Chap 3

7.2K 648 62
                                    

.

.

Song Hyun melangkah ke dalam kantor kerajaan dan melihat Li Qing yang tertidur, kepalanya ada di atas bantal, disebuah sofa empuk dekat dengan jendela utara dan tubuhnya ditutupi oleh jubah kebesaran Kaisar. Dia tidak bisa tidak terkejut, sejenak, dengan hati-hati bertanya, "Saudara Ketiga, apakah ini tidak dilarang?"

.

"Hal ini tentu saja tidak." Kaisar acuh tak acuh menjawabnya.

.

"Kenapa tidak memberinya hak Shang Jun, dan kau bisa melakukan hal ini secara terbuka." [Shang Jun adalah salah satu gelar selir yang dihadiahi untuk selir pria]

.

"Kau harus tahu emosinya."

.

"Ah Ya, Li Family selalu begitu arogan, keras kepala, dan sangat tegar." Song Hyun tersenyum, memberitahu jika dia mengerti maksud kakaknya.

.

"Pangeran ke enam, kenapa kau secara khusus mengunjungiku?" Kaisar bertanya

.

"Apa kakak tahu jika Pangeran ke tujuh ada di Chu Nan?"

.

"Dia sedang melatih tentara di sana."

.

"Eh, kau sudah tahu?"

.

"Negara ini adalah milikku."

.

"Saudara Ketiga, aku mengagumimu begitu banyak, tak heran semuanya memanggilmu Kaisar sang Peramal, dan tidak ada yang bisa disembunyikan dari Yang Mulia."

.

"Pangeran ke tujuh tidak melakukan pengkhianatan."

.

"Lalu, kenapa dia melakukan hal tersebut, bukankah itu bisa menyebabkan kesalahpahaman?" 

.

"Dia berharap aku akan memberinya seseorang."

.

"Siapa?"

.

"Si kecil Miao!"

.

Prangg!!!

.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara benda pecah, ketika dia berbalik dan melihat Wei Xiao Miao sedang berdiri di pintu, teh dari pot yang dipegangnya telah jatuh di antara kakinya, wajah halusnya pucat dengan sedikit ketakutan.

.

"Maaf untuk kelancangan hamba, saya pantas mati." Wei Xiao Miao bergegas jongkok untuk mengambil potongan-potongan pot itu.

.

"Kemari." Song Hyun berjalan, menyeret pelayan itu lalu menariknya masuk ke dalam ke Kantor Royal, seraya bertanya agresif, "Miao, ada hubungan apa antara kau dan Song Wei?" 

.

"Ahh... berisik sekali..." Li Cong  Qing mengigau dalam tidurnya karena dia merasa terganggu lalu menggulung tubuhnya.

.

"Pangeran ke enam, hush..." Kaisar mendekat ke arah Li Cong Qing, dia memperbaiki letak jubahnya, menyelipkan rambut acak-acakan pria mungil itu di belakang telinga, membungkuk dan berbisik, "Husss... kau bisa kembali tidur."

[Complete] King's Man "Bunga Mo" Indonesia Vers. Where stories live. Discover now