Ftsy 7

3.4K 547 181
                                    

Hampa...
Itulah kesan pertama yang dirasakan Yoongi dan Jin saat memasuki sel tahanan khusus Pohang yang bernuansa putih berukuran 1,5m x 3m dengan sebuah single bad dan kamar mandi dalam.

Seorang pria berpakaian coklat muda duduk di ujung ranjang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan belakang tanpa peduli kehadiran dua orang asing di kamarnya, abai dengan semua perhatian yang terpusat padanya.

Jin berdiri menyandarkan punggungnya di dinding, sementara Yoongi memilih duduk, mensejajarkan diri dengan sang pembunuh berantai.

"Jae Suk," sapa Yoongi.

Pria itu tetap dengan posisi rocking-nya menatap kosong sekitar. Yoongi menahan bahu Jae Suk agar tubuhnya tak bergerak dan menatap dwi manik yang menolak untuk bersitatap.

"Jae Suk," panggil Yoongi dengan lembut walau ada ketegasan di nadanya. Akhirnya, rangkaian kata lirih keluar dari bibirnya.

"Jae Seuk... ikat. Jae Suk bunuh. Jae Suk... ikat. Jae Suk bunuh," ucapnya mengulang kata.

Yoongi berpikir keras, tergambar dari kerut di keningnya. Pemuda berkulit putih pucat itu kembali menahan tubuh Jae Suk dan menatapnya.

"Jung...?"

Kali ini Jae Suk membalas sekilas kontak mata Yoongi dan menghentikan ocehannya.

Yoongi meraih ponsel di saku celananya, membuka koleksi foto di galeri dan menunjukkan gambar seorang pria berpakaian tahanan.

Jae Suk menatap sekilas dengan pandangan tak fokusnya dan kembali berguman.

"Jae Suk... ikat. Jae Suk bunuh."

Sekali lagi Yoongi memperlihatkan gambar dua anak laki-laki dengan wajah serupa yang tersenyum polos.

"Aku— Jung. Jung... mati. Tidak ada. Tidak ada. Jae Suk... ikat. Jae Suk bunuh."

Yoongi menghela napas pelan dan tarikan tipis menghias sudut bibirnya.

•••

"Dia bukan Jae Suk."

Pernyataan Yoongi mengalihkan perhatian Jin dari ponselnya.

Dua pria tampan ini tengah menghabiskan berpuluh menit perjalanan dalam KTX¹ kembali ke Seoul dalam diam.

"Apa maksudmu?" tanya Jin tajam.

"Kau tau kan mereka kembar?" Yoongi balik bertanya.

"Tapi kembarannya sudah meninggal" bantah Jin cepat. "Semua tercatat di Gucheong.²"

"Pembunuh itu pasti memalsukan kematian kembarannya. Pria di penjara itu bukan Jae Suk, si pembunuh berantai."

"Bagaimana bisa kau seyakin itu, Yoon?"

"Seorang autis tak akan bisa berbohong. Dia melakukan hal rutin secara terus menerus dan mengatakan apa yang ada dipikirannya. Si Jung itu menghindari kontak mata denganku dan melakukan echolalia saat aku menyebut nama Jae Suk."

Yoongi menghentikan penjelasannya ketika melihat Jin menautkan alisnya.

"Apa?" tanya Yoongi heran.

[MZ] FATE TO SAVE YOUWhere stories live. Discover now