ftsy 12

3.3K 517 342
                                    

Ini kali kedua Yoongi memohon.

Semua bermula dari rayuan Jungkook yang ingin melepas jenuh setelah tiga hari terkurung di kamar rawat. Menggunakan sinar mentari pagi sebagai alasan, ia meminta izin untuk berjemur lima menit saja di taman agar tubuh lemahnya mendapat asupan empat ratus unit vitamin D alami.

Dengan alibi yang tak tersanggah, akhirnya Jungkook berhasil mengantongi izin dari Hana untuk menikmati pagi.

Yang membuat pria dewasa ini kesal adalah keras kepalanya Jungkook yang tidak mau memakai kursi roda padahal tubuhnya masih lemah karena asupan makanan ke tubuh berkurang drastis sebagai dampak tenggorokan yang sakit.

Beberapa kali Yoongi harus menahan tubuh limbung Jungkook yang masih bisa memasang senyum tanpa dosa untuk menutupi kondisinya.

Lima menit berlalu dan Yoongi mengajak Jungkook pulang. Namun lagi-lagi alasan ilmiah diajukan sang adik yang mengatakan sinar ultraviolet bagus untuk memperbaiki fungsi dan pembentukan tulang.

Lima belas menit berlalu, kesabaran Yoongi telah diujung batas.

"Bisakah kita kembali ke kamarmu, Kim Jungkook?"

Memasang wajah memelas dengan mata bambinya, remaja ini berkata, "Lima menit lagi ya. Kakak pasti tau sinar matahari juga berperan sebagai insulin alami yang memberi kemudahan tubuh menyerap glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh."

Kali ini Yoongi tak mau lagi mengalah. Selain bosan, pria ini mulai tak nyaman menjadi perhatian perawat rumah sakit dan beberapa pasien. Maklumlah kasus bom yang menghebohkan dengan Kim Yoongi sebagai pahlawan membuat ia mendadak terkenal. Bangga sih, tapi lelah juga kalau setiap saat harus membalas sapaan mereka dengan senyum yang katanya semanis gula.

"Hei, Koo. Panggilanku di kantor itu Suga yang artinya gula. Aku tak perlu berjemur lama karena tubuhku bisa memproduksi insulin sendiri," balasnya.

Jungkook melongo tak percaya jawaban narsis sang kakak. Mau membantah tapi tak ada gunanya apalagi Yoongi telah beranjak keluar taman sambil mengangkat panggilan teleponnya. Terpaksa Jungkook menuruti ajakan sang kakak.

Baru beberapa langkah tiba-tiba ada yang menubruk dan membuatnya jatuh terjerembab dengan kedua tangan menopang tubuh.

"Maaf, maaf. Aku tidak sengaja," ujarnya penuh penyesalan sambil membantu Jungkook berdiri.

"Ya Tuhan, tanganmu berdarah."

Jungkook meringis, bukan karena luka sayat yang kembali berdarah namun apa yang dilihat vision-nya.

.
.
.

"Kenapa kau membawanya kemari, Tae?" tanya Yoongi berbisik.

Tadi, Tehyung dan Namjoon bertemu Yoongi di lorong rumah sakit, sendiri- dan pria bermarga Kim itu baru menyadari sosok sang adik tak mengekorinya. Taehyung pun menawarkan diri menyusul ke taman.

Sepanjang pencariannya, Taehyung melepas topi dan masker yang menutupi wajahnya, menyusuri lorong dengan langkah cepat. Bisik-bisik mulai terdengar menyapa indra, dan beberapa kali flash kamera silaukan pandangnya. Ah, Taehyung tersadar dirinya berada di ruang publik. Beruntunglah ia segera temukan Jungkook yang terlihat kelelahan dengan vision-nya. Lewat telepati Jungkook memohon-lebih tepatnya memaksa, agar Taehyung mengajak serta remaja itu.

"Aku tak bisa menolak kemauan adikmu, Kak Yoon. Kalian sama keras kepalanya," jawab Taehyung melirik Jungkook yang duduk di sofa, mengamati kegiatan Namjoon membalut pergelangan tangannya dengan perban.

Yoongi mendengkus tak hentinya menggerutu.

"Tsk! Pasti keluarganya mencari. Aku antar dia kembali ke kamar," ujarnya akan beranjak namun bisikan Taehyung hentikan niatnya.

[MZ] FATE TO SAVE YOUWhere stories live. Discover now