6. Coups

19.6K 1.6K 66
                                    

Requested by Novitanssari thisisuselesslol

Seperti biasa, ketika bel pulang berbunyi kau segera membereskan barang-barangmu yang berada di atas meja, memasukannya ke dalam tas, dan berjalan keluar kelas.

Saat kau keluar dari kelas seseorang langsung menggandeng tanganmu.

"Hai princess." Sapanya padamu.

"Lama menunggu?" Tanyamu dengan senyum simpul di bibirmu.

"Ah, walaupun kau keluar paling akhirpun aku tidak akan bosan dan akan tetap menunggumu." Jawab kekasihmu, Seungcheol.

"Terima kasih karena setia menungguku tiap hari." Ujarmu seraya menatap kekasihmu itu.

Seungcheol tersenyum kecil.

"Tapi bagaimana kau tahu bahwa aku yang keluar saat itu? Setiap kali kau selalu langsung menggandeng tanganku. Bagaimana jika kau salah menggandeng orang?" Tanyamu seraya melepaskan pegangan tangan Seungcheol dan berjalan menghindari beberapa siswa yang baru saja keluar dari kelas.

Seungcheol segera merangkul pundakmu ketika kau mendekat kembali. "Itu mudah, karena aku mencium wangimu dari jauh."

Kau mentapnya bingung.

Seungcheol berhenti berjalan dan membuatmu berbalik untuk menatapnya. Ia lalu mendekatkan dirinya padamu dan mencium rambutmu.

"Wangi vanila." Ujarnya seraya mengedipkan mata kanannya padamu.

"Tapi aku tidak memakai parfum." Sanggahmu.

"Walaupun begitu kau tetap wangi." Ujarnya seraya membenarkan posisi tas yang di gendongnya.

Seungcheol kembali menggandeng tanganmu dan kalian berjalan seraya membicarakan hari kalian di kelas.

"(Y/n)-ya."

"Hm?"

"Kemarin aku menemukan toko kue yang menjual Tiramisu kesukaanmu, bagaimana kalau kita mampir dulu kesana?" Tawar Seungcheol setelah kalian sampai di gerbang depan sekolah.

"Benarkah?" Serumu dengan mata bersinar.

Memang Seungcheol tidak jarang mengajakmu pergi sepulang sekolah tapi belakangan ini kalian memang jarang pergi bersama karena ia sibuk dengan kegiatan ekskulnya.

"Um, kebetulan hari ini aku tidak ada kegiatan ekskul jadi kita bisa main dulu sebelum aku mengantarmu pulang."

Kau tersenyum senang lalu melingkarkan tanganmu di lengannya. "Kalau begitu ayo!"

Seungcheol tersenyum geli melihatmu yang bersemangat.

Untunglah tempat yang Seungcheol maksud tidak terlalu jauh sehingga dalam waktu dekat kalian sudah sampai di cafe tersebut.

Kalian mengambil tempat duduk di teras depan. Seungcheol segera menarik kursi untukmu dan mempersilahkan dirimu duduk sebelum meletakan tasnya di kursi di sebrangmu.

"Apakah nona ingin tiramisu dan caramel machiato?" Tanya Seungcheol berpura-pura sebagai pelayan.

"Tentu." Jawabmu

"Baiklah." Seungcheol menunduk sebelum mengecup keningmu. "Aku akan segera kembali. Jangan alihkan pandanganmu pada laki-laki lain selama aku pergi."

Kau tertawa pelan seraya menatapnya yang menghilang ke dalam cafe. Tak lama kemudian Seungcheol kembali dengan nampam berisi 2 piring kue dan 2 minuman.

"Pesanan anda tuan putri." Ujarnya seraya menyajikan minuman dan kue tersebut di hadapanmu.

Kau menatapnya yang duduk di hadapanmu setelah menyingirkan nampan yang tadi di bawanya.

"Apa?" Tanyanya.

"Tidak apa." Jawabmu seraya tersenyum simpul.

Seungcheol mengedikkan bahunya sebelum mulai memakan kuenya dan kau melakukan hal yang sama dengannya.

"Um! Ini enak sekali." Ujarmu setelah menyuap sesendok tiramisu ke dalam mulutmu.

"Benar kan?" Ujar Seungcheol bangga. "Baguslah kalau kau suka."

"Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini?" Tanyamu penasaran.

"Aku mendengar dari teman-teman ekskul lainnya." Ujar Seungcheol ringan.

Kau mengangguk mengerti dan kalian menikmati waktu bersama hingga ia mengantarmu pulang ke rumah.

Seperti biasa, ia menyapa ibumu terlebih dahulu sebelum pulang.

Kali ini kau menahannya tepat di pintu depan ketika ibumu masuk kembali ke dalam.

"Ada apa?" Tanyanya ketika kau menahan tangannya.

"Aku punya hadiah untukmu. Tutup matamu." Ujarmu.

Ia terlihat bingung tapi melakukan apa yang kau pinta. Ia menutup matanya dan kau mengambil gelang yang sama seperti yang kau miliki dari dalam kantong rok seragammu lalu memasangkannya di lengannya.

Selesai memasangkannya kau berjinjit dan mengatakan sudah.

Ketika ia membuka matanya kau mengecup bibirnya dengan singkat.

"(Y/n).... apa yang..."

Kau mengacungkan tangannya dan ia menatap gelang di tangannya. "Ini.."

"Gelang yang sama dengan gelangku. Bukankah kau bilang kalau kau suka gelangku?" Jawabmu.

Seungcheol tersenyum tak percaya. Ia lalu merangkul pinggangmu.

"Lalu apa yang kau lakukan dengan bibirmu?" Tanyanya menggoda.

"Menciummu."

Seungcheol mendekatkan wajahnya padamu.

"Itu bukan ciuman, ini yang dinamakan ciuman." Ujarnya sebelum mencium bibirmu lama.

Tiba-tiba saja kau mendengar ibumu berdeham di belakangmu, membuat Seungcheol segera melepaskan ciumannya dan tersenyum canggung pada ibumu.

"Um.. kalau begitu aku pulang dulu. Sampai berjumpa besok (Y/n). Selamat malam tante." Ujar Seungcheol lalu segera keluar dari rumahmu.

"Eomma." Ujarmu berbalik seraya tersenyum geli ke arah ibumu.

"Padahal eomma tidak bermaksud untuk mengusirnya." Ujar ibumu seraya berlalu.

Kau menggelengkan kepalamu sebelum berjalan mengikuti ibumu.

♡♡♡♡♡

Done.. karna settingnya school life jadi genre.a fluff aja ya 😉

Next part di post kalau vote udah 100 & komen udah 20 ya

Next part di post kalau vote udah 100 & komen udah 20 ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang