjanji ia tak akan menyia - nyiakan putranya selagi ia masih di berikan kesempatan hidup oleh sang Khalik.

@@@@@@@

Sudah hampir lima hari gadis mungil itu masih terus terjaga dalam tidurnya yang Oliver sendiri tak tau kapan ia akan bangun, kapan ia akan bercerita tentang ketampanan seorang mario, kapan ia akan mengeluh kesah tentang kehidupannya. Yang pasti Oliver akan menunggu dan bersaha mencegah agar gadis itu tak terjaga dalam tidurnya hingga akhirnya gadis itu terus keenakan terlelap tanpa enggan untuk bangun menatap dunia yang indah dan enggan untuk melawan semua kepedihan hidupnya.

"kamu masih mau tertawa dalam tidur kamu dengar desahan tangis kakak hemm? Masih enak mimpinya iya? Mau bangun kapan? Kamu mau nyiksa kakak iya? Udah gak mau liat muka si Rio - Rio itu?" kata Oliver mengajak bicara gadis yang menutup matanya itu.

@@@@@@

Via, gadis chubby itu sedang duduk taman belakang sekolah, ia hanya sendiri karena sekolah sudah bubar dari dua puluh menit yang lalu. Nampaknya gadis berpipi Chubby itu sedang menunggu seseorang karena ia tak lepas dari layar handphonenya. Tiba - tiba air matanya menetse begitu saja ntah apa masalahnya yang pasti gadis ini seakan sedang menahan sesuatu dan setelah orang yang ia tunggu datang ia akan meluapkan semuanya.

"ada apa?" kata orang itu tiba - tiba datang
"Via mohon maafin Via"
"segampang itu kamu minta maaf sama kakak? Kenapa kamu berubah hah? Lima hari ini kamu selalu alasan setiap kakak ajak jalan"
"ada sesuatu yang lebih penting dari kita jalan ada seseorang yang harus aku harapkan untuk membuka matanya. Aku Cuma mau liat dia bangun pas aku ada di samping dia kak udah itu aja"
"siapa?"
"Ify"
"cish Ify lagi"
"kenapa kakak anggap remen Ify?"
"cewek manja yang caper"
"kakak bilang gitu karena kakak gak tau sebenernya kehidupan Ify, ikut aku" kata Via. gadis chubby itu menarik tangan Alvin dan mengendarai motornya sendiri. Dengan Alvin yang di bonceng. Via tak memikirkan image Alvin yang akan hancur atau apapun begitu pula dengan Alvin mengikuti apa mau Via.

@@@@@

Gadis berpipi Chubby itu masuk ke dalam kamar yang di dalamnya terdapat Iy sedang tertidur dengan wajah teduhnya di temani dengan banyaknya kabel, dan alat medis lainnya. Via hanya menatap gadis itu dengan tatapan berharap sama seperti Oliver berharap agar gadis itu segera bangun karena Via merindukan ocehan Ify. sedangkan Alvin menatap kaget dengan apa yang ia lihat di depannya. Pernyataan Alvin benar - benar salah.

Via duduk di samping ranjang Ify, ia mengelus puncak kepala Ify sambil menatap wajah Ify yang begitu polos sedangkan Alvin masih terus diam mencoba mencerna semuanya seakan ia mencari jawaban ada apa dengan Ify? kenapa Ify bisa seperti ini? siapa pria di depannya tadi? Kakaknya kah? Tapi Gabriel mengatakan bahwa Ify anak tunggal. Pacar Ify? bagaimana dengan tingkah laku Ify perkataan Ify jika ia mencintai Rio? Alvin hanya diam menunggu Via mengatakan yang sesungguhnya.

The Light Of Love For IfyWhere stories live. Discover now