LIFE. 04 : SEMBUNYI SI KANAN TIDAK KETAHUAN SI KIRI (part 2)

7 1 0
                                    

"Aa...anu... kau tidak apa apa? Tuan putri." Dengan senyum ramah aku menyapanya lebih dulu untuk menghancurkan situasi canggung ini. Apa wanita selalu diam jika mendapatkan situasi canggung? Aku harus memulai pembicaraan terus.

"Si..siapa kau? Hantu? Hantu dari Negara timur?" dia terlihat pucat, kenapa dia berpikir bahwa aku ini hantu? Padahal aku setampan ini. Bagaimana dia bisa berpikir aku hantu.

"Hah? Kurasa kau salah... sebenarnya, aku ini adalah perwujudan dendam dari para korban yang telah kau bunuh. Clarentin~ aku akan memegang telingamu." Menyeringai dengan senyum yang lebar, aku mendekatinya dengan tangan yang diangkat. Jahil sedikit tidak apa apakan? Kurasa menakutinya sedikit tidak akan berdampak buruk, lagipula situasinya semakin ramai.

"Kyaaaah! Menjauh dariku. Maaf, aku tidak akan membunuh orang di lapangan eksekusi itu lagi." Are, entah kenapa rasanya dia tidak setegas dulu. Mengeksekusi itu adalah hal yang biasa bukan? Itu adalah tugas Clarentin jadi aku tidak begit kaget.

Apa yang terjadi setelah ingatannya diambil. Eeh... ingatannya diambil? Berarti dia bukan Clarentinku yang dulu? Memegang kepala karena pusing apa yang telah kulakukan, aku lupa dia telah hilang ingatan. Setidaknya... dia masih secantik Clarentin yang dulu. Aku tidak tahu siapa namanya, yang kutahu adalah 'putri raja di kerajaan Luminalake'. Tentu saja itu bukan namanya, kurasa aku akan melakukan test sedikit. Mungkin saja dia masih sama seperti Clarentin yang kukenal dulu.

Ingat dengan bekal yang kubawa sengaja untuk di perjalanan, dulu Clarentin suka dengan kue persik yang kubawa ini. Kucoba mengetestnya apa dia masih suka kue persik yang kubuat dulu, kuharap kehilangannya ingatan tidak. Aku masih ingat kejahilannya padaku saat mengatakan 'ayo buat banyak kue persik, Erio. Aku bisa membuatnya menjadi hidangan utama di hidupku saat ini'. Dulu dia sangat tegas dan selalu tersenyum. Mengeksekusi orang orang dengan sebuah senyuman di bibirnya mengatakan bahkan membunuh pun bisa menjadi kebaikan untuk orang lain.

Aku cukup kagum dengan kepribadiannya yang dulu. Kurasa Clarentin yang kukagumi pun sudah hilang, dia bukan Clarentinku yang dulu. Saat perang di kehidupan sebelumnya saat semua kartu bertemu, Clarentin menjadi korban juga disana. Oleh The Tower dia mengambil semua ingatan milik pengguna yang kalah saat itu. dia tidak tahu kehidupan sebelumnya seperti apa.

"Jika kau tidak keberatan, maukah kau memakan kue ini. Tenang aku bukan hantu dari orang orang eksekusimu, aku ini orang yang sama sepertimu. Kau hanya salah mengartikan... jadi, ayo makan. Kau pasti menyukainya, mungkin." Menyodorkan kantung makanan berisikan tiga buah kue persik, aku menawarkannya dengan senyum persahabatan. Kuharap dia tak mencurigaiku. Kue persik buatanku adalah makanan favorite Clarentin.

"Aku tak mau. Mungkin saja itu beracun." Aah... tidak, dia mencurigaiku. Dia masih sama sama pucat seperti tadi, padahal aku sudah tidak terlihat jahat lagi. Terus mengembangkan senyumku, aku mencoba menenangkannya.

"Hei, Clarentin. Bukankah kau suka coklat panas dengan kue persik sebagai pendamping cemilanmu. Aku membuatkannya khusus untukmu, seperti yang kau suka dulu. Ya... pasti kau tidak mengingatnya. Ini tidak beracun lho. Jika ini beracun kau boleh mengeksekusiku lho, satu kali saja sih.~" Agak tertegun, aku mencoba membuatnya percaya. Jika aku dieksekusi pun aku akan hidup kembali sih, tetapi aku tidak mau dieksekusi berkali kali.

" Ba-baiklah. A-akan aku ma-makan." Dia benar benar berbeda dengan Clarentin yang kukenal. Dia masih ragu ragu melihat kantung makanan itu.

Membuka kantung bekal itu, aku mengambil satu kue persik itu dari dalam. Sudah dingin, kuharap dia tidak marah padaku karena kuenya sudah dingin, yaa... jika dia Clarentin yang dulu pasti akan marah, tetapi dia bukan Clarentin yang dulu saat ini jadi pasti tidak akan marah, pasti. Menyodorkan satu kue persik berwarna pink, aku memberikannya kepada Clarentin. Dia mengambilnya dengan tangan yang bergemetaran karena masih takut. Jika kau masih takut, kau bisa menolaknya kau tau.

ENDLESS CARD WORLD : NEVER ENDINGWhere stories live. Discover now