Layaknya Samudra Biru, begitu luas dan kokoh. Pandanganmu yang tenang, nyatanya malah menenggelamkan. Membuatku terjebak entah hingga kapan dalam pesonamu. Pikiranmu teramat dalam hingga sulit untuk diterka. Lantas bagaimana caraku menggapaimu?
Lalu ada aku, sang Langit Biru. Dalam diam aku mengaguminya. Dalam diam aku menjaganya. Dalam diam pula akhirnya kutersiksa karena diamku ini. Lantas bagaimana agar tersampaikan?
Langit biru dan samudra biru, takkan bisa berpadu. Meskipun selaras dengan birunya, tahu kah kau bahwa warna biru adalah lambang dari kesedihan? Lantas bagaimana kisah ini akan berakhir bahagia selayaknya dongeng seribu satu malam, jika ia masih bertahan dengan keangkuhan, dan aku masih dengan diam?
![](https://img.wattpad.com/cover/83980322-288-k821459.jpg)
YOU ARE READING
Pulang (Aksara Rindu Di Detak Jantungmu)
PoetryTak cukupkah hempas resah kian kau dera? Sedangkanku berkecamuk ilusi tanpa kau beri imaji. Aku lelah. Kau juga. Kembalilah samudraku, kembali pada langit birumu. [FINISH] --Based on True Story--