chapter 8

3K 316 16
                                    

Disclaimer : Massashi Kishimoto
Ugly girl by : B Broke
.
.
.

Siang itu udara tidak begitu panas. Di halaman belakang sekolah juga terlihat asri, rerumputan yang telah meninggi bergerak-gerak sesuai irama angin, menenangkan dan membuat nada lullaby yang indah.
Di salah satu sisi halaman, dimana matahari tak mampu menembus hingga ke tanah yang basah ditumbuhi rumput dan bunga liar. Duduklah dua orang remaja, dengan sebuah bekal di tengah-tengahnya.

Yang pria bernama Sasuke masih menunduk dengan lemas, sedangkan yang wanita, Uzumaki Naruto, tengah menikmati makan siangnya.
"Jangan cemberut begitu. Aku hanya menamparmu sekali karena kesal. Harusnya aku yang marah saat ini, bukan kau."

Mata biru itu memandang pria di sampingnya. Mengambil segulung telur dadar dari tempat bekalnya dan menyodorkannya ke mulut Sasuke yang tertutup.
"Ayo, aaa!" Perintahnya gemas. Tetapi Sasuke tetap bungkam.

"Hhhh, ya Tuhan. Kau masih saja kekanakan ya." Naruto mengeluh, dahinya mengernyit seolah olah sangat lelah membujuk anak kecil.
"Baiklah, aku minta maaf. Sekarang makanlah bekal buatanku."

Sekilas, mata Naruto menangkap seringaian di wajah Sasuke. Tapi segera terhapus begitu pria itu menegakkan wajahnya dan melahap makanan yang ia sodorkan.
"Alright, jadi kau berencana mengajakku makan siang karena merasa aku menjauh darimu, tapi diam-diam kau tau aku selalu melihatmu pacaran dengan Toneri, begitu? Waw, aku tidak tau kita punya ikatan sedekat itu sampai kau merasa aku menjauhimu."

Naruto mencibir, melihat Sasuke dengan gaya soknya yang menyebalkan. "Sok tahu. Aku tidak mungkin pacaran dengan Toneri."
"Kenapa? Kalian serasi.".. tapi lebih serasi jika kita jadi couple, dobe. Lanjut Sasuke dalam hati.
"Tidak tahu." Balas Naruto sambil mengangkat ke dua bahunya. Ia tidak mungkin berterus terang jika ia merasa rendah diri. Lagi pula mana mungkin pria setampan dan sebaik itu menurut Naruto, mau dengan gadis jelek sepertinya.

Sasuke yang mengerti dengan pemikiran gadis kesayangannya, menghela nafas. Menarik tangan Naruto dan memberi kode untuk menyuapinya kembali.
"Kau tidak perlu merasa khawatir jika seseorang tak menyukaimu karena jelek, Naruto. Semua ciptaan Tuhan tidak pantas disebut jelek ataupun dibandingkan dengan kata-kata rupawan atau buruk. Semua sama saja. Kau makan nasi dan akupun yang paling tampan di sekolah ini juga mengalami BAB. Kapasitas, keenceran bahkan baunya pun sama saja dengan hajat yang lain." Jelas Sasuke setengah serius.
Naruto tertawa kecil, kemudian memukul kepala Sasuke dengan sumpit miliknya. "Dasar! Jangan bawa-bawa BAB kalau sedang makan! Jorok tahu."
Keduanya tertawa, tawa lepas yang membuat hati mereka terasa lega. Selama lebih dari lima tahun mereka tak pernah berbagi beban seperti ini, dan kini, meski masih tak percaya, keduanya dapat bersama. Mengobrol tentang banyak hal, bercanda dan saling mengingatkan. Yah, Sasuke lega karena Naruto telah tahu ia adalah sasukenya, Sasuke gendut yang cengeng.

"Ngomong-ngomong, Sasuke. Kenapa kau tak bilang dari awal kalau kau Sasuke yang itu? Aku kaget sekali waktu memungut fotomu. Kau banyak berubah."

Sasuke tidak langsung menjawab, ia mengingat jika alasannya tidak memberitahu Naruto karena ia ingin jadi pacar gadis itu dulu. Tapi jika ia bilang yang sejujurnya, apa ia akan diterima?
"..." Untuk sejenak, Sasuke berdiam diri. Tapi setelah sesumpit nasi diikuti telur dadar memasuki mulutnya ia mulai membuka suara.
"Entahlah, aku cuma mau menguji ucapanmu terakhir kali. Kau sendiri menyuruhku untuk tidak melukapanmu, tapi sendirinya malah lupa. Dasar." Dan akhirnya ia sama sekali tak mengutarakan keinginannya.

Gadis berkuncir satu dengan rambut pirangnya tersenyum kecut. Ia menangkap nada kecewa dari ucapan sahabatnya itu. Tapi tak bisa melakukan apapun selain meminta maaf.
"Sorry, kau banyak berubah, jadi mana mungkin aku langsung mengenalimu."

Ugly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang