My Lovely Friendzone - 12

1K 65 2
                                    

Audrey sampai di tempat yang dituju.Ia meminta tolong pada tetangganya, Bang Rizal. Kebetulan mereka cukup dekat.Di rumah Ayahnya sudah tertidur lelap, karena sedang tidak enak badan. Sedangkan ibunya, mengizinkan Audrey setelah mendengar bahwa Adrian dalam bahaya, itupun dengan sangat hati - hati Audrey pergi dari rumah, karena takut Ayahnya terbangun.

Lampu penerangan di sepanjang jalan menuju jembatan banyak yang mati, sehingga cahaya sangat minim dan tentunya jembatan hampir tidak terlihat.

Namun Audrey nampaknya tidak kesulitan, karena suara gaduh perkelahian terdengar, juga lampu menyala dari beberapa motor di sana,yang entah sengaja dinyalakan atau tidak sengaja dibiarkan oleh si pemiliknya.

Audrey cepat bergegas turun dari motor, dingin, ia lupa membawa jaket saking terburu-burunya.Walaupun ia memakai baju lengan panjang, juga celana jeans hitam.

"Bang Rizal tunggu di sini. "ucap Rizal, tatapannya cemas.

"Enggak usah bang, banyak temen Audrey di sini. Nanti Audrey bareng mereka pulangnya. "jawab Audrey berusaha santai, walaupun kaki nya sudah gatal ingin cepat menerobos kerumunan di tengah jembatan itu.

"Hati hati Drey, "

"Iya bang, "

Audrey berhenti, "Bang,kalo ibu nanya. Audrey bakal cepet pulang, "

Rizal mengangguk paham,ia menyalakan motornya dan berlalu meninggalkan Audrey.

Lena yang sudah sangat mengenali Audrey, sekalipun itu di tempat gelap, langsung mendatangi sahabatnya. Tangannya basah oleh keringat,sorot matanya ketakutan.

"Len tangan mu? "Audrey sempat-sempatnya bertanya.

"Gue kaya gini kalo lagi takut, "

Bugh! Srett...

"Hudang siah anjing! "
(bangun kamu anjing)

Suara Adrian yang pertama terdengar, cukup jelas bahwa korban nya adalah Farel. Bayangan tubuh Farel yang terjatuh terlihat di sela-sela kerumunan orang.

Tidak banyak, sepertinya Adrian hanya mengajak Renald juga Dandi, tapi ada Rafi di situ. Sedangkan Farel, ada dua orang yang tidak terlihat wajahnya, namun tepat di belakang Farel ada Vito, sahabat karibnya sejak smp,dan yang lainnya jelas tidak Audrey kenali walaupun wajah mereka cukup familiar.

Vito membantu membangunkan Farel,dan saat itu Farel membalas hantaman Adrian dengan cepat.

Bugh!

"Marukan siah aing teu wani anjing!"
(Kirain kamu saya gak berani anjing!)

Audrey berhasil menerobos dan tepat di belakang Adrian.Lalu Adrian dengan enteng menendang bagian perut Farel, hingga mantan Audrey itu memuncratkan darah. Jelas ini sudah parah,

"Adriannn!!! Berhentii!!! " teriak Audrey sekeras mungkin.

Adrian menambah injakan pada bagian paha Farel.

"Adrian udahan ih!!! "Audrey teriak lagi,kali ini diiringi tangisannya yang pecah, ia menangis terisak.

Lantas Renald dan Dandi menarik Adrian menjauh dari Farel, dan teman-teman Farel langsung membopong sama-sama berusaha menjauh.

"Geus yan,geus, "kata Renald sambil terus memegang bahu.
(Udah yan, udah)

"Aing can beres urusan na jeung sieta,"
(Saya belum beres urusannya dengan dia)

"Ai maneh teu karunya ka si Audrey, geus ceurik kitu!"bentak Dandi.
(Emang kamu gak kasian ke Audrey, udah nangis gitu!)

Adrian sadar dan melirik gadis di kanan nya itu, menunduk terisak.

My Lovely FriendzoneDonde viven las historias. Descúbrelo ahora