When The Love Grow

1.2K 150 15
                                    

Story begin

Irene bergegas ke ruang makan. Ia menuruni anak tangga satu per satu dengan tergesa gesa.

"Chanyeol-ssi?" panggil Irene yang sejak tadi melihat tingkah Chanyeol dengan buru buru itu.

"tak perlu memakai embel embel -ssi noona Kim." Ucap Chanyeol sambil menyeruput susu putih hangat yang telah disiapkan oleh Irene tadi.

"ah, baiklah. Bukannya kau sudah mengambil cuti selama seminggu?"

"Apa?! Siapa yang bilang?" Chanyeol menatap Irene seperti meminta penjelasan.

"tadi ayah mertua menelponku katanya kau ambil cuti selama seminggu."

Chanyeol tampak mencerna perkataan istrinya itu. Seingatnya ia belum pernah merekomendasikan cuti dengan atasannya. Ya, walaupun ia bekerja di kantor ayah nya bukan berarti dia seenaknya jika tidak masuk bekerja. Ia tetap akan meminta izin kepada atasannya untuk mengambil cuti.

"Baiklah. Tapi kau kenapa berpakaian serapi ini? Bukankah kau juga di rumah?" gantian Chanyeol bertanya pada Irene.

"aku akan ke kampus. Semua makanan sudah ada di kulkas, jika dingin kau bisa menghangatkannya."

"ah, aku sudah telat. Aku berangkat dulu, pai pai." Irene melirik arloji di tangan kirinya sebentar lalu pergi keluar rumah.

"hey tunggu."

"iya?" Irene menoleh merasa Chanyeol memanggilnya.

"tunggu sebentar aku akan mengantarmu. Tunggulah di luar."

.

.

Sepanjang jalan baik Irene dan Chanyeol tak bersua. Chanyeol memilih menyalakan radio mobilnya agar suasana tak begitu canggung. Sementara Irene yang terus melihat arah luar takut berkontak mata dengan Chanyeol. Bukan takut tapi lebih kepada gugup. Irene tak tau entah itu perasaan cinta atau mungkin hanya sekedar canggung. Kalaupun Irene mencintai Chanyeol tak salah kan? Toh mereka sudah resmi menikah. Apa salahnya mencintai suaminya sendiri.

"turunlah, kita sampai." Ucap Chanyeol.

"Ah, baiklah. Terimakasih Chanyeol-ssi." Irene membungkukkan sedikit badannya lalu keluar dari mobil Chanyeol.

"Cih, sudah kubilang panggil aku tanpa embel embel menjijikkan itu nona." Chanyeol mendengus sebal. Lalu melajukan mobil nya.

Irene berjalan menyusuri koridor kampus menuju kelasnya. Tubuhnya terlihat tak semangat pagi ini. Seharusnya memang sebagai pengantin baru ia akan mengambil cuti kuliah untuk beberapa hari kedepan. Tapi apalah daya skripsi yang harus ia hadapi lebih berharga ketimbang waktunya di rumah mengurus suami yang belum tentu mencintainya itu. Yahh, itulah pemikiran Irene saat ini.

"Irene-a"

Irene menoleh merasa namanya dipanggil. "Yakk, Krystal kau mau membuatku serangan jantung eoh?"

"aish, berhenti menatapku seperti itu. Harusnya aku bertanya kepadamu Rene. Kau ini pengantin baru, mengapa tidak mengambil cuti eoh?" dengus Krystal.

"Ssstt, kau membuatku pusing saja dengan teriakan teriakan maut mu itu Krys." Irene menempelkan telunjuknya pada bibir mungil Krystal itu.

Krystal menyingkirkan telunjuk Irene. "apa kau tidak lelah dengan kegiatanmu dengan Chanyeol semalam?"

"Apa? Kegiatan apa?" Irene memincingkan matanya meminta penjelasan lebih lanjut kepada Krystal. "aish, aku ada kelas sekarang. Pai pai baby Krys." Lanjut Irene. Ia berlari kecil menuju kelasnya sambil melambaikan tangan kepada Krystal.

Believe in You ; ChanRene ✔ [REVISI]Where stories live. Discover now