6. Our Sins : Our Memories

120K 8.2K 239
                                    

Alona hanya bisa tertawa kecil setiap kali calon mertuanya mengucapkan kata-kata guyonan. Kebanyakan mengenai seperti apa Christoper ketika kecil, dan itu menjadi hiburan tersendiri bagi Alona.
Hingga kemudian Alona mengucapkan pertanyaan yang sangat ingin ia ketahui hingga sekarang.

"Apa sejak kecil, Chris memang selalu bersikap seperti itu pada Laurent, Mom?" tanya Alona yang langsung membuat Candide Jenner bungkam. Wanita itu menyunggingkan senyum kakunya sebelum menjawab pertanyaan Alona.

"Memang apa yang bisa Laurent dapat setelah ibunya membuat keluarga orang nyaris hancur?" tanya Candide yang membuat Alona tidak bisa berbuat banyak selain tersenyum canggung.

"Ya, mungkin kau akan menganggap kami sangat kejam memperlakukan perempuan itu seperti ini," kata Candide kemudian. Bahkan wanita itu sama sekali tidak mau bersusah payah menyebutkan nama Laurent.

"Mungkin juga kau menganggap perlakuan Chris padanya juga berlebihan sekali..." Candide menghela napasnya panjang. "Tapi apa yang bisa kami lakukan? Kami hanya manusia, dan kebencian Chris diawali dari waktu yang tak seharusnya. Dia masih kecil ketika suamiku membawa anak wanita jalang itu kemari," tutur Candide menjelaskan.

"Christopher mungkin tidak pernah menceritakan padamu. Namun aku benar-benar tahu rasa sakit tiap kali ia melihat Laurent disini. Saat itu Christopher masih kecil, dan disaat itu, ia harus melihat Mommy yang tengah mengandung Olivia harus bertarung dengan nyawa." Candide tiba-tiba menjelaskan semuanya pada Alona tanpa diminta. Dan mendengar itu semua, Alona memberikan perhatian penuhnya.

"Mommy terlalu shock saat itu... Tiba-tiba Daddy Christopher membawa bayi sialan itu kemari, membuat Mommy yang mengira rumah tangga Mommy yang terlihat baik diluar, harmonis, dan bahagia ternyata menyimpan badai tak kasat mata." Candide mengatakannya dengan raut wajah yang agak mengeras, sementara matanya menatap nanar kedepan. Itu membuat Alona mengalurkan tangannya untuk memegang jemari Candide. Berharapa dengan genggamannya, Candide bisa sedikit lebih kuat lagi.

"Mommy tidak peduli, ketika orang lain berkata sikap Mommy dan Christopher sangat kejam pada Laurent. Mommy tahu... Sebagian orang dan mungkin kau juga beranggapan jika Laurent sama sekaki tidak bersalah dalam hal itu...." Candide menggantung ucapannya. Sebelah tangan yang tidak sedang di genggam Alona ia arahkan untuk menghapus air mata yang mulai mengalir di pipinya.

"Tetapi yang tidak pernah orang lain pikirkan... Kita, kau dan Mommy bukan sedang bermain di dalam sinetron dimana tokoh utamanya selalu pasrah dan menerima apa yang menimpa mereka. Mommy juga bukan manusia dengan label protagonis yang harus memaafkan segalanya dan menerima itu semua berjalan apa adanya. Mommy hanya manusia... Christopher juga.. Tidak peduli bagaimana fakta sebenarnya, dan tidak peduli siapa yang tidak bersalah...  Kami hanya bisa membenci sesuatu yang kami pikir seharusnya tidak pernah ada." Ucap Candide dengan isakannya di akhir kalimat.

Untuk beberapa waktu yang lama, Alona hanya bisa diam. Menunggu isakan calon Ibu mertuanya selesai. Alona tidak tahu ia harus melakukan apa...  Namun yang jelas, dari ucapan Ibu mertuanya, Alona bisa mengambil kesimpulan.

Manusia cenderung memandang sesuatu dari dirinya sendiri. Tidak peduli cara pandang yang sedang ia pakai yang salah.. Namun, selalu... Ketika pandangan yang ia lihat menampakkan jika sesuatu di luar dirinya predatory, maka dia akan cenderung mempertahankan diri.

Merasa hawa yang tercipta semakin tidak enak, Alona lebih memilih mengalihkan pembicaraan mereka. Walaupun tak ayal, jauh di dalam hatinya ia sangat ingin mendengar cerita tentang Laurent tadi. Terlebih tentang, apakah benar apa yang diucapkan Laurent, tentang wanita itu yang sempat menjalin hubungan dengan Christopher.

Christopher's Lover✅ [JENNER#1]Where stories live. Discover now