LIFE. 06 : PERANG YANG DINANTIKAN (PART 2)

9 2 0
                                    

Lovelust? Kenapa dia ada di sini? Seorang laki laki berumur 16 tahun. Dengan rambut yang diikat dan pakaian rapih dia berjalan di jalan padang Shire. Dia terlihat bodoh, Lovelust memang seperti itu sih mungkin. Aku jarang bertemu dengan Lovelust di kehidupan masa lalu.

Lovelust... dia senang dengan cinta, bisa dibilang sang cupid. Major Arcana The Lovers. Rambutnya berwarna putih, dia terlihat bersahabat. Kenapa dia ada di sini? Dia menuju Luminalake ya? Karena jalur rute yan dia jalani berlawanan dengan tempat Askar datang.

"Lovelust... aaah! Ahaha... bantu aku, ayo bunuh satu monster ini." Terseyum cerah tanpa dosa, aku mengajak Lovelust.

"Eh! Tidak! Lovelust, atas nama hukum. Kau seharusnya ikut denganku! Ayolah... kita ini teman di kehidupan masa lalu bukan?" Askar ikut ikutan menghasut Lovelust.

"Hei, aku juga temannya Lovelust tau!?" apa yang dimaksud Askar ha...

"Eh... kalian mengenalku? Di kehidupan masa lalu? Jangan jangan... kalian tahu aku ini Major Arcana, dan kalian juga adalah Major Arcana?" agak kaget dengan perkataan kami, dia mendekati kami tetapi dia berjalan dengan hati hati karena banyak duri di tanah.

"Ya, aku adalah Toya Erio. Aku mengenalmu di masa lalu," walau pun aku jarang bertemu denganmu sih. "aku adalah Major Arcana Temperance dan ini adalah adik angkatku, Askar Ghenario. Dia adalah pemengang dua kartu tarot, Major Arcana Hunged Man dan Major Arcana The Emperor."

"Hei kenapa kau yang memperkenalkanku, sialan. Lagian kapan aku menjadi adikk adopsimu!!?" agak kaget dengan perkenalanku, Askar menggerutu padaku.

"Dimasa lalu~"

"Sekarang tidak!!"

"Anu... apa yang kalian lakukan disini." Dihiraukan, Lovelust terlihat menjadi patung di sini.

""BERTARUNG!!"" berbarengan, aku dan Askar melihat Lovelust secara bersamaan.

"Aah... apa artinya aku harus membantu kalian? Boleh saja, aku jarang bertarung ini. Sekali kali mungkin tidak apa apa demi kedamaian dunia. Jadi, siapa yang akan kubantu ya?" mulai berpikir, dia terlihat seperti orang bodoh. Sungguh! Dia menempatkan kedua tangannya menunjuk ke kepala.

"Aku saja Lovelust, ayo!" ajakku kembali.

"Akan kuberi hadiah nanti Lovelust, aku ini seorang raja lho." Hei, kau menyalah gunakan jabatanmu.

"Hhhmmn... kurasa yang... ini?"

Mulai berlari, Lovelust membawa sebuah kuas dari balik kantung celananya. Tanpa mencelup terlebih dahulu ke dalam cat, Lovelust mencipratkan cairan yang ada di kuasnya. Sungguh, aku tidak tahu catnya itu dari mana. Tiba tiba ada gitu aja di rambut kuasnya.

Cairan itu tiba tiba tercipratkan ke Askar. Kaget menyadarinya, Askar berlindung dengan menjulurkan tangannya menjadi sebuah tameng bersamaan dia mundur beberapa meter. Cipratan cat yang berwarna warni itu tiba tiba meledak di beberapa jangkauannya. Ledakannya cukup hebat membuat warna asap berwarna yang beragam seperti pelangi.

"Apa? Kau tidak akan menjadi sekutuku?" suara serak dari Askar, dia kaget juga ya. Aku juga kaget sih tetapi untunglah dia memilihku.

"Karena disini yang paling terlihat sangat lemah adalah sang Major Arcana Temperance. Jadi aku akan membantunya." Dengan senyum polos dia malah terlihat bangga karena telah menyelamatkan seseorang yang lemah.

"Te-terima kasih..." untuk pertama kalinya, lemah itu sangat menguntungkan bagiku. Agak sakit gitu, dibilang lemah.

Memakai baju tempurnya Lovelust merubah pakaiannya menjadi pakaian seorang pelukis dengan baretnya yang berwarna merah. Bajunya penuh dengan warna dan beberapa cipratan cat bekas melukis. Tetapi cukup bagus juga untuk seorang pelukis. Ya, walau pun Lovelust memakai pakaian semewah badut, tetapi dia tetap tampan ya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 20, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ENDLESS CARD WORLD : NEVER ENDINGWhere stories live. Discover now