Moving On

286 17 4
                                    

⚠ Warning Typo bertebaran. Mohon maafkan⚠

Author POV

Pagi hari setelah kejadian menyakitkan hati:". Gabby terbangun dengan malas, matanya bengkak dan merah, rambutnya berantakan, make up yang luntur, hidung memerah dan pakaian kemarin yang belum diganti. Gabby dengan langkah malas mengambil handuk dan underwear lalu menuju kamar mandi buat masak. Eh gadeng becanda ya buat bersihin badan.
Gabby melihat pantulan wajahnya di cermin dia berantakan.
"Apakah itu aku?" tanya Gabby pada Cermin yang dipeganginya.
Lalu Gabby melengos mandi dan memperbaiki wajahnya yang kusut.

10 menit kemudian

Gabby selesai mandi dan mampir kedepan meja riasnya. Melihat wajahnya yang tak separah 10 menit yang lalu. Kecuali matanya yang masih sembab dan memerah
Segera dia memakai baju santai tanpa lengan dan hotpants hitam.

Tok..tok..tok
"Come in" ucap Gabby
Mom Gabby membuka pintu dan menyembulkan kepalanya disela sela pintu
"Ayo turun, sarapan sudah siap" ucap momnya
"Oke mom" ucap Gabby yang berjalan menuju ruang makan.
"Pagi dad" ucap Gabby setelah berada dibawah dan melihat dadnya duduk manis dikursi meja makan ditemani secangkir teh dan koran.
"Pagi sayang" jawab dadnya.
"Dad, mom makan" ucap gabby menyendokan makanan kemulutnya. Orang tuannya hanya mengangguk
5 menit gabby makan lalu mencuci piringnya setelah selesai Gabby pergi menonton tv diruang tengah bersama mom
"Jadi kau ingin bilang apa?" tanya mom mengetahui anaknya duduk disamping kiri
"Oh yang kemarin. Itu... Um.. Mom tau Sam?" tanya Gabby
Mom hanya mengangguk lalu mematikan Tv dan fokus kecerita anak semata wayangnya. Lalu Gabby menceritakan dari Troy men-Dare Sam dan bodohnya Sam menyetujuinya, lamaran Sam pada Kendall kemarin malam, Pada saat Gabby diceramahin sama supir taksi dan berakhir tangisan yang mendalam bagi Gabby.

"Sudahlah. Benar kata supir itu orang yang menyia-nyiakan mu tak pantas kau tangisi. Dan supir itu juga benar kadang kita tidak bisa membedakan setia sama bodoh" ucap mom menenangkan isakan Gabby.
"Dengar, aku tau itu cukup menyakitkan diusia sepertimu. Dia seperti permen karet yang manis hanya diawal dan pahit diakhir. Dia pengecut" ucap mom menekan setiap kalimatnya.
"Aku megerti mom. Aku gak boleh nge stuck sama dia terus. Aku harus MO dan mungkin aku tidak akan pacaran sampai selesai SHS"ucap Gabby yakin
"Dia payah, pengecut, orang bodoh yang menyia-nyiakan cinta tulusmu" sahut dad
"Aku mengerti dad. Oh ya By the way, anyway, busway haha. Aku akan SHS dimana?" tanya Gabby
"Bagus kau menanyakan hal itu. Dadmu punya kejutan untukmu" ucap mom membuat Gabby bingung
"Kejutan? Kejutan apa?" tanya Gabby padahal ulang tahunnya masih beberapa hari lagi.
Dad mendekati Gabby dan Mom duduk disebelah mereka
"Dad sudah akan bekerja besok. Dan kantornya pindah ke Los Angeles. Daripada kamu sama mom gak keurus disini, jadi dad putusin buat pindah ke LA sekalian" ucap Dad
"LA?" ucap mom dan Gabby bersamaan
"Iya sekarang packing barang-barang kalian. Jangan sampe ada yang ketinggalan" ucap dad
"Siap dad" ucap Gabby menuju kamarnya

Gabby POV

Aku ingin berteriak!!! Yang benar saja? Aku akan ke LA!! Pusat para artis dunia?! Eh gajuga deng. Cubit aku cubit cubit!! Dan bilang ke aku ini bukan mimpi!
tok...
Hm?
tok...
Suaranya dari bawah
"Hey siapa yang melempar batu?!" ucapku lari seraya menuju balkon.
"Tunjukan wajahmu!" ucapku lagi
"Awww" rintihku
Sialan. Orang itu melempar batu cukup besar kearahku
"Hey!!!" bentakku menengok bawah.
"Hai" ucapnya tak berdosa
"Mau apa kau kesini lagi!" teriakku dari atas
"Hanya mengucapkan Selamat tinggal dan aku akan pulang" ucapnya masih dengan tampang yang sama.
"Yasudah. Selamat tinggal tuan Wilkinson!" ucapku sakrastik
"Sekarang pergilah!" usirku. Ups
"Hahaha. Jangan bercanda, aku akan pergi jauh dari sini. Dan aku minta maaf" ucapnya
'Hah aku tak peduli kau pergi atau tidak. Aku malah senang jika tidak bertemu denganmu!' batinku
"Untuk apa kau minta maaf?. Kurasa kau tidak punya salah..." ucapku SOK polos.
"Jangan berpura-pura kejadian kemarin malam adalah mimpimu Mrs.Anderson". Ucapnya
Aku kicep. Seribu bahasa. Aku skakmat!.
Oh tidakk!! Dia mengambil tangga dan mulai menaikinya. Alay deh gue._.
Dia sampe atas njirr. God help me!
"Dengar aku ingin ini menjadi pertemuan terakhir. Soalnya besok aku udah pindah ke Amerika" ucapnya.

Regret✔Where stories live. Discover now