Bimbang

912 133 15
                                    


-----------------------🌵------------------------

Donghae menghembuskan napas kasar. Ia tampak berpikir. Ia bingung. Haruskah ia ikut campur dengan rumah tangga adiknya? Apa tak sebaiknya Chanyeol saja yang mencari Irene?

"Chan, kau belum mencari ke rumah mertua mu. Siapa tau Irene di sana."

"Kalau dia ada di rumah orangtua nya, pasti orangtua nya sudah mengabari ayah dan ibu jauh jauh hari, hyung."

"Ngomong ngomong, untuk apa kau mencarinya?"

Chanyeol mendesis pelan. Ia memijit pelan pelipisnya. Ia sendiri tak tahu kenapa ia tiba tiba ingin mencari Irene.

"Hanya ingin bertemu dengannya."

"Dan meminta untuk menandatangani surat perceraian kalian?"

"Entahlah"

"Kau sendiri belum menghubungi nya. Harusnya kau menelepon nya terlebih dahulu. Kau ini bodoh atau apa?"

Donghae ikut frustasi melihat tingkah bodoh sekaligus gegabah sang adik.

"Nomornya tidak aktif hyung. Aku yakin dia ingin menghindariku."

Donghae kembali meminum kopi nya dan melihat Chanyeol menjambak rambutnya. Ia yakin Chanyeol sangat frustasi kali ini. Wajahnya tercetak jelas bahwa ia sangat putus asa dengan hidupnya. Beberapa hari ini juga ia tak berangkat ke kantor. Pikirannya hanya tertuju pada istrinya saat ini.

Bagaimana ia tak menghindari mu jika sikapmu saja seperti itu. Batin Donghae.
.

.

.

Seorang perempuan sedang mondar-mandir di depan pintu kamarnya. Ia tampak berpikir dan ia menggigit jari telanjuk nya untuk menghilangkan rasa khawatirnya.

"Ren! Aishh aku sangat pusing melihatmu sejak tadi seperti itu. Diamlah. Apa yang kau cemaskan dari seorang Krystal?" tanya perempuan satunya yang agaknya sedikit jengkel dengan ulah temannya.

"Seul, bagaimana aku tidak panik? Itu Krystal. Bagaimana aku menjelaskan keadaan ku yang sekarang ini??"

"Aku datang!"

Seru perempuan yang tiba tiba masuk membawa beberapa kantong plastik dan entah apa yang ia bawa.

"Cih, kebiasaan. Apa yang kau bawa?" Ujar Seulgi sambil tetap memainkan ponsel nya.

"Hanya beberapa ice cream dan snack ringan." Krystal mulai membuka satu per satu kantong yang tadi ia bawa. Matanya menoleh pada sosok perempuan yang berdiri di depan kamar dengan mukanya yang terlihat sangat panik.

"Bae Joohyun? Ini sudah hampir tengah malam dan kau belum pulang? Apa Chanyeol akan tak akan marah?" matanya menatap penuh selidik dengan sahabat nya yang satu ini.

"Eh?"

"Hey! Aku habiskan semua ice cream nya saja lah."

Seulgi membuka bungkus ice cream yang tadi dibawa Krystal. Di depannya sudah ada 2 bungkus sisa ice cream yang tergeletak. Krystal melongo. Apa apaan ini. Baru ia tinggal berbicara dengan Irene tapi ice cream nya itu sudah hampir tak bersisa.

"Kang Seulgi! Omo! Ice cream ku. Aku bersumpah tak akan mau berbagi ice cream lagi denganmu."

Krystal segera memungut sisa ice cream dan snack sebelum semua habis dimakan Seulgi lalu di masukkan ke kantong tadi.

Irene terkekeh dan segera menghampiri keduanya.

"Krys, kau ini bertamu jadi sudah sepantasnya makanan yang kau bawa untuk tamu yang kau kunjungi. Haha"

Believe in You ; ChanRene ✔ [REVISI]Where stories live. Discover now