xiv. kalau kita air ujian nasional itu xylem

14.8K 2.7K 791
                                    

Hari ini jadwal UN hari pertama--mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dari kemarin, bukannya tenang, ponsel saya malah berisik banget. Teman-teman saya (dan saya juga, sih) sibuk mengobrol di grup LINE.

Menurut kamu, apa yang kami obrolkan?

Materi Bahasa Indonesia?

Ha. Ha.

Kami mengobrolkan apa pun selain materi Bahasa Indonesia. Bahkan, kami menerapkan Gerakan Anti Bahasa Indonesia di grup LINE kemarin.

Maksudnya, bukan kami jadi ngobrol pakai bahasa Jepang terus atau gimana, kami tetap pakai berbahasa Indonesia, tapi kacau.

Ini cuplikannya:

Manda: Kalian para teman-teman gue yang sangat gue sayang banget. Lagi pada ngapain?
(tidak efektif)

Nabila JB: Gue Lagi Nonton Sama justin bieber
(kesalahan penggunaan huruf kapital)

Arsara Pradana: Gue, lagi, makan:
(kesalahan tanda baca)

Taufan L: Gue laper, deh
(tidak padu)

Rangga A: tinggal makan
(ketidaklengkapan unsur dalam kalimat)

Tiara BUKAN Toara: GUE MAU BOKER
(penggunaan kata tidak baku dan ketidaktepatan dalam penggunaan huruf kapital)

Menurut saya sendiri, percakapan di grup LINE kemarin, membantu kami dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia hari ini.

Begini, kemarin kan, kami sudah secara sengaja, menyalah-nyalahi hukum Bahasa Indonesia (Bu Indah pasti pingsan kalau baca percakapan lengkap kami). Karena kemarin kami sepakat untuk berbuat kesalahan, kami jadi tahu yang seharusnya benar.

Jadi hari ini, saat ujian, kami tinggal cari apa pun yang tidak bersangkutan dengan obrolan di grup LINE kemarin.

Walaupun sinting-sinting, otak anak-anak IX-2 masih kreatif, kok.

Pagi ini, saat baru masuk ruang ujian, saya sempat panik. Masalahnya, Rangga duduk tepat di belakang saya. Untungnya, saya jadi bawa senter ke ruang ujian. Saya juga satu ruangan sama Fia, yang duduk di belakang Naufal.

"Semoga aja, Naufal enggak ngelakuin ritual aneh yang bikin gue enggak fokus," kata Fia.

Saya terkekeh. "Semoga aja, Rangga enggak jadi ngasih gue mantra yang bikin gue enggak lulus."

"Lo kan udah bawa senter, Sa. Tenang aja," kata Fia.

Ya, dia sih enak, tinggal bilang begitu.

Mana mau saya ngulang satu tahun lagi di SMP cuma gara-gara, posisi ujian saya tepat di depan Rangga?

Pintu ruangan terbuka, dan masuklah dua orang pengawas ke dalam ruangan. Kami berpencar dan duduk di tempat kami masing-masing.

"Good luck ya, semua! Justin Bieber pasti bisa ngelewatin ini!" seru Nabila.

Salah satu dari dua pengawas tadi, menoleh ke arah Nabila dengan bingung.

"Iya, SUKSES YA KALIAN SEMUA," balas Toara.

"Kita itu kayak air, dan UN itu xylem. Kita cuma diangkut sama UN buat ke bagian lain--ke jenjang yang lebih baik. Semangat, ya!" seru Putra.

Saya yakin, teman-teman saya yang lain pasti sudah akan ikut-ikutan mengucapkan kalimat motivasi (kecuali Dinda, mungkin), kalau salah satu Bapak Pengawas tidak berdeham keras.

Just a Little SpellWhere stories live. Discover now