chapter 3

4.8K 477 31
                                    

.
.
Disclaimer ; Mk
.
.
Ugly girl by ; B broke

(Saya akan mengganti sudut pandang. Karena untuk kepentingan cerita maka saya menggunakan 'Author POV'. Silahkan dinikmati ^^)

Tulisan bercetak miring adalah flashback.
.
.

Sasuke kecil merenung, sudah lama ia tak bertemu ayahnya. Melihat calon teman-temannya diantar ke sekolah oleh ayah mereka membuatnya merasa iri. Pekerjaan yang menumpuk menjadi alasan pria itu jarang menemui keluarga kecilnya, berangkat subuh dan pulang di tengah malam. Semua itu menjadi rutinitas, bahkan di hari libur pun pria itu masih saja menyibukkan diri di ruang kerjanya.
Sasuke tahu, sejak kepindahan kakaknya ke asrama ayahnya tak pernah lagi mengajaknya bicara, itu karena di mata ayahnya ia hanya anak gendut jelek dan bodoh yang tak mampu membuatnya bangga. Tak seperti kakaknya yang tampan dan berprestasi, semua menyukai kakaknya dan semua keluarga besar Uchiha membanggakan Uchiha sulung satu itu. Walau ibunya sering memanjakan dirinya tapi tak dapat dipungkiri bahwa ibunya juga lebih membanggakan kakaknya.
Ia iri, ia cemburu, tapi ia juga mengagumi kakaknya, ia ingin seperti kakaknya ketika besar nanti. Sangat ingin.

Sasuke mengedarkan pandangannya, menyapu setiap sudut halaman sekolahnya, mata kelamnya bisa melihat para orang tua khususnya ayah, mengantarkan anaknya yang baru menginjak kelas satu SD. Sama seperti dirinya, ini adalah tahun pertama ia berada di Konoha Midle school.

"Hai, kamu juga sendirian ya?" Mendengar ada yang berbicara Sasuke menoleh, melihat pada samping kanannya. Seorang gadis kecil berkuncir dua tersenyum padanya, tangannya yang putih bersih terulur mengajaknya berjabat tangan. Dan Sasuke menerima itu.
"Iya, ibuku hanya mengantarku sampai gerbang." Jawab Sasuke pelan. Kedua manik onyxnya masih mengamati gadis aneh di sampingnya. Dari mulai rambutnya yang berwarna pirang, matanya yang biru jernih serta tiga garis halus di masing-masing pipi. Manis sekali, pikir Sasuke.
"Ah, ibuku juga hanya mengantarku sampai sana. Namamu siapa? Kita temenan ya?"
Sasuke mengangguk, "Sasuke, Uchiha Sasuke. Kalau kamu?"
"Naruto, Uzumaki Naruto. Salam kenal, Sasuke." Balas Naruto penuh semangat.
Lantas keduanya pun saling tersenyum. Mereka akhirnya menjadi teman sepermainan, sangat dekat dan nyaris tak pernah berpisah. Sampai ketika keduanya menginjak kelas lima SD, Sasuke mulai tertarik dengan seorang gadis cantik di sekolahnya, namanya Sakura. Sayangnya, ketika itu Sasuke masihlah bocah gendut dengan pipi chaby yang besar, ia bahkan sering menjadi bahan olokan karena pakaiannya yang sering terlihat kekecilan, hingga dengan mudah gadis itu menolaknya di depan semua orang.

Sasuke sedih, ia malu dan ingin menangis. Berhari-hari ia berdiam diri, mengabaikan sahabatnya yang ikut bersedih. Naruto tak bisa berbuat banyak, Sakura saat itu juga temannya. Ia tak mau melabrak gadis itu hanya agar menerima Sasuke. Jadi ia putuskan untuk berbicara pada sahabatnya. Kebetulan, keluarganya juga akan pindah mengikuti pekerjaan ibunya.
"Sasuke." Panggilnya riang. Ia menepuk bahu bocah itu, menatapnya dengan mata nyaris tertutup karena senyum.

Mendengar panggilan dengan suara khas yang sangat Sasuke sukai, Sasukepun mendongak, melihat pada wajah temannya dengan raut sedih.
"Hei, jangan sedih dong. Kamu jadi jelek, tahu."
"Aku memang jelek kok." Sasuke berseru kesal, dan Naruto tertawa kecil mendengarnya.
Didudukkannya dirinya pada bangku kosong di samping Sasuke, kemudian melingkarkan lengannya pada leher Sasuke yang hampir tak terlihat karena tertutup lemak. "Siapa bilang? Sasuke itu tampan tahu. Tampaaaan sekali!" Ucapnya dengan nada gemas. Gadis kecil itu bahkan sampai memejamkan mata erat ketika berucap 'tampan'.
"Jangan menghinaku, naru. Aku ini jelek, gendut dan berlemak! Lihat! Bajuku sampai kekecilan begini!" Sasuke berdiri, memperlihatkan bagaimana lemak perutnya tercetak jelas pada seragam sekolah. Juga mengangkat kedua tangan besarnya di depan mata Naruto untuk lebih meyakinkan gadis itu tentang betapa gendutnya ia.

Ugly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang