Short Story : Queen dan Dua Jack

17 1 0
                                    

     Indry lahir dan dibesarkan di lingkungan yang kebanyakan didominasi oleh laki-laki. Ayahnya seorang bos angkutan umum. Namun tak semua di lingkungannya laki-laki, ada juga beberapa anak perempuan. Ia juga menguasai beberapa permainan anak perempuan.

     Aldi merupakan temannya sejak 4 SD. Mereka akhirnya menjadi akrab karena satu kepeminatan, berkelahi. Saat itu Indry yang hendak jajan melihat Aldi berkelahi dengan beberapa anak komplek dan mengalahkannya sendirian. Indry datang membantunya saat hampir kalah melawan bocah yang terakhir. Saat ditanya, Aldi menjawab kalau ia tak terima dihina anak miskin yang tak punya masa depan. Aldi memang berasal dari keluarga sederhana. Lalu Aldi membalasnya dengan perkataan yang pedas dan menusuk hingga terjadi perkelahian. Sejak saat itu, mereka selalu bekerja sama dalam berkelahi.

     Keahlian Aldi sebelum mendapat kekuatan adalah sama seperti kekuatannya sekarang, mampu berlari cepat terutama sprint.

     Menjadi akrab bukan berarti tak pernah berkelahi. Mereka sering sekali berkelahi memperebutkan hal sepele, namun tak lama kemudian berbaikan kembali walau sudah masing-masing menghasilkan memar dan bengkak di tubuh mereka. Selain itu, Aldi yang selalu minta baikan duluan. Alasan rahasianya adalah ia takut dengan ayah Indry yang merupakan bos/juragan angkutan umum yang berbadan besar dan brewok.

     Pertemuannya dengan Ivan bukanlah suatu kebetulan. Saat kelas 6, mereka sering melihat anak gendut yang selalu dipalak oleh anak yang berkuasa di tempat mereka sekolah. Sebagai informasi, Ivan sekelas dengan mereka berdua sejak awal masuk kelas 5. Saat itu belum terlalu mengenal. Ivan termasuk anak dari golongan keluarga berada.

     Hingga Aldi dan Indry tak sengaja menyaksikan anak gendut yang sering dipalak alias Ivan melawan anak yang suka memalaknya sekitar tiga orang.

     Yang pertama lari langsung memeluk Ivan dari depan. Namun ivan berusaha melepaskan dan membanting anak itu ke ubin dengan tubuh bagian depan mendarat duluan. Anak kedua hendak memukul tapi Ivan menangkap tangannya dan ia berputar searah jarum jam dan melepasnya hingga anak yang kedua terpental menabrak pot. Anak terakhir berniat adu badan dengan saling mengadu bahu kanan. Saat bertabrakan, anak itu langsung jatuh dengan kepala kejeledak. Hasilnya Ivan yang menang.

     Ivan kini telah bangkit dan tak ada lagi yang berani macam-macam dengannya. Beberapa hari kemudian Aldi dan Indry mengajaknya untuk bergabung hingga saat ini.

     Kebiasaan Indry yang sering berkelahi kadang nilai ulangannya turun dan membuat ayahnya naik darah. Indry dilahirkan dari darah seorang petarung dan lingkungan yang keras membuat dirinya keras kepala dan tak mau diatur. Bisa dibilang hampir semua sifat dan keluakuan ayahnya menurun ke Indry.

     Jika sudah begini, modem yang biasa Indry gunakan internetan dan game online di laptopnya disembunyikan. Si ayah bisa saja memukulnya jika Indry keras kepala, tapi ia urungkan niatnya mengingat Indry anak tunggal dan seorang perempuan. Khawatir melanggar pasal.

     Jika sedang senggang atau habis dimarahi, Indry biasa pergi mengojek dengan motor sportnya. Hasil dari narik penumpang setengah ia tabung dan sisanya ia gunakan untuk ke warnet game online langganannya dan menjadi top player disana, terutama FPS dan strategi. Wajar jika dia mampu mengepalai Aldi dan Ivan.

     Dia sering mengikuti turnamen game online dan selalu masuk 3 besar walau baru dua kali juara satu. Dari kedua hobinya yang mengojek dan main game, indry mempunyai penghasilan sendiri.

     Indry sudah langganan di warnet itu dimana tak ada orang dan operator bodoh yang merokok di ruang full AC. Pelanggan disana didominasi usia 17 tahun keatas, jadi tidak ada bocah-bocah SD dan SMP yang gaya-gayaan merokok dan selalu berteriak mengabsen kebun binatang setiap kali main atau kalah dan merusak mouse-keyboard. Pelanggannya lebih dewasa semua. Makanya Indry betah bermain sampai malam. Tak masalah buatnya, toh ayahnya juga pulang malam dan lebih larut.

     Waktu belajar untuk Indry adalah saat selepas subuh. Ia sering lupa akan materi yang dipelajarinya kalau belajar saat malam karena jiwa dan otaknya masih melekat di game.

     Perubahan dalam tubuh Indry mulai berkembang sejak mendapat kekuatan menjadi macan kumbang. Seluruh tubuhnya berubah seperti kucing hitam besar itu dan semua panca indera-nya lebih baik. Insting yang kuat, kegesitan yang meningkat, dan kuku-kuku tajam yang muncul. Panca indera dan insting macan Indry bisa digunakan meski tak berubah fisik menjadi hewan tersebut.

     Debut tawurannya dimulai sejak menginjak kelas 2 SMP. Ketika itu sekolah lain menyerang sekolahnya. Indry dan yang lainnya berniat balas dendam. Hingga sekarang, total 12 tawuran sudah ia hadapi dengan satu kekalahan karena mereka hanya menggunakan tangan kosong, sementara sekolah yang menang memakai banyak senjata. Kebanyakan dari mereka (sekolah lain) lah yang menyerang duluan. Paling sering ketika Indry dan dua rekannya tak sengaja melewati tempat nongkrong rival sekolah.

     Mereka bertiga pernah diundang ke suatu acara pertarungan ilegal atau fight club antar SMA di tempat yang tersembunyi.

     Sesampainya disana mereka melihat ring pertarungan yang dipagari kawat besi seperti kerangkeng dan ada dua orang bertarung didalam sana. Perwakilan dari sekolah-sekolah lain juga hadir termasuk yang pernah menjadi lawannya. Tempatnya kotor dan becek serta bau asap rokok, bau yang paling Indry benci.

     Pertarungan duel  antar anak SMA, dan Indry yang merupakan satu-satunya peserta perempuan yang akan bertarung didalam kerangkeng itu. Ia harus menghadapi seorang anak SMA tinggi gemuk yang lebih besar dari Ivan. Ia ingin balas dendam karena telah malu kalah dari seorang perempuan. Tubuhnya sangat besar dan berat menurut Indry. Beberapa kali ia tertangkap dan diseruduk ke sudut kerangkeng, atau dibanting. Lawannya lumayan menguasai pertarungan gulat.

     Fisiknya yang tangguh sejak kecil perlahan membuat Indry bangkit dari serangan berat itu. Kemudian mulai menyerang dengan menggunakan insting macannya tanpa merubah bentuk fisik. Gerakannya yang semakin cepat membuatnya menang dengan pukulan telak yang ia berikan di beberapa bagian tubuh lawannya meski keningnya mengeluarkan darah yang tak sedikit karena pukulan keras dan terbentur tiang.

Mazna X Adara [Air Dan Api] (Completed)Where stories live. Discover now