The End

161 6 0
                                    

Author POV

Daniel menangis keras setelah membaca surat dari alm. Gabby. Dia begitu menyesal. Wajahnya penuh akan penyesalan. Jacob yang melihatnya hanya bisa menenangkan dan menyuruh mengikhlaskan.

"Sudah, sudah. Ayo pulang. Upacara pemakamannya sebentar lagi. Kita sudah berada 2 jam disini" ucap Jacob yang baru bangun tidur karena mendengar teriakan dan tangisan Daniel.

"Ya kau benar. Tidak ada gunanya menyesal" ucap Daniel sadar dengan tatapan kosong.

"Ayo pulang" ajak Jacob membopong Daniel yang masih lemas setelah. Membaca surat dan lagu dari alm. Gabby.
Pengaruh dari surat itu sangat besar terhadap Daniel. Mengingat Gabby pernah suka padanya dan Daniel hanya mengabaikan dan mengejar cinta orang lain. Dia bodoh.

Jacob dan Daniel memasuki mobil, Jacob mengantar Daniel kerumahnya dengan selamat.

"Gue balik dulu ya.." pamit Jacob
"Iya. Makasih ya.. Dan Maaf kalo gue pernah salah sama lo" ucap Daniel
"Iya gapapa. Bye" Jacob dan mobilnya pergi menjauh dari pekarangan rumah Daniel.

Daniel dengan gobtai berjalan menuju rumahnya yang telah lama dia tinggal.
"I'm Home" ucapnya sangat lemas
"Hey my boy.. What wrong? Anything okay?" tanya Mom Skye
"No mom. Last night,, Gabby was Pass away. It was my Fault" ucap Daniel membuat Mom Skye melepaskan pegangan pada piring cantiknya yang baru saja dia dapatkan dari membeli sabun cuci.

Prang!!

Bunyi itu memenuhi seisi rumah. Semua orang dirumah panik dan menuju sumber suara.
"What wrong?" tanya rebeca adik daniel yang paling kecil.
" Tidak!! Itu tidak mungkin terjadi!!" teriak Mom Skye dan menangis.
"But it was happen mom" ucap Daniel yang air matanya mulai turun lagi.

Tok tok tok

Suara ketukan dari luar menyadarkan semua orang dirumah bahwa mereka sangat berisik dan menggangu tetangga.

"Buka pintunya. Nany bersihkan piringnya" ucap Mom Skye sesenggukan. Lalu Mom Skye menuju kamar mandi membasuh muka.Daniel membuka pintu rumah dan melihat siapa yang didepannya dia tersenyum kecut.

"Hi dan.. Kau kenapa? kau menangis?" tanya Chole
Ya anak itu lagi.
"I'm okay. Come in" Daniel tersenyum palsu
Chole masuk dan daniel menutup pintu rumahnya. Mom Skye keluar dari kamar mandi dengan hidung berair.
"Oh Hi Chole. Apa kabar?" tanya Mom Skye
"Hy Mrs. Skye. I'm Fine how bout you?" tanya Chole ramah
"Not fine at all" ucap Mom Skye
"Why?" tanya Chole sok perhatian dan peduli pada Mom Skye.
"Just a little problem. Don't be panic." mom Skye menutupi.
"Daniel. I wanna tell you something" ucap Chole duduk didekat Daniel
"What that?"tanya Daniel
" I'm Taken with Brooklyn!! Yeay!"sorak Chole senang. Daniel yang sudah tahu menahu sifat Asli Chole hanya tersenyum palsu dan ikut senang. Tapi sebenarnya hatinya baru saja tertusuk besi panas.
"Brooklyn Beckham? You'll be kidding me" ucap Daniel tidak percaya
"Yea. I know it impossible. But i did it" ucap Chole
"Congrats" ucap Daniel
"But I have another man that I love him" ucap Chole
"Who?" tanya Daniel
Chole mendekatkan bibirnya pada telinga Daniel
"You" bisiknya
"I know you kidding" ucap Daniel yang tak percaya cintanya terbalas. Akan tetapi Chole sudah milik Brooklyn. Dia jauh lebih tampan dan pantas dari pada Daniel. Daniel tau diri. Mungkin ini balasan dari Tuhan untuknya. Karma. ya.
"I'm not kidding." ucap Chole meyakinkan
"Sorry. I know I love you too. But you was Brooklyn girl. And I don't wanna be your two" ucap Daniel menolak.
Chole mematung dia ditolak.
"Aku tau kau mencoba menjauhkan Gabby dariku kan?" bisik Daniel
Chole membelakakan matanya
"How did you know?" tanya Chole spontan
"Hah I know it right now" Daniel menyenderkan dirinya.
"I mean-"
"A a a. I know right now. So what do you mean do that to Gabby?" tanya Daniel
"Just.. I just don't wanna you go away from me. Aku gak mau dan kamu lebih mentingin Gabby dari pada aku" ucap Chole
"Lah. Lo siapa gue coba?" tanya Daniel
"Gue emang bukan siapa-siapa lo. Tapi yang lo lakuin ke Gabby itu keterlaluan sampe gak mikir ada gue yang liatin kalian berdua. Sakit ati" ucap Chole ketus
"Sebelumnya lo siapa gue? Gue aja baru kenal sama lo waktu itu kenapa lo ngotot pengen deket sama gue?" tanya Daniel
"Karna gue Sayang dan sama lo. Gue gak mau kehilangan lo"
"Tapi caranya gak gitu. Sekarang lo puas liat gue terpuruk gara-gara kematian Gabby?!" bentak Daniel
Chole terdiam
'Gabby meninggal?' batin Chole
"Sekarang pulang sebelum gue ngelakuin hal-hal diluar dugaan lo" suruh Daniel.
Chole segera keluar dan menutup pintu.
Suasana hatinya bercampur aduk. Antara senang karena Gabby, penghalang cintanya ke Daniel sudah tidak ada. Prihatin sama Daniel yang terpuruk karena kematian Gabby dan Chole sudah tidak bisa memiliki Daniel, dia sudah milik Brooklyn. Dia menyesal menerima Brooklyn sebagai pacarnya, tapi satu sisi dia juga senang jadi pacarnya Brooklyn. Dia bisa ikut terkenal dan sekarang dia jadi model.

Daniel masuk kekamar dan menangis lagi. Surat yang ditulis Gabby masih dibawa disaku hodienya. Dia akan merindukan Gabby. Semua tentang nya.

"Dan, kapan pemakaman Gabby diadakan?" tanya Mom
"Nanti sore jam 4" ucap Daniel.
Daniel segera mandi membersihkan badan dan membuang pikiran-pikiran yang mengacaukannya. Dia sangat kacau. Dia bahkan seperti tidak punya penyemangat hidup lagi.

Seandainya ada Daniel berjanji tidak akan menyia-nyiakan sahabatnya untuk kedua kalinya. Dia tidak akan pernah menyesal untuk kedua kalinya.

Pemakaman sudah ramai, Mayat Gabby sudah diletakan dipeti dan Gabby sudah didandani dengan cantik. Wajahnya cantik dipolesi bedak dan lipstick tipis. Dia memakai Gaun berwarna putih dengan flower crown buatan tangan dengan bunga Mawar sebagai crownnya.
Tangannya terlipat rapi diatas perutnya.

Para teman dekat dan keluarga Gabby sudah berkumupul romo pun sudah berdiri membacakan ayat-ayat kitab suci yang akan menghantar Gabby menuju Surga.
Setelah romo selesai mengucapkan firman tuhan, dia melempar tanah setelah itu bunga kedalam liang kubur dan menutup peti mati Gabby.

Dad dibantu pria lain disitu menurunkan peti mati Gabby yang sudah ditutup untuk diuruk. Suasana disini seperti saat mendengar kabar Gabby meninggal pertama kali. Histeris, semua menangis. Daniel membawa gitarnya entah untuk apa. Setelah Diuruk. Semua memberikan bunga diatas kubur Gabby. Satu persatu orang yang berada disitu pergi meninggalkan makam Gabby.
Sampai sepi kecuali Daniel.

Dia ingin lebih lama bersama Gabby teman kecilnya.

"Gabby" Daniel kembali menangis..

The End

Regret✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang