8. Gone (Private)

80.1K 6.3K 392
                                    

So crazy is this thing we call love
And now that we've got it,
we just can't give up—Justin Bieber, Overboard.

***

Christoper sedang memfokuskan pandangannya pada meeting penting yang sedang berjalan ketika ponselnya bergetar.
Begitu Christoper melirik layar untuk mengetahui siapa yang sedang memanggilnya, seketika itu pula Chrsitoper menghentikan rapat untuk sejenak, keluar, dan mengangkat panggilan dari Alona.

"Ya, Cherie?" tanya Chrsitoper khawatir. Karena biasanya Alona selalu tahu waktu dan tidak pernah mengganggunya di saat ia sedang bekerja. Karena itu, begitu di detik selanjutnya isakan Alona terdengar di ujung sana, Christoper menjadi panik saat itu juga. Ada yang tidak beres, Christoper bisa merasakan itu. Sesuatu sedang terjadi pada wanita-nya. Dan ini bukanlah hal yang baik.

"Cherie... Kau kenapa?! Jawab aku, sayang... Kau kenapa?!" tanya Christoper dengan nada tingginya.

Ia benar-benar khawatir sekarang! Christoper memang tahu jika Alona cengeng, tapi tidak pernah seperti ini. Entah kenapa hati Christoper meyakini jika hal yang buruk sudah terjadi.

"Mommy, Chris... Mommy mengusirku.." jawab Alona masih dengan isakannya. Suaranya cukup lirih karena terhalang isak tangis, tapi tidak mengurangi kepekaan Christoper dalam menangkap maksu yang diucapkan Alona.

Mendengar apa yang Alona katakan, seketika itu pula Christoper naik pitam. Lelaki itu langsung mencengkram ponselnya erat—sangat erat malah, sebelum kemudian mengeluarkan suaranya lagi.

"Sekarang kau dimana, Cherie? Ada apa ini?!" tanya Chritoper dengan emosi yang sudah tidak tertahankan lagi. Bukan kepada Alona, tetapi lebih kepada ibunya.

Mengusir Alona? Yang benar saja!!

"Aku masih di rumah, Chris... Mommy masih mau memberiku waktu u..untuk mengemasi barangku—"Klikk!!

Tanpa menunggu perkataan Alona lebih lanjut, Christoper langsung mematikan sambungan ponselnya. Sebelum memutuskan untuk pergi, Christoper terlebihdulu menatap Asistennya yang terlihat menunggu cemas tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Katakan pada mereka semua, rapat kita tunda. Ada hal penting yang harus aku lakukan," intruksi Christoper sebelum melangkah pergi meninggalkan asistennya yang sekarang terlihat kelimpungan sendiri.

***

Laurent sebenarnya sangat ingin tertawa melihat Candide yang marah besar mendengar asal-usul calon menantu yang ia bangga-banggakan. Terlebih ketika melihat bagiamana wanita itu menunjukkan amarahnya..

Kena kau sekarang...

Semua orang sangatlah tahu jika Candide terlalu berlebihan dalam memuji Alona, seakan wanita itu adalah dewi yang tanpa cela.

Namun lihatlah?!

Disaat Candide mendengar penjelasan langsung dari Alona tentang bagaimana dia sebenarnya... Bagaimana asal usul dirinya?

Dengan tanduk di kepalanya, Candide benar-benar terlihat ingin meledak. Dia tidak terima dan dengan semudah itu dia langsung mengacungkan telunjuk untuk mengusir menantu kebanggaannya.

Tetapi disisi lain, Laurent sebenarnya juga turut kasihan dengan apa yang menimpa Alona. Ia merasa jika ia turut andil dalam masalah ini. Mereka ternyata memiliki nasib yang sama, yang membuat Laurent berpikir, Tuhan bukan hanya memberinya cobaan yang berat, tetapi orang lain juga. Dan kejadian yang menimpa Alona hari ini, lebih disebabkan karena kelakuan Laurent yang membuat Alona pada akhirnya mengakui siapa dirinya. Di waktu yang tidak tepat.

Christopher's Lover✅ [JENNER#1]Where stories live. Discover now