My Lovely Friendzone - 08

1.1K 48 1
                                    


Seketika ia terdiam,

"Loh? Bukannya ini dari Adrian? "Lena malah balik bertanya, ia pun menopang dagu ikut membaca isi kertas tersebut.

"Eh, kayanya bukan deh... Tunggu, tunggu, kok R? "Lena menatap Audrey yang balik menatapnya.

"Ada apaan sih? Siska pengen tau ih,"Siska segera menimbrung dan maju ke depan Audrey juga Lena.

"Itu dari Adrian kan? Tadi lo yang bilang Len. "kata Siska, mencuri perhatian kedua gadis di hadapannya.

"Ya, gue kira sih gitu. Tapi tadi gue gak baca kertasnya,takut gak sopan."jawab Lena.

"Adrian kan bareng sama gue"sanggah Audrey.
"Ya gue kira Adrian nyuruh temennya yang dateng pagi"kata Lena.

Audrey melirik Adrian yang membalasnya dengan lambaian tangan.

Audrey menggigit bibirnya bingung.
"Gue rasa bukan Adrian,"kata Audrey yakin, "inisialnya R"

Sementara panggilan untuk segera menuju ke lapangan mulai terdengar.Upacara hari senin tetap dilaksanakan seperti biasa.

"Oyyy ke lapang oyy!!! "teriak Rafi semangat, entah kenapa.

Sebelum menuju lapangan, Audrey menyimpan mawar merah misterius itu di loker pribadi miliknya.Untuk kali ini ia mengunci rapat loker tersebut, di dalam loker terisi beberapa surat cinta dan sebuah boneka beruang kecil berwarna biru.Loker yang seminggu ini tidak terkunci, rupanya menjadi celah bagi penggemar Audrey untuk menitipkan sesuatu di dalamnya.Hingga detik ini Audrey masih kebingungan,apa yang membuat mereka terus terusan berharap pada dirinya yang sedikit pun tak ada waktu untuk mengurusi hal semacam itu.

Pikirannya terpusat pada pengirim anonim mawar itu,hanya meninggalkan inisial "R".
Lena menarik Audrey agar lebih cepat menuju lapang,begitupun Siska yang setengah berlari.

"Barisan kita mana yah?? Eh itu deh"Lena bertanya lalu menjawab nya sendiri, ia celingak celinguk mencari satu sosok lagi, Jidan.

"Drey woyy!"gadis itu melambaikan tangannya ke arah Audrey, yang sedari tadi asik dengan pemikirannya sendiri.

"Apaan sih? "tanya Audrey.
Lena memutar mata, "Lo ngelamun mulu ish!Mikirin si mawar,"cerocos Lena.

"Bukan mawar,tapi R lope"jawab Audrey membenarkan.
"Lope nya gak usah disebut juga,"Lena menanggapi.
"Lena itu Jidan... "kata Siska tiba tiba.
"Oh iya itu, makin kece euyy sieta"komentar Lena mengagumi kekasihnya sendiri.
Mau tak mau Audrey ikutan menoleh ke arah Jidan,tapi...bukan!Matanya justru melihat ke arah seseorang di belakang Jidan yang sedang tersenyum ke arahnya.

Rangga? Ya itu Rangga! Ia berjalan berdampingan dengan kawan kawannya yang sebagian besar tidak Audrey kenal.Menenteng jas osis hitamnya.Rangga jelas tersenyum, namun senyum itu cepat menghilang karena ia justru berbelok ke arah mimbar upacara.

Upacara hari ini dilaksanakan oleh pengurus Osis, namun kali ini Rangga bertugas menjadi Tura dan pemimpin upacara diambil alih oleh Rivan.

Upacara berjalan lancar, namun tak akan luput dari gerak gerik tak mau diam dari siswa maupun siswi. Sementara mata Audrey sesekali melirik ke arah Rangga,namun yang dilirik justru tetap menatap lurus ke depan menjalankan tugasnya.

Kenapa gue mikirnya Rangga yang ngasih mawar itu? Batin gadis berkulit putih itu.

***
Jam pelajaran pertama disambut oleh pelajaran B.Inggris Wajib dengan Bu Dewi sebagai gurunya sekaligus wali kelas 10 IPA 1.

Audrey meminta izin agar diperbolehkan mendengarkan lagu memakai earphone nya, selama UTS berlangsung.Bu Dewi dengan baik hati mengizinkan dengan syarat tidak membuka kamus. Audrey mengangguk meyakinkan.

My Lovely FriendzoneWhere stories live. Discover now