Part 14

1.2K 48 0
                                        

              Hp ku terus berdering,aku sangat kesal karna mengganggu tidurku. "Halo?ngapain si pagi pagi nelfon?". "Ini tuan pratama ingin skali bertemu dengan anda,ingin membicarakan tentang pembatalan kerja sama oleh tuan reynand". Aku pun langsung bangun dan membenarkan posisi ku. "Bilang sama dia,saya gak mau bertemu dengan dia,dan satu lagi kamu urus masalah ini dengan cepat,saya sudah pusing". Lalu aku langsung mematikan telfonku.

          Aku mengambil laptopku dan membukanya,aku menyelesaikan pekerjaanku yang sudah menumpuk,dan juga ada undangan dari partner bisnis ku. Kepala ku sangat pusing akhir akhir ini.

       

            Hape ku berdering lagi,"ada apaan si menelfon saya lagi?!" ucapku dengan kesal. "Hahahahaha masa pagi pagi calon suaminya udah dimarahin si?". Ternyata fian menelfon ku, " abis aku kesel banget,kerjaan aku banyak,pertemuan pertemuan,terus alby yang terus maksa pgn ketemu sama aku". "Alby?dia maksa pgn ketemu kamu buat apa?". "Kata sekertaris aku si soal pembatalan kerja sama itu". "Aku gak suka kalo kamu ketemu sama dia za". Ya fian ku cemburu,aku pun mengerti maksud pekertaannya.

                  "Oh iya nanti kita jemput calon istrinya bang reynand dibandara ya". Mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. "Iya sayang,ini aku juga mau kerumah kamu ko". Aku tersenyum karna ucapannya. "Okay see you". Aku langsung menutup telfonnya dan langsung bergegas mandi dan bersiap untuk ke bandara.

                 Hari ini aku mengenakan dress diatas lutut berwarna merah,dan scarf. Aku membiarkan rambut panjangku terurai begitu saja. Memoleskan liptin pada bibirku dan menaburkan sedikit bedak pada muka ku. Aku sudah merasa sangat sempurna, aku langsung mengambil tas ku,memasukan handphoneku dan turun kebawah.

           Aku melihat fian sedang berbicara dengan keluargaku. Mereka sangat akrab. Aku sangat senang melihatnya. Aku menghampiri fian. "Aku udah siap nih". Fian memelukku dan mencium keningku. "Yaudah yuk berangkat tadi reynand udah jalan duluan". Kami pamit pada bunda dan ayah.

               Selama diperjalan fian terus memegang tangan ku. Kami berbicarakan banyak hal. Mobil sudah terparkir dengan sempurna,ketika aku ingin membuka pintu fian menahan ku. Ia langsung mendekatkan wajahnya pada ku. Ia langsung mencium bibir ku,ia bahkan tidak membiarkanku bernafas. Rasanya sangat membahagiakan. Lidah kami bertemu kami terus berciuman, lalu aku melepaskan ciuman itu.

                 Pipi ku langsung memerah. Fian mengelus pipi ku dengan lembut. Kami pun langsung keluar dari mobil dan menghampiri bang reynand bersama seorang  perempuan. Cantik
.

ZALEKATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon