Die

87 5 0
                                    

Author POV

Mom Gabby yang mendengarnya langsung melepaskan ponselnya sehingga layar ponyelnya retak dan mati.

"Dad. Kita kerumah sakit." ucap mom
"Kenapa mom, Gabby mimisan lagi?" tanya dad meminum tehnya
"Dia ... Kecelakaan" ucap mom lalu menangis.

Dad yang mendengarnya langsung melepaskan cangkir yang ada ditanganya dan mematung. Mereka kaget. Kok bisa? Dan mereka berburuk sangka pada teman-teman Gabby.

"Ayo kita ke rs" ucap dad membopong mom.
Mereka berangkat dari pusat kota menuju rs yang kemarin gabby pernah dirawat disini.

30 menit Kemudian orang tua Gabby sampai dirumah sakit. Didepan ugd, udah ada anak-anak magcon ngumpul. Lox nangis kejer disitu. Meskipun dia gaulnya sama laki, dia juga butuh temen perempuan, dan Gabby satu-satunya temen buat lox meskipun lox sama Gabby jarang ngobrol apalagi deket.

"Gimana kejadiannya?" tanya dad
"Tadi pas aku sama Jacob berantem dimobil terus dia tiba-tiba keluar gak nengok kanan kiri, kita gatau ketabraknya kayak gimana tapi setelah aku liat Jacob keluar mobil sambil teriakin nama Gabby aku baru tau kalo Gabby kepental 5 meter dari jarak mobil kita." jelas Daniel.
Dad menghela nafas kasar. Dia tidak tau harus berbuat apa lagi. Mereka berdoa agar tuhan nyelametin idup Gabby yang lagi kritis.

8.00 pm

"Kalian gak laper?" tanya mom
"Laper sih tan. Bentar deh aku ambilin makan dimobil" ucap Tay yang memang membawa makanan dari rumah Jacob.

30 menit kemudian Tay kembali..
"Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday Jacob!!." nyanyi Tay.
Semua pada bingung liatin tay. Bukannya buat surprise?
Jacob menatap tay hangat, "Thank Tay" ucap Jacob
"Make a wish!!" ucap Cam
"Before that" ucao Nash menggantung
"We prepare your surprise in your house but Daniel call Cam dan say Gabby get an Accident so we went here and we're so sorry for today. The surprise canceled" ucap Nash menyesal.
"It's okay guys. Thank you you're still remember my Birthday" ucao Jacob.
"Of course we're are. That is friend what's for" ucap Matt tersenyum
"Now make a wish" ucap tay yang pegel bawa kuenya dari tadi.
"Okay" Jacob menutup mata dan membuat harapan 'Semoga tidak terjadi hal buruk dengan Gabby. Semoga dia selamat, semoga kita semua masih bisa melihatnya bahagia gak terpuruk kayak gini' batin Jacob lalu membuka mata dan meniup lilin berangka 14.
"Makan yok. Laper w" ucap Hayes
"Yok" ucap Tau membagikan makanan uang dibawa

9.30 pm

"Kalian gak pulang? Gak dicariin orang tua?" tanya dad
"Enggak dad tadi udah ijin kok" ucap Matt
"Oh yasudah." ucap Dad

00.00 am

Mereka semua tertidur didepan Ugd, yang dikursi ada mom sama lox yang abis curcol ria terus tidurnya pelukan. Sebelah mom ada dad, sebelah lox ada Jacob sar, sama Daniel. Yang lain pada ngebo dibawah. Oke kayak gembel.

Didalem ugd, dokter yang sedang berusaha mengetahui dan mengobati Gabby masih bingung. Dari tadi gabby menggumam tidak jelas. Dan dokter masih bergulat dengan darah yang terus keluar dari hidung dan kepala Gabby.

"Where i'm?" tanya Gabby menggigau
"Hospital" ucap dokter
"Are you doctor?" tanya Gabby
"Yes I'm"
"If you come out, Tell Daniel to found my letter between my tedy bear" ucap Gabby masih menggigau.
"Yes. I will" ucap dokter tadi.

Setelah itu mesin yang dihubungkan dengan denyut nadi dan jantung gabby berbunyi nyaring diikuti garis lurus berwarna hijau.

Dokter frustasi. Dia menyerah. Perjuangannya sia-sia.

Diluar saat yang bersamaan dad terbangun karena kehausan. Dia mencoba mencari minuman disudut ruangan. Saat dokter keluar, Dad melihatnya sedikit gembira. Tapi raut wajah dokter itu tidak.

Regret✔Where stories live. Discover now