Short Story : Bunga Kembar

25 1 0
                                    

Mawar dan Melati. Sepasang kembar yang berbeda sifat. Mawar yang rambutnya paling panjang ekspresinya selalu terlihat datar, sedangkan Melati yang rambutnya sebatas ketiak ekspresinya selalu tersenyum ceria. Ada kisah dibalik ekspresi mereka.

     Mereka sama seperti keluarga kebanyakan. Damai dan tenteram, juga berkecukupan. Sampai sebuah petaka menimpa mereka dua tahun lalu.

     Lima orang yang ditutup wajahnya perlahan membobol pintu rumah si kembar. Mereka langsung mengambil harta yang dikiranya berharga ketika sudah di ruangan tengah. Salah seorang dari mereka merupakan kenalan ayah si kembar yang mengetahui bahwa harta paling banyak berada di brankas kamar ayahnya.

     “Kak. Siapa itu dibawah? Berisik banget.” keluh Melati yang setengah sadar dan curiga. Menggoyang-goyangkan tubuh Mawar. Tapi dia tak kunjung bangun. Melati memutuskan untuk melihatnya sendiri dengan mengintip dari lubang ventilasi diatas pintu.

     Betapa terkejutnya ada lima orang tak dikenal menaiki anak tangga. Dan tujuannya adalah ke kamar orangtua mereka. Melati lantas dengan cepat menuju Mawar dan membekap mulutnya. Mawar tiba-tiba bangun dan mengerti setelah Melati meletakkan telunjuknya depan bibir. Mawar segera mengajak Melati bersembunyi di lemari pakaian.

     “Kakak mau kemana?” cegah Melati dengan menggenggam erat lengan Mawar.

     “Aku mau periksa keadaan diluar. Sebentar aja.”

     “Jangan, kak. Ada lima orang disana. Telpon polisi aja.”

     “Kamu tenang aja disini. Aku bakalan gapapa. Pokoknya apapun yang terjadi, kamu jangan keluar dari sini sampai aku dateng kesini. Kalo memang aku gak bakal balik lagi, kamu terobos keluar rumah dan jangan berhenti. Cari bantuan.”

     Melati mengangguk dengan pasrah dan melemahkan genggamannya.

     Mawar mengintip dari ventilasi dan mendapati kamar orang tuanya terbuka. Ia membuka pintu kamarnya dan berjalan perlahan. Dalam keadaan terdesak, suara sekecil apapun bisa menjadi suara yang besar.

     Mawar melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Kedua orangtuanya sudah tewas bersimbah darah di tempat tidurnya. Kedua kakinya seketika lemas dan jatuh berlutut, ingin berteriak rasanya dia tidak bisa. Sementara disana para orang tak dikenal itu sedang menggasak perhiasan dan harta di kamar tersebut.

     “Woi, bro. Ada anak gadis nih.” tiba-tiba saja dari belakang, kedua tangan Mawar digenggam kuat oleh seseorang yang ternyata teman para rampok itu. Mulutnya dibekap.

     Mawar berusaha keras namun tenaganya sangat kalah jauh. Mereka yang sedang menggasak harta meninggalkan sementara dan membawa Mawar ke kamarnya.

     Ia dilempar ke kasur dan satu orang naik menindih tubuhnya. Mawar ditelanjangi dengan merobek pakaiannya dengan kasar. Mereka sangat takjub akan keindahan tubuh Mawar yang belum terjamah oleh lelaki sama sekali kecuali ayahnya saat ia masih kecil. Ia juga ditampar bibirnya setiap kali berteriak. Pada akhirnya Mawar diperkosa secara bergilir oleh lima perampok itu dan direnggut kesuciannya untuk calon suaminya nanti. Dan itu semua terekam jelas oleh mata Melati yang bersembunyi didalam lemari pakaian. Melati melihat dengan sangat jelas kakak kembarnya ‘dipakai’ secara bergantian oleh para bajingan itu sambil menahan suara tangisnya yang hampir pecah.

     Mereka kembali menggasak harta setelah puas memenuhi panggilan nafsunya. Sementara Mawar masih tergeletak lemas ditutupi selimut dan menangis sambil melamun kosong memikirkan apa yang barusan terjadi. Sprei bagian bawah terdapat banyak bercak darah dari kesuciannya.

     “Anjir, nikmat juga nih cewek. Bawa ah buat jadi budak seks.” seorang perampok menatap penuh kemenangan ke Mawar.

     “Suara apaan tuh?”

Mazna X Adara [Air Dan Api] (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang