My Lovely Friendzone - 09

1.1K 46 0
                                    

 Senin,

Mawar itu tergeletak kembali di atas mejaku,mawar yang berbeda namun warnanya tetap sama.Tak luput dari selembar kertas kecil yang menemaninya.

Rabu,

Aku bangun telat,sekaligus itu pertanda aku gagal memergoki si pengirim mawar pagi ini.Namun tak masalah bagiku,karena aku masih ingin mengunci hipotesis yang kubuat sendiri.

Kamis,

Lena menyuruhku serius untuk menyelidikinya.Sampai hari ke-4,UTS berjalan berbeda.Bersama mawar.

***

Jumat,

📍Kantin Sejahtera

"Gue mau datang langsung ke ruang osis,"pernyataan pedas.

Saking pedasnya,sampai-sampai Lena tersedak mendengar ucapan yang terlontar dari sahabatnya,Audrey. 

Lena mengelap bibirnya yang terkena cipratan kuah baso,hingga akhirnya menceramahi Audrey panjang lebar,"Gila lo!Lo mau cari mati?..."

"Gue mau cari Rangga,"gumam Audrey memotong

"Gue belum selesai PEA!"teriak Lena dengan tatapan tajam.

"Oh ok,silahkan nyonya lanjutkan,"

Lena membenarkan posisi duduknya,"Lo nyari Kak Rangga di ruang osis,sementara lo tau kan sibuk nya dia sekarang gimana.Nyiapin acara buat perpisahan,acara gede-gedean.Proker paling berat yang harus ditanggung dia,ditahun pertamanya dia ngejabat.Terus lo datang,tiba-tiba nanyain tentang mawar ke dia.Bukan saat yang tepat Drey,belum lagi lo bakal dilitin sama pengurus osis lain."

Audrey memejamkan matanya,kepala nya pening seketika.

"Terus,gue harus gimana dong?"tanya Audrey memelas jawaban pada Lena.

"Hmm,gimana ya.Eum...boleh aja sih boleh,"jawab Lena cepat.

"Boleh apaan?"

"Datang ke ruang osis,"

Dengan cepat Audrey menoyor kepala Lena,berdecak kesal melihat tanggapan sahabatnya yang plin-plan.

"Itumah sama aja dong,terus ngapain tadi lo ceramahin gue panjang lebar?Hah!ngapain?"

"Ehehee,gue cuma mau ngetes kesiapan lo aja,"kata Lena dengan tampang yang menyebalkan.

"Ihh gue pites juga lo!"tangan Audrey melayang siap untuk menjitak.

***

13.05 WIB

2 Meter menuju pintu ruang osis,

Audrey melangkah perlahan,ia terhenti sebentar.Lena mendorong punggung Audrey pelan,menahan untuk tidak mendorongnya dengan kuat,saking gregetnya.

"Audrey ih,ayo.Greget nih gue,"

"Takut Len,sumpah,"Audrey menggenggam 4 tangkai mawar merah yang sebagian mulai layu.

"Gue dorong lo!"awalnya Lena hanya sekedar ucap,justru ia kelepasan mendorong Audrey dengan kuat.Sehingga gadis itu tersungkur jatuh tepat di depan pintu Ruang Osis.Terdengar gaduh karena jeritan kagetnya.

"Aww!"

Sementara Lena mengangkat kedua tangannya,ia berlari menjauh ketika pintu Ruang Osis mulai terbuka.

My Lovely FriendzoneWhere stories live. Discover now