My Lovely Friendzone - 06

1.1K 56 3
                                    


Bugh!!!

"Aduh!"wajah cantik Audrey bertemu dengan bahu kanan seseorang. Tinggi! berseragam SMA.

"Sorry"suara berat terdengar dari seseorang yang ditabraknya itu.

Sontak Audrey mendongak, dahinya berkerut, kaki kanan nya otomatis melangkah ke belakang.

"Lo gak papa? "tanya si cowok dengan ekpresi cemas.
"Kak Rivan? "mata Audrey melebar, membuktikan perkataannya sendiri. Yash! Itu Rivan.

Audrey diam, seketika ia gugup. Sangat!

"Lo gak papa kan?"Rivan mengulang pertanyaannya, ia mencoba memastikan gadis di hadapannya baik baik saja, karena bahu kanan nya pun terasa sedikit nyeri hasil tabrakan mereka.

"Ooh... Gue gak apa apa kak.Gue minta maaf"kedua tangan Audrey menangkup meminta maaf, ia pun menunduk menahan kegugupannya yang dicampur rasa malu.

Rivan mengangguk, ia memperhatikan Audrey yang menunduk,ia tersenyum kecil.

Audrey mengalihkan kegugupannya dengan melirik jam tangan dipergelengan tangan kanannya.

Audrey menghela napas,"Kak, gue balik duluan yah. Sekali lagi gue minta maaf."
Tanpa menunggu jawaban Audrey melangkah meninggalkan Rivan,dengan senyum tipis terulas begitu saja.

"Oh, iya deh. Hati hati"Rivan memperhatikan punggung Audrey yang semakin jauh, ia tersenyum lagi.

Sementara Adrian memperhatikan mereka berdua dengan mulut terkunci dan tangan terkepal.
"Thanks Ad, gue balik ke kelas dulu"Sandra meninggalkan Adrian dan Dandi begitu saja.Dandi membalas dengan tersenyum,"Yah lo malah ngelamun, tuh si Sandra bilang makasih ke elo,"Dandi mengibas ngibaskan tangan nya ke arah Adrian.Adrian menautkan kedua alis nya tersadar.

Audrey menghela napas lega, setelah didapati dirinya sendiri sudah sampai di gerbang,ia membungkuk dan memegang kedua lututnya.

"Kenapa neng? "tanya Pak Supri, satpam teramah menurut Audrey."Hehe, nggak Pak. Gak papa"jawab Audrey.

Ia mengecek ponsel nya, bermaksud meminta jemput,namun perlahan ia mendengar deru motor sport mendekat.

Pasti Adrian, awas aja lo kalo ngajak gue pulang.

Audrey enggan menoleh,ia mencoba fokus mencari kontak mamah nya, namun ia sama sekali tak menemukan apa yang ia cari, karena sementara otak nya terus memikirkan Adrian.

Tepat motor itu di depannya.
"Gue gak ma... "sebelum Audrey menyelesaikan perkataannya ia terhenti dan dua kali ia terkagetkan.

Pemilik motor itu tersenyum miring,dahi nya berkerut, memandang  Audrey di depannya.

"Kenapa Drey?"tanya si Pemilik.
Audrey menutup mulutnya cepat, "Loh? Kak Rangga? Audrey kira Adrian,"

Rangga terkekeh mendengar jawaban Audrey.

"Kayanya motor gue beda deh sama Adrian, apalagi muka gue"kata Rangga, ia terus tersenyum sembari menatap Audrey yang ketar ketir kebingungan, juga gugup.

"Eh, "Audrey menatap motor hitam di depannya,motornya sama, cuma  beda warna.

"Rumah lo di jalan cempaka kan? "tanya Rangga, pertanyaan nya mengalihkan tatapan Audrey, kini ia beralih menatap kedua mata coklat itu. Mata yang meluluhkan hatinya sejak Masa Orientasi Siswa, saat Rangga masih menjadi kandidat ketos untuk tahun ini. Hingga ia terpilih.

"Eh iya kak"jawab Audrey, ia meremas rok abu nya menahan gugup.

Kenapa sih hari ini tuh! Batin Audrey.

Rangga mengangguk, "Ok bagus deh. Yuk naik. Gue anterin lo pulang, sekalian mau ke rumah tante gue."

Audrey terbelalak kaget.
What? Rangga ketos? Ngajak gue pulang bareng?

"Eum, gak usah kak. Ngerepotin"jawab Audrey dengan nada suara bergetar.

"Lo gugup amat, yaelah sans aja kali,"

Audrey menelan ludah, entah mengapa akhirnya ia mengangguk, tanda setuju.

"Yaudah, yu"kata Rangga.

Aaaa!!!! Gue pengen teriak seneng!

***
Sampai di depan rumah Audrey.

"Makasih Kak"ucap Audrey, mencoba berani menatap Rangga.

"Ok sama sama,gue langsung yah. Rumah tante gue deket dari sini"jawab Rangga.

"Oh, gak akan masuk dulu kak? "tanya Audrey.

Rangga menggeleng, "Lain kali aja"ia pun memakai helm nya kembali.

Audrey mengangguk,melangkah kebelakang sedikit. Rangga menyalakan motor nya,lalu melaju meninggalkan pekarangan rumah Audrey.

Mimpi apa gue semalem, Audrey masuk dengan senyum cerah mengembang di wajahnya.

***

Malam ini Audrey bermaksud menghabiskan malam dengan menonton Drama Korea favoritnya.

Lantas ia mengambil laptop dari tasnya, namun tanpa sengaja ia melirik laci di meja belajar.

Ia membuka dan mendapati kertas surat yang terlipat, ia membuka perlahan dan membacanya.

'Hallo Audrey,salam kenal juga.Ini Rangga Aditya Putra.'

Gadis itu tersenyum.Rangga,pikirannya terpusat pada Rangga.Pada saat MOS, seluruh kelas 10 diperintahkan menulis surat cinta pada kakak osis pembimbing mereka,dan Rangga adalah satu satunya kakak kelas yang menarik perhatian Audrey, hingga surat cinta itu tersampaikan.Audrey pun satu satunya gadis yang Rangga balas suratnya, dari sekian banyak siswi kelas 10 yang mengirim surat untuknya.

Tiba tiba, ponsel Audrey berdering. Ia membuka nya.

*picture*
Rivansyah Meminta Pertemanan...

"Kak Rivan? "tanpa pikir panjang Audrey menekan tanda "accept"

Sebenernya gak aneh sih menurut Audrey,menurutnya semua orang bisa saja dapat info tentangnya dari mana saja.Toh,ia pun gak ambil pusing tentang itu.

Sekilas Audrey melihat profil Rivan,tanpa ada nama seseorang tertera pada statusnya. Ava nya pun kosong.

Menurut Audrey, Rivan bukan sosok yang menarik banyak perhatiannya.Sedikit berbeda hal nya dengan cewek cewek lain yang cukup dibilang nge-fans terhadap Rivan.

Entah mengapa Audrey beralih untuk membuka instagram, pikirannya seketika terpusat pada akun Adrian, ia membuka postingan Adrian terakhir. Ia memandang dirinya sendiri sedang berpose candid,semua isi komentar di postingan itu telah dihapus.Audrey berpikir,kenapa ia harus semarah itu.

"Gue pengen liat siapa aja yang nge like"lalu Audrey menuntaskan rasa penasarannya.Ia menarik napas,"Farel juga ngelike toh"lalu Audrey meletakan ponsel nya begitu saja di atas nakas.

"Mending gue nonton drakor deh"

Audrey mencoba melupakan semua kejadian di hari ini, terkecuali saat ia diantar pulang oleh Rangga.

Have a nice dream kak.Makasih yaa.

Gadis itu tersenyum,tenggelam dalam imajinasinya sendiri.

***

See you next part :)
#SalamPenulis


My Lovely FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang