I

17.1K 273 22
                                    








Dear Dean.......




Lewat tulisan yang mungkin tidak terlalu penting untukmu ini

aku bercerita tentang perasaan,hujan,dan rindu yg masih sama,utuh,pun tak berkurang sedikitpun hingga saat ini.

Beberapa musim kulalui, hujan selalu saja mampu membuatku basah, berdarah karena ingatan-ingatan tentang luka darimu.

Tetapi tetap saja waktu,musim,hujan,doa bahkan Tuhan sekalipun dan segala hal yg terlibat membicarakanmu membuatku terlihat seperti orang bodoh,

yang ketika datang ia selalu membawa ingatan tentang kepergianmu.

Dan sialan!! Ribuan rintiknya menjelma anak rindu yg lahir dari rahim hujan hasil percumbuan nya dengan waktu.

Beruntung masih ada kopi yg menemani hujan,rindu dan kesendirianku.

Sambil menyeduh kopi hitam kesukaanmu aku berkata : "Hmmmm terpaksa aku harus menikmati nya sendiri:tanpamu. Karena yg terpenting sampai kapanpun kau akan selalu menjadi hujan,dalam rinduku.".

Maka dari itu,aku akhiri cerita ini dan memberitahumu meskipun masa bodoh persetan terserah kau akan mengetahuinya atau tidak.

karena yang terpenting sampai kapanpun kau akan selalu menjadi hujan dalam rindu ku.




dibawah dingin hujan kota Sheffield, Inggris.

******

Pagi ini di kota Sheffield cuaca sangat tidak mendukung untuk beraktifitas , namun untuk wanita berambut blonde sebahu ini bukanlah sebuah halangan untuk beraktifitas.

wanita itu mendorong payung yang di bawa nya, payung berwarna savage rose yang amat menawan, berniat untuk membelah hujan di tengah kota Sheffield.

Seperti biasa. Sarah menyusuri gang-gang kecil untuk sampai ke sebuah tempat untuk menuntut ilmu, Sheffield High School. melewati beberapa kedai kopi yang berjejer rapi di tengah kota sheffield dan tentu aroma kopi menyeruak dalam rongga penciumnya , sangat manis.

waktu masih menunjukan pukul 7 dan Sarah mempercepat langkahnya, bertujan agar ia tak berlama-lama berada dalam lingkup aroma kopi yang bisa saja membawa dirinya kembali dalam ingatan tentang Dean.

Namun pikiran terus bergelut dengan hati nya, membayangkan bagaimana keseharian mereka yang setiap pagi selalu menyempatkan untuk mampir ke dalam kedai kopi di ujung gang sana, kedai kopi yang memang telah menjadi saksi bisu cerita mereka. Namun kini, yang ada hanya kopi dan aroma nya serta tempat yang seketika menjadi ambigu tanpa Dean dan Sarah.

Sarah memasuki pekarangan tempat yang ia tuju, di ujung mata nya ia meihat bayangan seseorang yang tidak asing lagi, seseorang dengan rambut hitam legam serta bola mata yang sungguh dapat menghipnotis siapapun yang melihatnya. seketika Sarah menghentikan langkahnya menyisihkan sedikit waktu untuk melihat ciptaan Tuhan yang sempurna di mata nya. Bagaimana tidak, Dean adalah lelaki yang luar biasa dapat menghargai wanita nya. namun entah apa yang membuatnya jadi sejahat itu. Meninggalkan Sarah dengan alasan yang sangat klasik.

"tidak ada yang lain Sarah, aku hanya ingin membenahi diri membuat diriku layak dihadapan mereka. tapi tidak dengan dirimu . ijinkan aku pergi . kita masih bisa berjalan bersama namun tidak beriringan. aku akan menuju apa yang aku mau, dan kamu silahkan raih apa yang sempat kamu ingin dapatkan namun terhalang oleh ku, maafkan aku Sarah. kini ku bebaskan kamu. ku mohon jaga diri mu, untukku"

Hujan Dan RinduDonde viven las historias. Descúbrelo ahora