49. Hoshi

11.2K 1.2K 16
                                    

Requested by YuzyRDL rosserenity DestinaRahmadani

Ruangan dimana dirimu berada dipenuhi oleh gelak tawa teman-temanmu, namun kau sama sekali tidak tertawa karena saat ini kau sedang menatap tajam pada pria sipit dihadapanmu.

"Kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku." Ujarnya dengan senyum meremehkan.

"Coba saja." Tantangmu.

"Cham cham cham!" Serunya dengan tangan mengarah ke kiri. Bodohnya kepalamu ikut menghadap ke kiri.

"YES! AKU MENANG!" Serunya seraya berlari mengelilingi ruangan, meninggalkanmu yang kesal dibuatnya sedangkan teman-temanmu yang lain mentertawakan kekalahanmu dan tingkah konyol pria yang baru saja menang tersebut.

Pria bernama Soonyoung yang tak lain dan tak bukan adalah sahabatmu dan kekasihmu itu berseru penuh kemenangan sambil menari di tengah ruangan.

"(Y/n)-ya, selamat atas kekalahanmu." Ujar teman-temanmu seraya berjalan keluar ruangan, meninggalkanmu dan Soonyoung di dalam ruangan.

"Sudah kubilang aku akan menang bukan?"

"Dan sudah kubilang aku tidak mau main cham cham cham denganmu!" Balasmu ketus.

Kau dan Soonyoung memiliki banyak sekali persamaan seperti suka menari, suka bercanda, suka menghibur orang lain, peduli, dan sebagainya sehingga kalian cocok satu sama lain. Tapi kalian berdua sama-sama tidak suka kekalahan dan kalau kalian bermain game pasti yang kalah akan kesal dan menjadi uring-uringan.

"Tetap saja kau kalah." Ujarnya seraya menjulurkan lidahnya padamu. "Selamat bersih-bersih."

Kau mengerucutkan bibirmu. Kau harus membereskan kembali ruang latihan yang telah kau dan teman-temanmu pakai seorang diri!

"Soonyoung-ah, tak bisakah kau membantuku?"

"Tidak." Jawabnya seraya menjulurkan lidahnya padaku dan berjalan menuju pojok ruangan dan duduk di sana seraya memasang earphonenya.

Kau mengambil sapu yang telah disiapkan oleh teman-temanmu di tengah ruangan lalu mulai melakukan tugasmu dengan berat hati.

Kau menyapu ruangan tanpa banyak bicara sebelum pemikiran jahil terlintas di benakmu. Kau berjalan ke arah Soonyoung dan menyapu di dekatnya. Kau sengaja menyapu sangat dekat dengannya hingga ia harus bergeser dan menghindarimu. Awalnya ia mengabaikanmu dan tetap fokus pada handphonenya seraya bergeser namun kau terus mengusiknya bahkan sesekali mengenai kakinya dengan sapumu.

Kau tersenyum puas ketika ia melihat ke arahmu dengan wajah kesal. "Berhenti lakukan itu."

"Lakukan apa?" Balasmu pura-pura cuek sebelum menyapu kakinya.

"Aaargh!" Ia berseru keras, membuatmu kaget. Kau melihatnya berdiri lalu merebut sapumu dan mulai menyapu kakimu dalam keadaan berdiri.

"Ah! Hentikan!" Serumu seraya menghindarinya.

"Kau yang memulai!" Serunya seraya mengejarmu.

"Aku tidak melakukan apa-apa!" Serumu cepat seraya berlari menghindarinya.

Tak butuh waktu lama bagimu untuk tertangkap olehnya dan ia segera menyerang pinggangmu dengan jari-jarinya.

Kau tertawa seraya menghindarinya namun tenaganya terlalu kuat untukmu sehingga kau harus memukul kepala Soonyoung terlebih dahulu hingga ia akhirnya melepaskanmu seraya mengaduh dengan tangan memegangi kepalanya.

"(Y/n)!" Serunya seraya menatapmu.

"Maaf, maaf." Ujarmu spontan seraya mengatur nafasmu yang tak beraturan karena serangannya barusan.

Soonyoung memutar bola matanya.

"Kau benar tidak mau membantuku?" Tanyamu.

"Ung... itu tugasmu." Jawabnya seraya mencium bibirmu singkat lalu berjalan kembali ke tempat awal ia duduk, meninggalkanmu yang menatapnya kecewa.

Kau menghela nafas panjang lalu berjalan untuk mengambil sapu yang tadi dilempar Soonyoung. Kau kembali mengerjakan tugasmu tanpa bicara dan dengan perasaan kecewa.

Soonyoung nampaknya menyadari perubahan moodmu sehingga ia secara diam-diam membantumu membereskan meja yang berada di dekatnya.

Tak lama kemudian kau akhirnya selesai menyapu seluruh ruangan dan ketika kau hendak membereskan meja kau menemukan mejanya sudah bersih.

Kau menatap ke arah Soonyoung yang masih fokus pada layar handphonenya. Kau tersenyum simpul sebelum menghampirinya dan duduk di sampingnya.

Kau melirik ke arahnya lalu mencium pipinya singkat. Kau melihat mata Soonyoung membesar sebelum menatapmu seraya memegangi pipinya.

"Terima kasih." Ujarmu malu-malu.

Ia berdeham kecil lalu melepas earphonenya. "Apa?"

Kau lalu menunjuk ke arah meja. "Kau yang membereskan meja bukan?"

Soonyoung menatap ke arah meja lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak."

Kau kembali tersenyum simpul. Jelas saja kau tahu bahwa ia berbohong dan kau tahu ia pasti tidak akan pernah mengakuinya.

"Baiklah tuan Kwon." Balasmu sebelum menyenderkan kepalamu di pundaknya.

"Hei, aku serius bukan aku!"

"Iya, iya... jiwaku yang membersihkannya." Gumammu.

"Jiwa? Maksudmu hantu?"

"Ah! Jangan bicarakan tentang hantu!" Serumu seraya menatapnya tajam.

"Kenapa? Takut?"

"Tidak. Bukankah kau yang takut?" Kau tersenyum kecil lalu bangkit berdiri.

"Siapa yang takut?" Ujarnya ikut berdiri.

Kau segera mengambil tasmu lalu tanpa aba-aba kau segera berlari meninggalkannya. "SOONYOUNG-AH HATI-HATI DENGAN HANTU RUANG LATIHAN YANG SELALU ADA DI POJOK RUANGAN DEKAT KAU MENARUH TAS!"

Soonyoung membelalakan matanya sebelum mengambil tasnya dengan terburu-buru dan mengerjarmu. "YA (Y/N)! KAU MAU MATI?"

Kau tertawa puas melihat Soonyoung mengejarmu dengan kecepatan penuh lalu merangkul lehermu dari belakang dan kalian berdua tertawa bersama.

♡♡♡♡♡

Sorry for slow update
Temanya hoshi punya cwe yg setipe sama dya, tpi aku ga bisa ngebawain ceritanya 😖
Maafin klo tidak sesuai harapan

Sorry for slow updateTemanya hoshi punya cwe yg setipe sama dya, tpi aku ga bisa ngebawain ceritanya 😖Maafin klo tidak sesuai harapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seventeen Imagine Season 2 [REQ CLOSED]Where stories live. Discover now