Bertemu

954 130 17
                                    

---------------------------------------------------

Yang mencintai belum tentu berbahagia. Ketahuilah aku sangat mencintaimu. Mencintai setiap apa yang ada dalam dirimu. Tak peduli seberapa besar luka yang kau tancapkan, perlu kau tau perasaan ini masih tetap sama untukmu. Namun, aku tetaplah seorang wanita. Tak ku pungkiri aku lelah menunggumu. Dan kini saatnya...
Aku melepasmu. -Irene

Ketika kita berkata benci, sejujurnya kita mencintainya. Ketika kita berkata tidak membutuhkan nya, kita amat membutuhkan nya. Cinta datang tak mengenal waktu dan tempat. Di saat kita ingin pergi, dengan tiba tiba cinta datang dan merusak semuanya. Hati yang dulu membenci kini berubah mencinta. Ketahuilah...
Aku mencintaimu. -Pcy

----------;;;---------

Senja merekah menunjukkan sinar jingga nya di hamparan bumi. Kemudian menunjukkan bulan yang bergantian berkuasa di langit di temani para bintang yang berjajar apik di sekitarnya.

Chanyeol memarkirkan mobil nya di depan apartemennya. Penampilan nya sudah tak berbentuk lagi. Dasi yang sudah melonggar ke bawah, dan kemeja yang sudah keluar dari celananya. Matanya yang berkantung menunjukkan jika sang pemilik benar benar kurang cukup tidur.

Ya. Selama ini Chanyeol mencari Irene. Jam 6 sore ia sudah pulang dari kantor kemudian membersihkan dirinya dan mencari wanitanya.

Wanitanya? Entah sejak kapan Chanyeol menyebut Irene dengan sebutan wanitanya.

Mencari Irene? Ya. Chanyeol sudah yakin dengan pilihannya. Ia memilih Irene. Ingin memperbaiki semua kesalahan masa lalu nya.

Hyejin? Wanita itu selalu saja menemui Chanyeol. Namun, Chanyeol selalu mengabaikan nya.

Lalu bagaimana dengan foto foto Irene yang digendong seorang lelaki? Chanyeol pun tak tau. Tetapi yang ia tau Irene tak mungkin melakukan itu.

Seperti saat ini, Chanyeol sedang menikmati makan malam nya yang sendiri untuk kesekian kali nya. Tak ada suara gaduh dapur yang dibuat Irene, pertanyaan sepele yang selalu ditanyakan Irene. Sudah tak ada lagi.

Chanyeol mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru dapur, hingga menemukan sebuah celemek hijau bermotifkan kartun keropi dibagian depan yang selalu di pakai Irene saat sedang memasak. Bayang bayang Irene memasak seketika terlintas di mata Chanyeol.

Irene, maafkan aku. Aku mencintaimu.

Ting!

Bel pintu menghapus bayangan Irene dari dalam benaknya. Chanyeol segera menuju pintu untuk mengetahui orang tersebut.

Cklek

Pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita cantik tengah tersenyum di hadapannya.

Kim Taeyeon.

Chanyeol pov

Taeyeon. Kakak perempuan istriku. Berbagai spekulasi muncul begitu saja di benakku. Apakah ia akan menamparku? Memukulku? Atau bahkan membunuhku saat ini juga? Apa ia sudah tau masalahku dengan Irene? Apa irene mengadukan semua pada keluarga nya?

Oh Chanyeol! Berhenti berpikiran yang tidak tidak. Hatiku melawan egoku.

"Chan?"

Taeyeon noona melambaikan tangannya di depan ku.

"Eh? Iya noon? Ahh ayo masuk dulu."

Aku mengarahkannya untuk duduk. Kami berdua duduk dan berdiam cukup lama. Sungguh, hati ku benar benar kacau saat ini.

"Chan, di mana Irene? Ku rasa aku merindukannya. Sudah lama ia tak mampir ke rumah."

Deg,

Irene tidak pulang ke rumah orangtua nya? Lalu kemana dia? Dan, bagaimana aku harus menjawab pertanyaan Taeyeon noona? Oh Tuhan! Lenyapkan aku sekarang juga.

Believe in You ; ChanRene ✔ [REVISI]Where stories live. Discover now