Code VIII - Krisis Logard #2

3.3K 319 31
                                    

Markas pasukan penjaga perbatasan Zinzam terlihat ricuh. Para pasukan Cerberus yang bertugas untuk membantu, malah dikepung pasukan penjaga perbatasan.

Pasukan Cerberus, yang hampir semua berada di tingkat Numbers tengah dikumpulkan di depan markas. Mereka dikelilingi oleh pasukan penjaga perbatasan yang seharusnya bekerja sama. Para pengepung itu, pasukan militer Zinzam, menembaki mereka secara brutal.

Beberapa dari pasukan Cerberus bisa menangkis rentetan tembakan. Tapi tak sedikit juga yang tewas dengan sebuah pertanyaan sekaligus penyesalan.

Kiev yang saat itu tengah berpatroli juga bernasib sama. Pasukan militer Zinzam yang ikut berpatroli bersamanya, malah mengepung seraya menembakinya.

Beruntung Kiev memiliki kemampuan tinggi sebagai Rank 'Alphabeth'. Cukup sulit, tapi Kiev berhasil melarikan diri.

Kiev dikejar oleh pasukan itu sampai ke sebuah tebing di Lembah Kurila. Ia terpojok di ujung dengan dua pilihan : Terjun dari atas tebing, atau mempertaruhkan nyawa dengan melawan mereka.

Para pasukan itu memang tidak menggunakan senjata plasma, senjata yang mereka gunakan masih menggunakan peluru timah. Tapi kemungkinan Kiev untuk selamat cukup kecil, mengingat Kiev pengguna senjata jarak jauh.

Fokus Kiev dalam posisinya sebagai anggota pasukan Cerberus bukanlah sebagai petarung, melainkan seorang 'pendukung' (Support) dari jarak jauh. Sama seperti Agna yang juga petarung jarak jauh.

Kemampuannya untuk melihat dari jauh, juga ketepatan arah tembakannya sama sekali tidak bisa diremehkan. Tapi untuk pertarungan jarak dekat, Kiev bukanlah orang yang tepat.

Dari kesimpulan itulah, Kiev mengambil keputusan untuk melompat ke dasar Lembah Kurila. Ia harap, mantel Cerberus bisa membantunya mengurangi dampak benturan akibat terjatuh dari ketinggian.

Para pasukan Zinzam mengejar sampai ke tepi, mengamati dasar lembah untuk memastikan kondisi Kiev. Namun jauhnya jarak, juga rindangnya pepohonan menghalangi pandangan. "Dia pasti mati kalau terjatuh dari ketinggian seperti ini," pikir mereka yang lalu meninggalkan tempat itu.

---|<V>|---

Di sisi lain, Riev dan Vabica baru saja tiba di markas pasukan perbatasan.

Terlihat situasi yang membuat mereka tak habis pikir, ada apa sebenarnya?

Teman-teman seperjuangan mereka, sesama pasukan Cerberus, bergelimpangan tak bernyawa. Beberapa masih terlihat berjuang bertahan hidup walau mungkin mereka tidak bisa bertahan lebih lama lagi dengan lubang-lubang peluru di tubuh.

Vabica melompat dari sepeda motor yang masih melaju, sambil mengeluarkan Halberd miliknya dari cincin Cerberus. Ia memutar senjata plasma miliknya itu, lalu menghantam dengan kuat salah seorang pasukan militer Zinzam.

Tidak hanya itu, hantaman dari serangan Vabica membuat tanah di sekitar bergetar hebat. Timbul retakan di tanah, menjalar dari titik hantaman serangan gadis itu.

Pasukan militer Zinzam yang tengah mengepung beberapa anggota Cerberus, sempat kehilangan keseimbangan akibat getaran kecil di tanah tempat mereka berpijak. Vabica menjadikannya sebuah kesempatan untuk melancarkan serangan ketika mereka tengah sibuk menyeimbangkan posisi tubuhnya masing-masing.

Riev menghentikan laju sepeda motornya, lalu mengeluarkan senjata plasma miliknya. Sebuah tongkat meliuk dengan sabit panjang di ujungnya, senjata yang disebut Scythe.   

   

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
X-CodeWhere stories live. Discover now