Chapter 6

3.1K 376 83
                                    

Harry Potter © J. K. Rowling
The Ending © MsLoonyanna
(Ms. Loony Lovegood)
.

Adventure-Suspense-Romance
Setting : Hogwarts War, 7th Year

Modifikasi buku ke-7 : Harry Potter and the Deathly Hallows

[Semi Canon]
.
.
.

"CRUCIO!"
















"Aaaaaarrgh!"

"Aaaaaarrgh!"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"DRACO!"

Atensi kelam Bellatrix membeliak selama beberapa saat, berpendar terkejut di balik kekalutan hatinya yang beberapa waktu lalu diselimuti rasa keji berlebihan. Toh, sebenarnya sekarang masih. Hanya saja berbeda kondisi.

Ia tercengang? Ya, karena ia telah melakukan hal yang salah. Meng-crucio keponakan tersayangnya sendiri, eh? Tentu itu bukanlah pilihan seorang Bellatrix Lestrange. Meskipun Draco telah berkhianat, sesungguhnya ia masih berharap banyak agar dapat menarik kembali keponakannya itu ke pihak Pangeran Kegelapan agar pangeran tanpa hidung tersebut semakin bangga padanya.

"Dasar mudblood jalang! Ini semua karenamu!" Bellatrix meraung murka. "Expulso!"

Pohon di belakang Draco dan Hermione kembali meledak begitu terkena rapalan mantranya. Menyaksikan itu, manik sang gadis Gryffindor semakin berkaca-kaca, kini nyaris menangis. Ia ketakutan, sungguh. Demi Merlin! Apa yang harus dilakukannya sekarang? Melarikan diri? Hah, mustahil!

"La-lari, Hermione ... lari ...." Draco berujar pelan dan berhasil menyentak Hermione dari isi kepalanya yang seketika berubah ruwet. Pemuda itu meringis kesakitan tatkala merasakan sekujur tubuhnya yang bagai ditusuk beribu-ribu pedang tajam tak kasatmata.

"Hell no, Draco! Jangan berkata bodoh!" Hermione menatap pemuda pirang itu dengan pandangan tak percaya.

"JANGAN!" seru Bellatrix tiba-tiba ketika dilihatnya seorang Pelahap Maut beringsut mendekat seraya mengacungkan tongkatnya ke arah Hermione Granger, siap menghabisinya. Gadis itu secara refleks menutup mata.

"Sisakan mudblood jalang ini untukku! Aku akan senang apabila melihat darahnya yang kotor bak lumpur itu habis di tanganku sendiri! Hahaha!" Lengkingan tawa keji membahana di dalam hutan sepi itu. Bellatrix mengangkat dagu tinggi-tinggi ketika ia berjalan mendekat ke arah Draco dan Hermione dengan pongah, satu tangannya menggenggam tongkatnya dengan erat.

Hermione meneguk ludahnya kasar. Bagaimana sekarang? Akankah seorang Hermione Jean Granger pasrah begitu saja dan harus mati konyol di tangan si keriting Bellatrix?! Janggut Merlin!

"Mudblood ...," wanita gila itu mendesis tajam ketika ia sudah berdiri menjulang tepat di hadapan Draco dan Hermione dengan jarak yang sangat dekat, semakin mempersempit jarak sebelumnya.

The Ending [Sekuel The Letter]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora