Chapter 12

3.9K 384 68
                                    

Harry Potter © J. K. Rowling
The Ending © MsLoonyanna
(Ms. Loony Lovegood)
.

Adventure-Suspense-Romance
Setting : Hogwarts War, 7th year

Modifikasi buku ke-7: Harry Potter and the Deathly Hallows

[Semi Canon]
.
.
.

"Crucio!"

"Aaaaaaargh!" Neville terjungkal ke belakang, menghantam salah satu bangunan kastil dengan keras hingga menyebabkan darah segar segera berebut mengalir keluar melalui kepalanya.

Semua pejuang Hogwarts mengangkat alis tinggi-tinggi dengan mata melebar di bawahnya menyaksikan insiden itu, terperangah. Namun, suatu hal yang lain tiba-tiba saja mengusik tatkala lengkingan pilu kepedihan menggaung di udara hampa.

"My son … Rooooon!" jerit histeris itu mau tak mau berhasil menarik perhatian seluruh penyihir yang berada di sana.

Di tengah kerumunan, Molly Weasley ditemani suaminya, Arthur Weasley, tampak meraung penuh air mata sembari kedua tangannya sibuk menjamah tubuh kaku seseorang—jasad Ron Weasley.

Semua terkejut, membeliak tak sudi untuk percaya, terkesan sangat enggan. Tak menyangka bahwa pemuda Gryffindor sahabat Harry Potter itu telah meregang nyawa lebih dulu.

Para Weasley mendung seketika, tak mengira seorang Ronald Billius Weasley—sosok pemuda komikal itu akan gugur dalam peperangan ini, bahkan sebelum perang yang sesungguhnya dimulai.

Satu hal yang mereka tak pernah tahu, yaitu bahwa sebenarnya sang pemuda Weasley gugur dengan cara yang lebih mulia—demi rasa persahabatan serta persaudaraan yang tinggi dan juga atas nama kasih sayang serta cinta yang agung.

Ginny tak kuasa menahan isaknya ketika menatap jasad sang kakak termudanya yang kini terbujur pias di hadapan semua orang. Sementara Draco dan Hermione—yang notabene sebagai dua sosok yang telah membawa jasad tersebut hingga ke Hogwarts terlihat sama terpukulnya dengan yang lain. Tak jauh beda dengan keadaan si kembar, Fred Weasley dan George Weasley.

 Tak jauh beda dengan keadaan si kembar, Fred Weasley dan George Weasley

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu tiba-tiba ....

"DRACO!"

Merasa namanya dipanggil, akhirnya pemuda itu berbalik dan mendapati sesosok wanita paruh baya dengan rambut hitam pirang diselingi putih membaur masuk di tengah kerumunan. Well, hal yang janggal mengingat keduanya bermarga Malfoy—yang pada hakikatnya terkenal sebagai keluarga bangsawan Darah Murni dengan kadar kesetiaan tinggi pada Pangeran Kegelapan. Bisik-bisik pun mulai terdengar di mana-mana. Sebagian besar merupakan bisikan curiga.

"Mereka memihak kita," cetus Hermione tiba-tiba, seolah dapat membaca pikiran para pejuang Hogwarts lainnya yang nyatanya masih menyangsikan fakta tersebut.

The Ending [Sekuel The Letter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang