30

3.1K 332 71
                                    

Jimin : Reum, jangan lupa,
perasaanku masih sama.








01.45 kst


Incoming call

Reese

Accept | Decline
Accept



"Reum?"


"Reese, huh? Ada apa?"

"Suaramu serak sekali,
apa kau sudah tidur?"

"Aku tertidur, padahal
sedang menonton. Ada
apa menelepon?"

"Kau tidak pergi dengan Jimin?"

"Hm, ini malam minggu, ya?"

"Ya, aku pikir kau
sedang pergi dengan Jimin."

"Tidak Reese, hm sebentar,
mataku masih berkunang-kunang."

"aku jadi membayangkan
wajahmu saat baru
bangun tidur, Reum. Haha."

"duh, tidak usah dibayangkan,
itu pasti sangat jelek."

"Suaramu serak sekali, sudah
lanjutkan saja  tidurmu
besok aku telepon lagi."

"Besok Minggu, bukan kah
kau bilang Alice sering
memintamu untuk
menemaninya pergi?"

"Lebih baik aku
meneleponmu, Reum."

"Duh, aku mengantuk."

"Haha, pengalihan topik, hm?
Jawab aku selama kau
masih mendengar Reum."

"Huh, kau menyia-nyiakan kuota."

"Yang penting bisa
mendengar suaramu."

"Hmmm, berhenti
berkata manis."

"Tidak bisa haha."


"Baby, you awake?"
(Sounds a low voice)


"Oh, Alice..."

"..."


"Kau sedang menelepon
seseorang, sayang?"

"Um, temanku..."


Klik.







Ahreum menjauhkan ponselnya dari telinganya, lalu menatap langit-langit kamarnya sambil memegang dadanya. Entah kenapa, tiba-tiba saja ia merasa sesak sampai matanya memanas. Bukankah ia sudah menyiapkan hal ini sebelumnya? tapi kenapa rasanya masih saja sesak saat mendengar seorang gadis memanggil Reese dengan panggilan itu.














_________________

Bad Things  » (m)ygDove le storie prendono vita. Scoprilo ora