Semesta dan Beku

10 4 0
                                    

Mataku masih sembab. Entah berapa lama sungai mendadak membanjiri pipiku. Temanku bahkan sudah lelah untuk menenangkanku.

Aku tak peduli dengan peringkat tinggi yang ku raih dalam game tersebut. Ku hapus saja!

Satu kata darimu terus terngiang di otakku yang seakan hendak pecah kapan saja.

Aku baru tahu kalau kamu sekasar itu. 5 tahun mengenalmu, kamu adalah sosok yang baik dan sangat menghormati perempuan. Lalu kenapa tiba-tiba? Apa pengecualian untukku?

Saat itu, yang ada dipikiranku cuma satu. Lelah. Sudahlah, sekarang terserah kamu.

Pulang (Aksara Rindu Di Detak Jantungmu)Where stories live. Discover now