VII

3K 61 3
                                    






"Sarah, percepat gerak mu sayang"

"Tapi ibu, Lyly saja belum datang. Apa aku harus pergi tanpa berpamitan kepadanya?" Sarah sedikit cemas menunggu sahabatnya.

Sarah berjalan ke pekarangan, didudukinya bangku taman yang sedikit rapuh, mata nya menerawang mencari sosok wanita yang selama ini selalu ada untuk dirinya. Semilir angin menimbulkan bau khas yang menyejukan, Sarah menggulungkan rambutnya menggunakan pita berwarna merah jambu agar tidak berantakan tertiup angin.
Mata Sarah masih menerawang kedepan berharap kali ini seseorang yang ditunggunya ada di ujung gerbang pintu rumah nya, namun tidak ada.

"Sarah bagaimana jika kita kerumah Lyly saja". wanita paruh baya menghampiri Sarah dengan tas berwarna pastel yang menggantung di lengan kirinya..

"Tidak ma......."

"Ahhhh itu dia"

Sarah menoleh mengikuti pandangan sang ibu. Dahi nya mengernyit , matanya menyipit memfokuskan pandangan pada sosok yang bersama Lyly.

"Dean" Sarah bergumam.

Lyly dan Dean berjalan sedikit terburu-buru namun Sarah masih duduk mematung .

"Sarah, aku minta maaf" Lyly berbicara dengan nafas tidak teratur.

"Ah tidak Lyly, tak apa. Aku akan berangkat sekarang" Sarah memeluk Lyly.

"Cepat kembali" Lyly membalas pelukan sahabatnya.

"Jaga diri baik-baik" suara berat dan khas terdengar sedikit sumbang.

Sarah berbalik, dilihatnya wajah seorang lelaki . Ia tersenyum.

"Dean" bisik Sarah.

"cepat kembali" lanjut Dean


Lyly hanya menyaksikan Sarah dan Dean, sedang kedua orang tua Sarah sedang sibuk memasukan barang-barang kedalam bagasi mobil.


"aku aka sesering mungkin mengabarimu Lyly" Sarah memeluk Lyly lagi.

Lyly hanya mengangguk dan air matanya tak mampu tertahankan lagi .


-----

mobil Sarah melaju,jendela mobil terbuka lebar menampilkan sosok wanita, ia melambaikan tangan.

"selamat tinggal"katanya.


Dean dan Lyly bergegas meninggalkan pekarangan keluarga Snyder yang saat ini tidak berpenghuni, mereka berjalan ke arah gerbang. ditutupnya gerbang rumah oleh Dean. Dean menatap kearah rumah dengan sendu, tak ada lagi Sarah, tak ada kenangan . semua ini karena salahnya juga.


"selamat tinggal" gumam Dean

"Dean cepat antar aku pulang"cerocos wanita yang sudah dalam mobil,Lyly.

Dean hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya memasuki mobil yang sedari tadi terparkir disebalah kanan jalan.

perlahan mobil itu melesat hingga hilang meninggalkan kediaman keluarga Snyder.





********


Dear Dean.......





izinkan aku untuk sedikit mengasingkan diri,

setidaknya sampai senyum mu tak lagi terasa seperti luka

setelah senyumu yang terasa seperti luka kini bahagiamu terasa mencekikku dalam gelap, sendirian.

senyummu mengantarkan kepergianku, sungguh saat ini hati ku terasa sangat sesak karena aku menyadari, hari esok tak akan aku melihatmu lagi .
Maafkan diriku, aku membawa pergi kenangan kita berharap nanti ditempatku akan ku temukan siapapun yang mampu mengantikan mu.
Biarkan hujan menemani hari-hari ku kini.

Hujan Dan RinduWhere stories live. Discover now