Chap 23

2.3K 354 39
                                    

.

.

"Bisakah kau lebih cepat?" perintah Li Cong Qing pada pengemudi kuda, benar-benar berharap bahwa dia punya sayap untuk terbang dan kembali ke rumah dengan cepat.

.

"Tuan, ini sudah yang tercepat. Jika lebih, gerobak ini pasti akan hancur berantakan!" Kusir itu sudah dengan tekun mendesak kedua kuda yang menyedihkan untuk tetap berlari seperti orang gila, seolah-olah mereka bukan berlari, tapi terbang.

.

Awalnya, Li Cong Qing ingin naik kuda sendiri sehingga dia bisa lebih cepat, tapi, bagaimanapun, keterampilan berkudanya sangat mengecewakan. Siapa yang akan tahu bahwa bahkan sebelum dia sempat mencapai Ibukota, saat setengah jalan, dia dapat mematahkan tangan dan kakinya karena terjatuh atau bengkok dan menjentikkan lehernya? Meskipun dia menjadi tidak sabar untuk segera kembali, masih, tetap patuh, dan duduk di kereta akan jauh lebih aman.

.

Sambil duduk di kereta, satu per satu, dia mengingat segala macam hubungan antara dia dan sang Kaisar. Terakhir, dia mengingat kembali, setelah malam itu, enam tahun yang lalu. Meski sudah dikupas telanjang dan dimakan sepenuhnya, pada akhirnya dia masih belum memutuskan. Apakah dia akan melanjutkan hubungan dengan Kaisar, dan menjadi laki-laki... favorit Kaisar?

.

Pada awalnya, dia bermaksud untuk masuk pengadilan sebagai seorang sarjana dan hanya santai berkeliaran, hanya menginginkan kehidupan yang mudah, bagaimana bisa dia tahu jika kelak dia akan benar-benar melayang ke tempat tidur naga sang Kaisar. Benar-benar hal yang rumit dan aneh!

.

.

......................

.

.

Mengingat hari sebelum fajar, langit belum cerah. Karena biasanya dia harus menghadiri pengadilan pagi, dia telah membudidayakan suatu kebiasaan dimana, tidak peduli jam berapa dia jatuh tertidur, dia akan selalu bangun di pagi hari. Tapi, dia hanya akan tetap tinggal di tempat tidur, sampai datang seorang pelayan yang memanggilnya lalu dia akan kesal.

.

Menutup matanya sambil setengah terbangun setengah tertidur, tangannya menyentuh benda yang hangat dan mulus... ehh?? Apa yang mereka pasang di tempat tidurnya? Sentuhan itu agak nyaman.

.

Kaisar karena merasa seseorang membelai tubuhnya segera terjaga. Dengan cepat menangkap tangan yang mengerayaninya, dengan lembut berkata, "Masih pagi, kembalilah tidur sebentar."

.

"Mmm... Xiao Guo Zi, kemudian jangan lupa untuk membangunkanku nanti..."

.

Apakah dia salah mengira aku sebagai pelayannya? pikir Kaisar seraya tersenyum. "Ya."

.

"Yang Mulia, waktu untuk bersiap." seru Wei Xiao Miao yang sejak tadi sudah berada di sisi tempat tidur menunggu untuk melayani Kaisarnya.

.

Kaisar menyelipkan selimut untuk orang yang masih berada di ranjang itu, lalu dia bangun dan turun dari tempat tidur, membiarkan Wei Xiao Miao melayaninya dengan mencuci muka, membilas mulut dan mengganti pakaian.

.

Setelah beberapa saat, Li Cong Qing dengan linglung bergumam, "Xiao Guo Zi, apa sudah waktunya?"

[Complete] King's Man "Bunga Mo" Indonesia Vers. Where stories live. Discover now