Realita

153 17 2
                                    

Fufufufufufu /NAK
Kembali lagi bersama saya hehehe Kebetulan habis nonton suatu film, jadi wb berhenti sejenak dan coba untuk melanjutkan buku ini hehehe

Berharapnya sih bisa cepat update. Semoga saja, gak bakal sesibuk dahulu.

Happy reading~!

♛♛♛
sᴇᴋᴀʀᴀɴɢ ᴄᴏʙᴀ ᴋᴀᴛᴀᴋᴀɴ. ᴀᴘᴀᴋᴀʜ ssᴜᴀᴛᴜ ʏᴀɴɢ ᵐᵉᵐᵇᵘᶰᵘʰᵐᵘ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴅɪʀɪᴍᴜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ʟᴇʙɪʜ ᵏᵘᵃᵗˀ

Singkat cerita, akhirnya kamu pun menghabiskan harimu dengan bekerja menjadi seorang Wakil Ketua Osis mendampingi sang Ketua, Seijūrō Akashi. Memang, Ia adalah lelaki yang kamu /sangat/ benci tetapi jauh di dalam lubuk hatimu, Kamu sangat berterima kasih dan nyaman akan keberadaannya di sekitarmu.

Tetapi, masih ada satu hal yang mengganjal dalam dirimu. Yaitu, kejelasan status akan hubungan antara dirimu dan Akashi.
Kekasih?
Sudah pasti bukan.
Teman Dekat?
Oh, sama sekali tidak.
Musuh?
Tapi dia menolongmu?
Lalu, Kamu kembali memutar otak. Bagaimana dengan banyak godaan, kecupan mesra nan lembut, pelukan hangat yang sudah kamu dapatkan dari Akashi? Apakah semua itu hanya bohong belaka? Tidak ada substansi yang tersirat sedikit pun? Mungkin hanya Tuhan yang bisa menjawab. Bahkan, Tuhan sedang tidak berpihak kepadamu dan membiarkan dirimu tetap tumpul akan perasaan orang lain.

〔 ᴛɪᴍᴇ sᴋɪᴘ 〕

Suatu hari, kamu harus pulang terlambat dikarenakan tugas OSIS yang menumpuk. Yang sangat membuat dirimu disulut amarah adalah batang hidung Akashi yang tidak terlihat dimana pun, memang Akashi sedang pergi untuk lomba basket bersama timnya.

"You and me alone, eh? Now, I'm stuck in the middle of nowhere."

Gumammu pelan seraya menggerutu kesal. Tetapi tiba-tiba saja, ponselmu berdering, menandakan ada telepon masuk. Segera, kamu mengangkat telepon tersebut,

"Moshi moshi-"

"(F/N)."

"Sei-Gezz! Teganya kau meninggalkanku dengan tugas-tugas ini."

"Maaf. Datanglah ke kafe (R/N), aku sudah memesan meja untuk kita berdua. Dan juga, minumannya."

"Eh-? Untuk apa-"

"Kau akan tahu sendiri. Sampai jumpa, sayangku (F/N)."

Tanpa babibubebo, Akashi menutup telepon tersebut. Membiarkan dirimu resah sekaligus penasaran dengan ajakan sang lelaki ini. Tetapi tentu, kamu masih ingin hidup dan memilih untuk segera bergegas menuju kafe (R/N) yang terletak di tengah kota menggunakan bus.

Kedua matamu terbelalak ketika akhirnya kamu sampai di depan kafe (R/N). Kafe yang terlihat besar ini ternyata tergolong sederhana, tetapi cukup esentrik dikarenakan lokasinya yang berada di depan museum seni rupa. Cukup aneh jika Akashi memilih untuk menghabiskan waktu di kafe ini.

"Mungkin dia kesambet setan kali?"

Ucapmu dengan nada sarkastik sebelum terkekeh pelan. Lantas, kamu menggerakkan kedua tungkaimu dan memasuki kafe tersebut. Sebelum memilih tempat, seorang waitress sudah datang menyambutmu,

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Mar 04, 2017 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

The Only Exception /赤司征十郎 x reader/Onde histórias criam vida. Descubra agora