ending

3.7K 104 0
                                    

Rio turun dari motornya kemudian menghampiri orang tersebut dengan kesal. Ternyata orang itu sudah terduduk dan menunduk.

"woooy lo kalo mau mati gak usah korbanin gue deh" kata Rio kesal.

Perlahan - lahan orang yang ingin tertabrak itu malah menangis hingga menciptakan segukan - segukan kecil akibat menangis. Rio masih merasa heran namun kesal dengan perlakuan orang aneh itu. orang itu lalu mendongak menatap Rio yang berdiri dengan kesal.

Seketika Rio hanya diam terpaku seakan tak percaya dengan semua yang telah ia lihat. Seseorang yang telh Rio tunggu dan di nantikan kini hadir kembali di hadapannya. Namun kenapa? Harus ada raut muka yang di rundung dengan ketakutan.

Rio terduduk dan memeluk Ify seakan tak mau melepasnya lagi, Ify. dia hanya diam terpaku mencoba mencerna semua apa yang di lakuan oleh Rio mencoba mengerti dengan keadaan ini. namun Ify masih tidak bisa.

"maaf. Jangan pergi lagi. tetap ada di sini jangan tidur panjang lagi jangan buat kakak nangis lagi jangan sakit lagi. jangan nangis lagi. kakak mau liat kamu terus" ucap Rio menangis dalam pelukan Ify.

Perlahan Ify mulai membalas pelukan Rio. kini Ify mengerti apa yang di inginkannya perlahan tercapai. Rio mau bersama Ify Rio mulai menganggap kehadiran Ify dalam hidupnya.

Tahukah kalian? Lagi - lagi hanya benda - benda yang tak bisa berbicara tak bisa melihat namun mereka menjadi saksi kisah mereka berdua. Menjadi saksi tawa mereka dan tangis mereka.

Perkataan Rio tadi seakan menohok hati Ify. Rio ingin terus melihat Ify namun apa mungkin itu bisa di kabulkan? Ify tak tau seminggu kemudian ia akan bisa melihat senyum Rio atau bahkan masih bisa bertahan tidak.

Ify melepas pelukan Rio. lalu menatap mata elang Rio dalam - dalam. Tangan mungil Ify terulur untuk menghapus air mata Rio yang membanjiri pipinya. Dan untuk pertama kalinya Ify melihat Rio nangis. Dada Ify terasa sesak ketika melihat itu. Ify tak tau perasaan apa itu ini terjadi baru sekarang.

"kak Cogan gak boleh keluarin air mata ini lagi" ujar Ify.

Rio sedikit tersenyum namun air mata itu masih membanjiri pipi Rio. Ify dengan sabar menghapusnya tanpa marah.

"tetap ada di sisi Ify kak. Ify gak minta lama Cuma seminggu kok" kata Ify.

Rio menatap Ify dalam. Ada sesuatu yang menyakitkan untuk Ify, Rio tau itu dada Rio terasa sesak. Tangan Rio memegang kedua bahu Ify mata elangnya masih terus menatap Ify mancoba membaca isi fikiran Ify mencoba melihat kepiluan yang Ify rasakan lebih dalam. Tak bisa, ini terlalu rumit di setiap kedipan matanya seakan selalu ada ketidaktenangan.

Rio kembali memeluk Ify. mulai dari sekarang dan seterusnya Rio akan menjadi benteng untuk Ify. tak boleh ada yang menyakiti Ify lagi terutama papah dan mamahnya.

"jangan keluarin kata - kata itu Fy" pinta Rio
"ify gak tau seminggu yang akan datang apa Ify masih bisa liat senyum kakak"
"kamu akan terus liat senyum kakak"
"lindungin Ify kak, jaga Ify jangan biarin Ify di sentuh orang jahat bawa Ify kedunia bahagia kakak." pinta Ify.
"apa maksud kamu Fy?" tanya Rio.

Rio menangkup kedua pipi Ify dengan tangannya. Gerak - gerik dan matanya meminta permohononan untuk menjelaskan hal itu.
"hati dan kornea mata Ify mau di ambil sama papah untuk di sumbangin sama mamah tiri Ify"

Badan Rio seakan melemas mendengar perkataan itu. kornea mata dan hati adalah organ tubuh yang penting. Kebahagiaan Ify akan rusak ketika kornea matanya di ambil. Rio tau Ify takut gelap dan jika kornea matanya di ambil maka Ify akan buta. Begitu pula dengan hati, jika hati di ambil maka tak ada lagi Ify di dunia ini. Ify akan meninggal.

The Light Of Love For IfyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon