34

3.4K 366 139
                                    

"Belajar... Belajar..." Park Jimin melangkah melewati bangku Ahreum, mengacak lembut puncak kepala gadis itu. Gadis itu menoleh ke belakang, menemukan Jimin yang menjulurkan lidahnya, jahil.

Ahreum terkekeh pelan meskipun terkesan terpaksa.

Hari ini ada ujian harian, mungkin akan ada beberapa latihan soal untuk ujian akhir. Mereka adalah orang pertama yang masuk ke kelas, itu berarti hanya mereka lah yang ada di dalam kelas tersebut. 

Ahreum mencoba menatap buku yang sebenarnya sudah ia buka sejak tadi, mencoba membaca kembali beberapa soal latihan yang sudah dituliskan pembahasannya di samping kanan soal. Jimin menatap punggung itu dari belakang, ia tahu jelas bahwa sebenarnya Ahreum sedang tidak baik-baik saja.

"Reum," Jimin menopang dagunya sambil memandang gadis itu dari belakang, Ahreum menoleh lagi, dan lagi-lagi menemukan senyum Jimin.

"Senyum," kata Jimin sambil menampilkan senyuman di wajahnya juga, membuat Ahreum yang merasa Jimin terlihat sangat menggemaskan tersenyum.

"Jim, berhenti bertingkah sok manis," Ahreum melempar sebuah kertas kecil karya tangan jahilnya, Jimin lagi-lagi terkekeh.

"Aku bukan sok, tapi memang manis," kata Jimin lagi, masih dengan senyumannya yang lucu. Ahreum hanya menggeleng sambil mengernyit geli, membuat Jimin justru terus mengganggu Ahreum.

Jimin tidak suka melihat Ahreum murung dan Ahreum, tanpa sadar, jarang sekali murung di hadapan Jimin. Lelaki itu selalu berhasil membuatnya tertawa.

"Nanti sore, mau ikut aku pergi tidak, Reum?"

___

"Darl?"

"Ah, Alice." Reese menekan tombol kunci yang ada di ponselnya, menemukan gadis dengan wajah tirus itu memandangnya sambil tersenyum. Ia baru saja datang dengan sebuah karton cokelat yang berisi belanjaan di pelukannya.

"Can you help me?" tanyanya masih berdiri di sana sambil tersenyum, Reese balas tersenyum seraya melangkah menghampirinya.

"Sure," Reese mengatakan itu sambil meletakkan ponselnya di meja, ia menerima dua kantung belanjaan itu dari tangan Alice.

"Tolong letakkan di dapur," kata Alice dengan nada yang mengayun manja, membuat Reese terkekeh pelan dan mencubit pipi tirus gadis itu.

"My Pleasure, Princess." kemudian Reese melangkah menuju dapur dan membawakan semua barang belanjaan Alice.

Alice saat itu melihat keadaan meja kecil yang ada di dekat sofa, ada ponsel Reese dan sebuah gulungan berwarna putih yang ujungnya terbakar, yang Alice yakini berisi serbuk-serbuk. Alice mendesis pelan.

"Sudah berapa kali aku katakan, Reese. Berhenti mengkonsumsi benda ini." Alice mengangkat benda tersebut, Reese yang mendengar itu langsung menatap kearah Alice. Gadis itu kelihatan tidak suka dengan apa yang Reese lakukan.

"Aku sudah lama..." Reese menghentikan kata-katanya, ia tidak melanjutkan kata-katanya dan mengakihkan tatapannya kearah lain, lelaki itu meletakkan belanjaan yang ia bawa di atas meja.

"Apapun alasanmu, Reese. Kau harus berhenti." Alice terlihat menekan ujung benda tersebut ke atas meja ruang tengah, Reese hanya mendengarkan dan tidak berkomentar.

"Dan, satu lagi." Alice saat itu menatap layar ponsel Reese yang menyala, "anak sekolah itu, masih saja..." kali ini Alice terdengar lebih tidak suka. Reese yang menyadari hal itu hanya bisa menghela nafas sambil memejamkan matanya.

Sudah dipastikan Alice melihat sesuatu di ponselnya, lelaki itu pun hanya bisa memandang punggung Alice yang berlalu masuk ke dalam kamar.

Reese berjalan untuk memeriksa ponselnya, ternyata benar saja, ada pesan dari Ahreum.

Ahreum : Lupakan saja Reese. Sejak awal aku menganggap kita hanya berteman, itu saja.

Reese tidak heran dengan isi pesannya, sejak semalam Reese memang mencoba meminta maaf pada Ahreum, tapi gadis itu mengabaikannya. Namun, setelah gadis itu membalasnya, justru ada hal lain yang membuatnya tidak suka.

Apa ia mencoba membalas dendam? Konyol.

Reese hanya menghela nafas, kemudian berjalan menuju kamarnya—untuk meminta maaf pada Alice mungkin?








Ahreum's profil picture

Ahreum's profil picture

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


____________________
Part ini agak gaje ya? 😂 maaf lama gak update. Part ini juga sbnrnya udah tulis sejak lama cuma belum keselesain.

Jadi untuk seterusnya mohon bersabar karena masih akan slow up :" dan makasih buat yang kemarin nanyain ini hehe.

Ah iya, ada yang merasakan kejanggalan di part ini?

Bad Things  » (m)ygWhere stories live. Discover now