letters | aomine daiki.

satu.

"Aku akan menjadikanmu milikku"

━━━

Singkat.

Itulah hal yang muncul dalam benak saat pertama kali melihat isi surat.

Jadi ini yang dinamakan surat cinta? Surat biru dengan motif hati masih berada di hadapan. Mata membulat, mencoba mencerna kata yang tertulis dan tertegun membacanya. Walau tulisannya tidak rapi, setidaknya kau bisa menangkap maksud sang penulis.

Jujur saja, ini pertama kalinya bagimu. Maksudmu, selama ini kau selalu bertanya dalam hati. Apakah ada orang yang tertarik pada dirimu? Kini kau sudah mendapat jawaban akan pertanyaan tersebut.

Surat cinta tanpa nama-alias anonymous,-terletak rapi di dalam loker sepatu.

Sebenarnya banyak hal janggal yang memenuhi benak, seperti bagaimana surat tersebut mampu memasuki loker yang setiap saat terkunci rapat? Namun sesuai ciri khasmu yang berpredikat sebagai anak pemalas, kau tidak ambil pusing memikirkannha. Tangan meraih surat, memasukkan kembali dalam amplop semula, lantas menjejalkan surat secara asal di antara tumpukan buku dalam tas. Tidak penting bagaimana nasib surat itu nanti, asal kau sudah membacanya dan kau simpan, maka rasanya semua akan baik-baik saja.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore, salahkan kegiatan ekstrakulikulermu yang terlalu menyita banyak waktu. Kau langkahkan kaki dengan berat menuju gerbang utama, tinggalkan sekolah sambil berharap bisa segera pulang dan bermesraan dengan kasur.