LIFE. 06 : PERANG YANG DINANTIKAN (PART 2)

5 1 0
                                    

Seorang laki laki gagah tengah memakai pakaian berarmour seperti para pengikutnya. Dia memiliki tangan yang besar untuk ukurannya, disebut sebagai Lion Hand. Sebuah gumpalan daging yang dia bentuk untuk menyarung tangani tangannya agar pukulannya lebih menyakitkan.

Itulah kekuatan dari Major Arcana Emperornya. Rambutnya yang berwarna merah menyala keluar dari pelindung kepalanya, sebuah senyuman seringai berkembang di wajahnya dan wajahku. Perutku tadi terkena pukulan tangan itu ya, pantas saja menyakitkan.

Dia dapat memanipulasi daging dan uratnya dengan kekuatannya itu sehingga dia bisa merubah bentuk tubuhnya sesuai apa yang ia inginkan. Terkadang kekuatan itu pun bisa membuat dia terlihat berubah menjadi orang lain, seperti kamuflase. Sayangnya dia tidak suka memakainya karena dia sangat senang dengan tubuh yang diberikan oleh orang tuanya. Anak yang berbakti.

Sesuai keinginannya, dia membuat sebuah gumpalan daging yang membentuk kepalan tangan untuk menonjokku. Dagingnya menjadi berwarna merah, terdapat banyak urat. Jujur saja saat ia mengganti tubuh, daging dagingnya bergerak... agak menjijikan.

Membuat sebuah baju tempurnya, baju berarmournya itu berubah seakan akan dengan berlahan meleleh berubah dengan pasti bentuk dan warnanya, menjadi sebuah baju berjirah yang agak terbuka. Sebuah pakaian tempur seorang raja yang simpel membuatnya gampang untuk bergerak.

Aaah... aku suka sekali baju tempurnya, ya walau sebentar lagi baju tempur bercombinasinya dari Major Arcana Hunged Man dan Emperor akan berganti desain. Hehe, aku tidak sabar melihat perubahannya itu. Ikut berubah memakai baju tepur Major Arcana sebagai Temperance, aku memakai pakaian tradisional timur. Sebuah kerah yang lebar penuh dengan kain, dan sebuah lonceng berubah di tubuhku.

Warnanya berwarna biru tua, bagaikan laut yang dalam. Baju tempurku sama sama memiliki baju yang panjang, sehingga rasanya sangat senang saat kau menggoyangkan tangan aka nada segumpal udara yang menghembus dari kain yang tergoyang itu. bajunya cukup tebak ddan agak berat, setidaknya berat badanku sekitar 10 kilo gram terasa dari baju ini. Aku senang punya berat badan lagi, terdapat banyak lonceng sehingga pergerakanku yang kecil pun mendengungkan sebuah suara lonceng.

Aku senang... sudah lama aku tidak memakai pakaian tempurku. Aku harus serius saat memakai pakaian ini, ikut menatap Askar yang tengah tersenyum girang. Anak ini menakutkan ya, padahal dia lebih muda dariku. Senyumnya, lebar sekali. Senyumnya yang tulus itu, aku merindukannya. Dari anak adopsiku... Askar.

"Tidak kusangka, ternyata ramalan Hunged Man kembali tepat, kau akan menyerangku pagi hari ini. Tidak kusangka, ternyata di sini. Aku tidak menyangkanya... aku tidak tahu bagaimana kau bisa tahu aku akan kesini. Apa ini sebuah kebetulan." Aaah... tuh kan? Dia kembali mengatakan apa yang ia ramalkan bahwa ramalannya itu tepat. Bodoh sekali. Jangan terlalu sering mengandalkan ramalan.

"Ya ya, ramalanmu sebagai Hunged Man yang termenung selalu benar, tetapi kadang jadi salah lho. Apa tidak sebaiknya kau jaga mulutmu itu?" membalas ejekannya itu, ksatria yang ada di sekitarnya mulai menatapku kesal dan mengambil kuda kudanya untuk melawanku.

"Walau pun kutahan mulutku ini, rasanya gatal dan sungguh menyenangkan sekali mempermainkan dirimu, Erio. Sudah menjadi kebiasaanku sekarang. Tidak kusangka kau menangkap perangkapku dengan cepat. Aku senang sekali, tidak sia sia aku membuatnya."

Aah... dia pasti membicarakan perangkap tentang arah jalan yang kuikuti itu palsu, dan tentang kereta kuda itu. Ya, tidak kusangka dia sudah akan meramal tentang kedatanganku ini yang tiba tiba. Hebat juga dia... ya, memang aku tidak pernah meremehkan kekuatan dari pria ini. Dia ini kuat, mempunyai dua kartu Major Arcana. Aku bukan tandingannya, tetapi aku akan tetap berusaha.

ENDLESS CARD WORLD : NEVER ENDINGWhere stories live. Discover now