Be Strong Rene I

965 129 10
                                    


Story begin

.

.

.

"Hahaha, kau lucu sekali Seul. Kau bermimpi seperti itu seolah olah kau rindu dengan Suho." Krystal terbahak bahak setelah mendengar rentetan cerita yang keluar dari mulut Seulgi. "Yakk!! Nona Jung, berhentilah tertawa seperti itu. Kau seperti orang gila saja." Sungut Seulgi sambil melihat sekitar.

Disinilah mereka bertiga. Irene, Seulgi, dan Krystal. Di kantin kampus menikmati suasana pagi hari. Jarang sekali dosen mereka bisa mendadak tidak datang secara bersamaan, mengingat mereka yang berbeda fakultas. Seulgi dan Irene yang mengambil fakultas sastra, dan Krystal yang mengambil fakultas kedokteran.

Mereka menghabiskan waktu di kantin untuk mengobrol dan bersantai ria. Apalagi ditambah cerita dari Seulgi yang bermimpi ia mencium Suho. Sunbae nya di kampus.

"Seul, mau ku bantu buat dekat dekan Suho sunbae?" bisik Irene.

"Yakk, Rene! Apa yang kau bicarakan eoh?"

Sungut Seulgi. Krystal yang dihadapannya sudah tertawa terbahak bahak mendengar Irene ingin menjodohkan Seulgi dengan Suho.

"Aishh.. kalian tak mengerti posisi ku sekarang." Gumam Seulgi sambil menundukkan kepalanya. Krystal berhenti tertawa malihat Seulgi langsung menunduk seperti itu.

"Seulgi, kau tidak apa apa?" Irene mengelus pelan bahu Seulgi.

"Krys, Rene, sejak pertama kali aku masuk ke kampus ini, aku memang mempunyai rasa dengan Suho sunbae. Tapi kalian tahu? Sepertinya Suho sunbae mempunyai hubungan dengan Nayeon sunbae. Aku ingin menghilangkan perasaan ku saja."

Bulir air mata sudah jatuh di pipi cantik Seulgi. Ia tak bisa menahan sesak hatinya, kala cintanya tak terbalas. Irene dan Krystal kaget. Pasalnya baru kali ini Seulgi menangis dan menceritakan keluh kesah hatinya tentang seorang pria. Yaitu Suho.

Irene kembali terngiang perkataan Seulgi. Aku ingin menghilangkan perasaan ku saja. Irene tertegun. Apakah aku juga harus melakukan sama seperti yang Seulgi lakukan?. Batin Irene.

.

.

Irene duduk di halte bus. Tangannya ia gosokkan pelan karena menahan dinginnya hawa di sini. Perlahan salju mulai turun satu per satu ke permukaan bumi yang menambah rasa dingin menerpa tiap kulit manusia yang merasakannya.

Irene sedikit mengeratkan coat nya. Mulutnya sudah di penuhi kepulan asap dingin pertanda salju mulai banyak turun, dan hawa semakin dingin.

Irene pov...

Aku mengecek pergelangan tanganku. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aish... jam segini belum ada bus lewat. Bagaimana ini? Tubuhku rasanya sangat lelah. Ditambah dengan hawa yang semakin dingin. Benar benar menjengkelkan!

Sebuah Ferrari hitam berhenti di depanku. Kupincingkan mataku melihat siapa yang mengemudi. Aku mulai gugup. Perasaanku mulai tidak enak. Bagaimana kalau dia perampok? Pencuri? Atau orang jahat yang ingin menjadikanku budak sex nya. Ya Tuhan tolong aku kali ini saja.

Dengan perlahan kaca mobil tersebut terbuka dan menampakkan sosok yang tak begitu ku kenal.

"Irene-a,"

"K-kau, Oh Sehun?"

"Ya, masuklah. Mau berapa lama kau menunggu di situ sendirian?"

"Terimakasih, tapi tidak usah Sehun, aku menunggu bus saja."

"Kau mau tubuhmu membeku di situ? Ayo."

Dia adalah Sehun. Temanku di kampus. Ia termasuk mahasiswa popular di kampus. Tak heran jika banyak kaum hawa yang mengenalnya. Namun, aku tak terlalu mengenal Sehun karena kita berbeda fakultas. Aku kenal dengan Sehun ketika aku menemani Krystal belajar kelompok, dan Krystal satu kelompok dengan Sehun.

Believe in You ; ChanRene ✔ [REVISI]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora